B = Rata-rata penggunaan komputer dalam satu hari jam. Rata-rata jam penggunaan 1 jam bernilai 1, 1 s.d. 4 jam bernilai 2, 4 s.d. 8 jam bernilai 3,
dan lebih dari 8 jam bernilai 4. c.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa nilai indeks penggunaan komputer yang dikategorikan. Kategori hasil pengukuran berupa:
i. Pengguna komputer ringan bila skor IPK 1-4
ii. Pengguna komputer sedang bila skor IPK 5-8
iii. Pengguna komputer berat bila skor IPK 9-16
d. Alat ukur adalah kuesioner dengan dua pertanyaan, yakni “Berapa jam
rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari?” dan “Sudah berapa lama anda menggunakan komputer?”
e. Skala pengukuran dinyatakan dalam skala ordinal dan rasio.
3.2.2. Variabel Dependen
Sindroma Mata Kering terdiri dari: 1.
Gejala-gejala Sindroma Mata Kering a.
Gejala-gejala Sindroma Mata Kering adalah kumpulan gejala pada pengguna komputer yang meliputi mata kering, mata lelah, mata seperti
terbakar, mata perih, mata terasa gatal, mata merah, mata berair, penglihatan kabur sesaat membaik dengan berkedip, dan sensitif
terhadap cahaya Begley et al., 2000, Jamaliah et al., 2002, Fenga et al., 2007, Garcia, G.M.J., et al., 2007.
b. Cara pengukuran adalah dengan cara menjumlahkan berapa gejala yang
dicontreng oleh responden dalam kuesioner. Setiap gejala yang dicontreng diberikan skor 1 Fenga et al., 2007; Salamanca et al., 2010.
c. Alat ukur adalah kuesioner yang berisi sepuluh gejala Sindroma Mata
Kering dari a sampai dengan j. d.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa nilai jumlah gejala dengan skor minimum 0 dan skor maksimum 10.
e. Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio.
2. Keparahan Gejala Sindroma Mata Kering pada pengguna komputer
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a. Keparahan Gejala Sindroma Mata Kering pada pengguna komputer adalah
seberapa parah kumpulan gejala sindroma mata kering dirasakan oleh responden.
b. Cara pengukuran dilakukan dengan menggunakan Visual Analogue Scale
VAS pada kuesioner. VAS dibuat dalam bentuk garis lurus vertikal sepanjang 100 mm dengan nilai 0 di paling bawah dan 100 di paling atas.
Nilai 0 menunjukkan tidak ada keparahan sedangkan nilai 100 menunjukkan keadaan sangat parah. Responden dipersilahkan untuk
memberikan tanda silang X pada rentang garis tersebut yang mengindikasikan seberapa parah gejala SMK ia alami. Nilai keparahan
dinilai dengan mengukur jarak antara nilai 0 dan tanda silang X yang dibuat responden Schaumberg et al., 2007.
c. Alat ukur adalah sebuah penggaris besi dengan skala terkecil 1 mm yang
digunakan untuk mengukur jarak antara tanda silang X dengan nilai 0 pada kuesioner.
d. Hasil pengukuran adalah nilai Visual Analogue Scale dengan nilai
minimum 0 dan nilai maksimum 100. e.
Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio.
3.3. Hipotesis