Karakteristik Ibu Balita Pola Asuh

Cakupan ASI eksklusif sebanyak 47. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di kecamatan Panyabungan Utara sebanyak 100.

4.2. Karakteristik Ibu Balita

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang berjumlah 82 orang. Karakteristik ibu yang dilihat adalah umur, jumlah anak dan pendidikan ibu. Berikut tabel distribusi frekuensi karakteristik ibu. Tabel 4.1. Karakteristik Ibu Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Variabel Jumlah 1 Umur 20 Tahun 2 2,4 20-30 Tahun 44 53,7 30 Tahun 36 43,9 Total 82 100,0 2 Jumlah anak 1 Orang 12 14,6 2 Orang 23 28,0 2 orang 47 57,4 Total 82 100,0 3 Pendidikan SD 25 30,5 SLTP 44 53,7 SLTA 13 15,8 Total 82 100,0 Karakteristik ibu balita keluarga miskin yang terbanyak adalah pada kelompok umur 20-30 tahun sebanyak 44 orang 53,7, jumlah ibu yang mempunyai anak lebih dari 2 yaitu sebanyak 47 orang 57,4, pendidikan ibu pada kelompok pendidikan SLTP yaitu sebanyak 44 orang 53,7. Universitas Sumatera Utara

4.3. Karakteristik Balita

Objek dalam penelitian ini adalah balita keluarga miskin yang berjumlah 82 orang berdasarkan jumlah ibu yang menjadi responden. Karakteristik balita yang akan dilihat adalah umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur balita terbanyak berada pada kelompok umur ≥ 24 bulan yaitu sebanyak 40 orang 48,8, jenis kelamin balita terbanyak pada jenis kelamin laki- laki yaitu sebanyak 45 orang 54,9. Berikut tabel karakteristik balita berdasarkan umur dan jenis kelamin : Tabel 4.2. Distribusi Balita Keluarga Miskin Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Jenis Kelamin Umur bulan Total 6 - 11 12 - 23 ≥ 24 n n n n Laki- laki 12 26,7 13 28,9 20 44,4 45 54,9 Perempuan 10 27,0 7 18,9 20 54,1 37 45,1 Total 22 26,8 20 24,4 40 48,8 82 100 4.3.1. Distribusi Balita berdasarkan Umur dengan Status Gizi Indeks BBU Distribusi balita berdasarkan umur dengan status gizi indeks BBU dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Distribusi Balita Keluarga Miskin Berdasarkan Umur dengan Status Gizi Indeks BBU di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Umur bulan Status Gizi BBU Total Sangat Kurang Kurang Normal n n n 1 6 - 11 Bulan 1 4,3 22 95,7 23 28,0 2 12 - 23 Bulan 1 5,3 18 94,7 19 23,2 3 ≥ 24 Bulan 2 5,0 4 10,0 34 85,0 40 48,8 T o t a l 2 2,5 6 7,3 74 90,2 82 100,0 Distribusi balita berdasarkan umur dengan status gizi indeks BBU dapat dilihat bahwa dari 23 balita pada kelompok umur 6-11 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 22 orang 95,7, dari 19 orang balita pada kelompok umur 12-23 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 18 orang 94,7, dan dari 40 balita kelompok umur ≥ 24 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 34 orang 85. Walaupun pada tabel diatas terlihat bahwa seluruh kelompok umur mayoritas berada pada kategori status gizi normal, namun masih diperoleh status gizi sangat kurang pada kelompok umur ≥ 24 bulan sebanyak 2 orang 5,0 dan status gizi kurang sebanyak 6 orang 7,3. Jika dibandingkan dengan angka status gizi balita gizi kurang tingkat propinsi Sumatera Utara yaitu 13,5 dan angka status gizi balita gizi kurang tingkat nasional yaitu 13,0 status gizi balita gizi kurang pada keluarga miskin di Kecamatan Panyabungan Utara sudah lebih rendah. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Distribusi Balita Berdasarkan Umur dengan Status Gizi Indeks TBU

Distribusi balita berdasarkan umur dengan status gizi indeks TBU dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4. Distribusi Balita Keluarga Miskin Berdasarkan Umur dengan Status Gizi Indeks TBU di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Umur bulan Status Gizi TBU Total Sangat Pendek Pendek Normal n n n 1 6 - 11 Bulan 2 8,7 4 17,4 17 73,9 23 28,0 2 2 - 23 Bulan 2 10,5 3 15,8 14 73,7 19 23,2 3 ≥ 24 Bulan 4 10,0 7 17,5 29 72,5 40 48,8 T o t a l 8 9,7 14 17,1 60 73,2 82 100,0 Distribusi balita keluarga miskin berdasarkan umur dengan status gizi indeks TBU dapat dilihat bahwa dari 23 orang balita kelompok umur 6-11 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 17 orang 73,9, dari 19 orang balita kelompok umur 12-23 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 14 orang 73,7 dan dari 40 orang balita kelompok umur ≥ 24 bulan terbanyak pada kategori status gizi normal yaitu sebanyak 29 orang 72,5. Meskipun status gizi balita berdasarkan tinggi badan per umur mayoritas berada pada kategori normal namun masih ditemukan status gizi balita pada kategori sangat pendek 9,7 dan pendek 17,1. Jika dibandingkan dengan angka status gizi balita tingkat propinsi Sumatera Utara yaitu sangat pendek 23,4 dan pendek 18,9 serta angka status gizi balita tingkat nasional yaitu sangat pendek 18,5 dan pendek 17,1 status gizi balita keluarga miskin di Kecamatan Panyabungan Universitas Sumatera Utara Utara dengan status gizi sangat pendek sudah lebih rendah sedangkan status gizi balita pendek sama dengan angka nasional.

4.4. Pola Asuh

Distribusi pola asuh akan menjabarkan tentang asuhan pemberian makan, asuhan perawatan dasar anak, asuhan higiene dan sanitasi yang dilakukan ibu pada balita. Distribusi pola asuh ibu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5. Distribusi Pola Asuh Ibu Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Variabel Jumlah 1 Asuhan Pemberian Makan Baik 47 57,3 Kurang Baik 35 42,7 Total 82 100,0 2 Asuhan Perawatan Dasar Anak Baik 58 70,7 Kurang Baik 24 29,3 Total 82 100,0 3 Higiene dan sanitasi Baik 45 54,9 Kurang Baik 37 45,1 Total 82 100,0 Berdasarkan tabel 4.5. diatas dapat dilihat bahwa asuhan pemberian makan ibu terhadap balita terbanyak pada kategori baik yaitu 47 orang 57,3, asuhan perawatan dasar ibu terhadap balita terbanyak pada kategori baik yaitu 58 orang 70,7, asuhan higiene dan sanitasi ibu terhadap balita terbanyak pada kategori baik yaitu sebanyak 45 orang 54,9. Universitas Sumatera Utara Asuhan pemberian makan pada kategori baik yang dilakukan oleh ibu berdasarkan jawaban yang diberikan dalam kuesioner antara lain adalah ibu yang langsung memberikan makanan kepada balita 80,5, ibu juga mengatur menu dan jam makan anak 74,4, ibu memberikan ASI kepada bayi kapan pun dia mau 74,4, apabila anak meminta makanan jajanan ibu memberikan roti atau kue 74,4, ibu memberikan ASI kepada anak sampai usia 2 tahun 72,0, ibu memberikan makanan utama kepada anak 3 kali dalam sehari 70,7, ibu memberikan makanan selingan berupa biskuit atau buah kepada anak diantara dua waktu makan 69,5, ibu mempunyai keyakinan bahwa makanan berupa sup, bubur dan sayuran merupakan makanan yang merangsang keluarnya ASI sewaktu ibu menyusui 67,1, ibu memberikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan 65,9, dan ibu memberikannya sesuka bayi dalam sehari 65,9, jika anak tidak mau makan ibu berusaha membujuk agar anak mau memakan makanan yang sudah disajikan 64,6, untuk meningkatkan selera makan anak ibu menyediakan makanan khas yang sudah ada turun temurun seperti kolak ubi dan agar-agar 63,4, jenis makanan utama yang diberikan ibu kepada anak adalah nasi ditambah lauk seperti : ikan, ayam, daging, telur, tahu, tempe dan sayur 63,4, untuk menambah asupan gizi bagi anak ibu melakukan kebiasaan membawa anak makan di acara pesta 62,2, pemberian makanan sumber protein seperti ikan daging ayam telur tahu tempe dan sayur setiap hari dilakukan ibu ke dalam makanan anak 59,8 tetapi yang paling sering diberikan oleh ibu adalah tahu atau tempe karena harganya lebih murah dan mudah diperoleh. Ibu mulai memberikan MP-ASI kepada bayi pada saat usia 6 bulan 53,7. Makanan Pendamping ASI MP-ASI yang diberikan oleh Universitas Sumatera Utara ibu kepada anak adalah MP-ASI yang diolah sendiri oleh ibu atau sering disebut MP- ASI dapur ibu 59,8, sewaktu bayi berusia 6-9 bulan ibu memberikan makanan utama bubur susu sebanyak dua kali dalam sehari 57,3 dengan bentuktekstur berupa makanan lumat 53,7. Jika anak mengalami diare sebagai pertolongan pertama ibu melakukan tindakan dengan memberikan segera minuman yang ada seperti air masak air teh air tajin kuah sayur air kelapa larutan gula garam oralit 54,9. Secara umum perilaku positif dalam asuhan pemberian makan yang telah dilakukan oleh ibu dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan persentase tertinggi dari jawaban yang benar atas pertanyaan yang diberikan oleh ibu dalam kuesioner : Tabel 4.6. Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Pemberian Makan terhadap Balita Berdasarkan Jawaban yang Diberikan dalam Kuesioner di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Pemberian Makan terhadap Balita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ibu balita sendiri yang memberikan makanan kepada anaknya Ibu berusaha mengatur menu dan jam makan anak Ibu memberikan ASI kepada bayi kapan pun dia mau Apabila anak meminta jajanan ibu memberikan roti atau kue Ibu memberikan ASI kepada anak sampai usia 2 tahun Ibu memberikan makanan utama kepada anak 3 kali dalam sehari Ibu memberikan makanan selingan berupa biskuit atau buah pada anak diantara dua waktu makan Ibu mempunyai keyakinan bahwa makanan berupa sup, bubur dan sayuran merupakan makanan yang merangsang keluarnya ASI sewaktu ibu menyusui anak Ibu memberikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan dan memberikannya sesuka bayi dalam sehari Jika anak tidak mau makan, ibu berusaha membujuk agar anak mau memakan makanan yang sudah disajikan 80,5 74,4 74,4 74,4 72,0 70,7 69,5 67,1 65,9 64,6 Universitas Sumatera Utara 11 12 13 14 15 16 Untuk meningkatkan selera makan anak ibu menyediakan makanan khas yang sudah ada turun temurun seperti kolak ubi, agar-agar, dll Jenis makanan utama yang diberikan ibu kepada anak adalah nasi ditambah lauk seperti : ikan, ayam, daging, telur, tahu, tempe, dll dan sayur Untuk menambah asupan gizi bagi anak, ibu melakukan kebiasaan membawa anak makan di acara pesta Pemberian makanan sumber protein seperti ikan daging ayam telur tempe tahu dan sayur setiap hari dilakukan ibu ke dalam makanan anak MP-ASI Lokal adalah jenis MP-ASI yang diberikan ibu kepada anak Sewaktu bayi berusia 6-9 bulan, ibu memberikan makanan utama bubur susu sebanyak 2 kali sehari 63,4 63,4 62,2 59,8 59,8 57,3 Asuhan perawatan dasar anak pada kategori baik yang dilakukan oleh ibu berdasarkan jawaban yang diberikan dalam kuesioner antara lain adalah usaha ibu di dalam melengkapi imunisasi bayi sebelum usia 1 tahun 78,0 disamping pemberian imunisasi Polio, Hepatitis dan BCG sejak bayi dilahirkan 65,9, ibu membawa anak sekali sebulan ke posyandu dan melakukan penimbangan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak 74,4, jika anak sedang sakit ibu membawa anak berobat ke Puskesmas atau praktek dokter maupun bidan 69,5, ibu juga melibatkan ayah dan keluarga luas kakak, nenek, tetangga dalam pengasuhan dan perawatan dasar anak 69,5, untuk mencegah anak terkena diare ibu menjaga kebersihan lingkungan termasuk air minum dan makanan 65,9, dan agar anak kelihatan lebih lincah dalam bergerak ibu mengajak bermain dan menyiapkan alat permainan 52,4 seperti alat untuk belajar berjalan yang terbuat dari bahan kayu. Tabel 4.6. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Secara umum perilaku positif dalam asuhan perawatan dasar anak yang telah dilakukan oleh ibu dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan persentase tertinggi dari jawaban yang benar atas pertanyaan yang diberikan oleh ibu dalam kuesioner : Tabel 4.7. Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Perawatan Dasar terhadap Balita Berdasarkan Jawaban yang Diberikan dalam Kuesioner di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Perawatan Dasar terhadap Balita 1 2 3 4 5 6 7 Ibu berusaha melengkapi imunisasi DPT, Campak pada bayi sebelum usia 1 tahun Ibu membawa anak sekali sebulan ke posyandu dan melakukan penimbangan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak Jika anak sedang sakit ibu membawa anak berobat ke puskesmas atau praktek dokter maupun bidan Ibu melibatkan ayah dan keluarga luas kakak, nenek, tetangga, dll dalam pengasuhan dan perawatan dasar anak Ibu memberikan imunisasi Polio, Hepatitis dan BCG kepada bayi sejak dilahirkan Ibu menjaga kebersihan lingkungan termasuk air minum dan makanan untuk mencegah anak terkena diare Ibu mengajak bermain dan menyiapkan alat permainan untuk bayi agar kelihatan lebih lincah dalam bergerak 78,0 74,4 69,5 69,5 65,9 65,9 52,4 Asuhan higiene dan sanitasi pada kategori baik yang dilakukan oleh ibu berdasarkan jawaban yang diberikan dalam kuesioner antara lain adalah ibu menyimpan makanan di tempat yang tertutup dan bersih agar terhindar dari kotoran atau lalat sebagai penular penyakit 100, ibu memandikan anak 2 kali dalam sehari 96,3, ibu juga memotong kuku anak sekali dalam seminggu 96,3, ibu mengganti pakaian anak apabila kotor 92,7, dan ibu membersihkan bagian dalam dan luar rumah agar lalat sebagai sumber penyakit tidak berkembang biak 52,4. Universitas Sumatera Utara Secara umum perilaku positif dalam asuhan higiene dan sanitasi yang telah dilakukan oleh ibu dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan persentase tertinggi dari jawaban yang benar atas pertanyaan yang diberikan oleh ibu dalam kuesioner : Tabel 4.8. Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Higiene dan Sanitasi terhadap Balita Berdasarkan Jawaban yang Diberikan dalam Kuesioner di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 No Perilaku Positif Ibu dalam Asuhan Higiene dan Sanitasi terhadap Balita 1 2 3 4 5 Ibu menyimpan makanan di tempat yang tertutup dan bersih agar makanan terhindar dari kotoran atau lalat sebagai penular penyakit Ibu memandikan anak dua kali dalam sehari Ibu memotong kuku anak sekali seminggu Ibu selalu mengganti pakaian anak apabila kotor Ibu membersihkan bagian dalam dan luar rumah agar lalat tidak berkembang biak 100 96,3 96,3 92,7 52,4

4.5. Status Gizi Balita