dan dipergunakan oleh tubuh. Kurang gizi banyak menimpa anak-anak khususnya anak-anak berusia di bawah 5 tahun, karena merupakan golongan yang rentan. Jika
kebutuhan zat-zat gizi tidak tercukupi maka anak akan mudah terserang penyakit.
2.2.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi
Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien
akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat
setinggi mungkin Altmatsier, 2001. Selain konsumsi makanan, tingkat pengetahuan ibu juga memengaruhi status
gizi bayi, kebiasaan yang salah atau kurang tepat dalam pemberian makan pada bayi. Kesehatan dapat diartikan sebagai kekeliruan dalam menyajikan makanan, baik dari
segi jenis, jumlah dan waktu pemberian makan. Dalam keadaan demikian diperlukan pengetahuan yang cukup tentang makanan bergizi yang dimiliki ibu, agar anak dapat
terjamin kebutuhan gizinya Burhanuddin, 2006. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lain nya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia bayi sekitar 6 enam bulan.Setelah usia ini bayi dapat diberi makanan pendamping ASI yang dapat disesuaikan dengan tingkatan umur
bayi.
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang memengaruhi status gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah digunakan untuk menilai status gizi yang dikutip dalam materi Aksi Pangan dan Gizi
Nasional Depkes RI, 2000 sebagai berikut: 1.
Makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab kurang baiknya status gizi tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga
karena penyakit anak. Anak yang mendapatkan makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat mempengaruhi status gizi bayi.
2. Ketahanan pangan keluarga. Pola asuh serta pelayanaan kesehatan dan
lingkungan merupakan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik
mutunya. Pola pengasuhan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang secara optimal baik
fisik, mental dan sosial.
2.2.3. Kebijakan Pemerintah dalam Penanggulangan Kekurangan Gizi