Kerangka Konsep Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengukuran

2.4. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2. Kerangka konsep penelitian Pola Asuh : - Asuhan Pemberian Makan - Asuhan Perawatan Dasar Anak - Asuhan Higiene dan Sanitasi Status Gizi Balita Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian survei dengan pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel- variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1989.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di 12 desakelurahan di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal dengan objek penelitian pada keluarga yang dikategorikan keluarga miskin. Penelitian dilaksanakan selama 5 lima bulan terhitung mulai bulan Mei sampai dengan September 2011. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari keluarga miskin yang mempunyai balita yang terdapat di 12 desakelurahan di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah 450 orang.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin Notoadmodjo, 2003, adalah sebagai berikut : N n = ----------- 1 + N d² Universitas Sumatera Utara Keterangan : n = adalah besar sampel N = Besar populasi d = presisi 10 tingkat ketepatan 90 Dengan demikian besarnya sampel adalah sebagai berikut : 450 n = ------------------ 1 + 450 0,1² 450 n = --------- 5.50 n = 81,8 orang, digenapkan menjadi 82 orang Berdasarkan rumus perhitungan besar sampel di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 82 orang. Menentukan jumlah sampel dari setiap desakelurahan di Kecamatan Panyabungan Utara dilakukan dengan menggunakan rumus sample fraction sebagai berikut Dahlan, 2008 : n F = ---------- x 100 N Dimana: F = frekuensi n = jumlah sampel N = jumlah populasi Maka = Universitas Sumatera Utara 82 F = ---------- x 100 450 F = 18 Berdasarkan penghitungan hasil tersebut maka jumlah sampel dari masing- masing DesaKelurahan akan diambil sebesar nilai frekuensi yang diperoleh. Berikut jumlah masing-masing sampel dari setiap DesaKelurahan : Tabel 3.1. Distribusi Sampel Menurut Desa Kelurahan No DesaKelurahan Jumlah Gakin yang mempunyai Anak Balita Proporsi Jumlah Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kel. Mompang Jae Mompang Julu Huta Dame Kampung Baru Baringin Jaya Tanjung Mompang Suka Ramai Rumbio Jambur Padang Matinggi Sopo Sorik Tor Banua Raja Simanondong 47 149 14 25 18 43 26 27 58 15 10 18 47 orang x 18 149 orang x 18 14 orang x 18 25 orang x 18 18 orang x 18 43 orang x 18 26 orang x 18 27 orang x 18 58 orang x 18 15 orang x 18 10 orang x 18 18 orang x 18 8 27 3 5 3 8 5 5 10 3 2 3 Jumlah 450 82 Sumber : Kantor Camat Panyabungan Utara, 2011. Setelah diperoleh jumlah sampel dari masing-masing desakelurahan, maka selanjutnya dilakukan pemilihan sampel di masing-masing desakelurahan dengan cara simple random sampling sebanyak jumlah yang telah ditentukan pada setiap desakelurahan. Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari : 1. Data Primer Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner pada ibu balita yang dikategorikan keluarga miskin yang meliputi : a. Karakteristik responden Nama, umur, jumlah anak dan pendidikan terakhir b. Karakteristik balita Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badanpanjang badan. c. Data status gizi balita berdasarkan data antropometri kemudian dinilai status gizinya berdasarkan Indikator Pertumbuhan menurut Z-Score Standar WHO- 2005. Alat pengumpulan data ini berupa dacin, microtoise dan papan pengukur. Data diambil langsung dilokasi penelitian oleh peneliti dan di bantu oleh bidan di desa yang bertugas di desakelurahan tersebut. d. Data pola asuh yang meliputi asuhan pemberian makan, asuhan perawatan dasar anak, asuhan higiene dan sanitasi. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal, Kantor Camat Panyabungan Utara dan Puskesmas Mompang. Data sekunder meliputi gambaran umum, indikator kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan Panyabungan Utara. Universitas Sumatera Utara

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengumpulan data primer terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan agar layak digunakan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel bebas dan variabel terikat dalam suatu penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang ibu dari keluarga miskin yang mempunyai anak balita di wilayah kerja Puskesmas Hutabargot Kecamatan Hutabargot dengan alasan memiliki karakteristik keluarga miskin yang sama karena Kecamatan Hutabargot merupakan pemekaran dari Kecamatan Panyabungan Utara. Uji validitas dilakukan guna menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurannya. Menurut Sugiyono 2003, menyatakan bahwa pengukuran uji validitas setiap butir pertanyaan Content Validity dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini. Pengujian reliabilitas dilakukan agar alat ukur yang digunakan dapat menunjukkan hasil yang sama pada saat penelitian dilakukan berulang kali baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency teknik belah dua split half yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown untuk mendapatkan r nya. Biasanya syarat minimum untuk memenuhi syarat adalah kalau r = 0,1 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor Universitas Sumatera Utara total kurang dari 0,1 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid, Sugiyono, 2003. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan kepada 30 tiga puluh responden yaitu ibu dari keluarga miskin yang mempunyai balita di Kecamatan Hutabargot diperoleh korelasi antara butir dengan skor total pertanyaan asuhan pemberian makan 20 buah pertanyaan dengan nilai r nya 0,1 dan nilai Cronbach’ Alpha = 0,268. Korelasi antara butir dengan skor total pertanyaan asuhan perawatan dasar anak 10 buah pertanyaan diperoleh nilai r nya 0,1 dan nilai Cronbach’ Alpha = 0,272. Sedangkan korelasi antara butir dengan skor total pertanyaan asuhan higiene dan sanitasi 10 buah pertanyaan diperoleh nilai r nya 0,1 dan nilai Cronbach’ Alpha = 0,272 Lampiran 2. Secara keseluruhan dari 40 empat puluh buah pertanyaan pada variabel pola asuh asuhan pemberian makan, asuhan perawatan dasar anak, asuhan higiene dan sanitasi berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dinyatakan valid dan reliabel. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas variabel independen dan variabel terikat variabel dependen, variabel independen dalam penelitian ini meliputi pola asuh yang terdiri dari asuhan pemberian makan, asuhan perawatan dasar anak, higiene dan sanitasi lingkungan, serta variabel dependen adalah status gizi balita. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Definisi Operasional

a. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh yaitu aktifitas yang dilakukan oleh ibu dalam melakukan perawatan pada anak yang berhubungan dengan asuhan pemberian makan, asuhan perawatan dasar anak, higiene dan sanitasi lingkungan. Berikut definisi operasional sub variabel pola asuh yang terdiri dari : 1. Asuhan pemberian makan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh ibu di dalam memenuhi kebutuhan makanan anaknya yang meliputi penyediaan makanan, kualitas makanan, frekuensi dan jadwal pemberian makanan. 2. Asuhan perawatan dasar anak adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh ibu untuk merawat anaknya agar terhindar dari penyakit dan membantu anak beraktivitas. 3. Higiene dan sanitasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan ibu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar anak yang dapat mengganggu kesehatannya. b. Variabel Dependen Status gizi balita yaitu suatu tingkatan ukuran tumbuh kembang balita yang diukur dari BBU, TBU dan BBTB balita. Universitas Sumatera Utara

3.6. Metode Pengukuran

Teknik pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan mengukur nilai kuesioner yang menyangkut masing-masing di dalam variabel independen dan dependen. Berikut teknik pengukuran dari masing-masing variabel Faisal, 2004 : Untuk mengukur variabel pola asuh dipergunakan alat ukur berupa kuesioner dengan melampirkan pertanyaan sebanyak 40 empat puluh buah dengan rincian masing-masing sub variabel pola asuh yaitu : a. Asuhan pemberian makan terdiri dari 20 dua puluh buah pertanyaan. Skor tertinggi dari total jawaban pada sub variabel ini adalah 20 dua puluh dan skor terendah adalah 0 nol dengan kategori jawaban : Baik jika nilai = 11 - 20 Kurang baik jika nilai = 0 – 10 b. Asuhan perawatan dasar anak terdiri dari 10 sepuluh buah pertanyaan dengan skor tertinggi dari total jawaban pada masing-masing sub variabel adalah 10 sepuluh dan skor terendah adalah 0 nol dengan kategori jawaban : Baik jika nilai = 6 – 10 Kurang baik jika nilai = 0 - 5 c. Asuhan higiene dan sanitasi terdiri dari 10 sepuluh buah pertanyaan dengan skor tertinggi dari total jawaban pada masing-masing sub variabel adalah 10 sepuluh dan skor terendah adalah 0 nol dengan kategori jawaban : Baik jika nilai = 6 – 10 Kurang baik jika nilai = 0 - 5 Universitas Sumatera Utara Pilihan jawaban dengan menggunakan multiple choice, dimana responden memilih salah satu jawaban yang benar dari setiap jawaban yang disediakan. Jika jawaban benar diberi nilai = 1 dan jika jawaban salah diberi nilai = 0. Untuk pertanyaan pada variabel status gizi dipergunakan indeks status gizi BBTB menurut Standar WHO – 2005, yaitu : BBTB : - Sangat Gemuk jika : Z score 3 - Gemuk jika : Z score 2 sampai 3 - Resiko Gemuk jika : Z score 1 sampai 2 - Normal jika : Z score ≥ -2 sampai 1 - Kurus jika : Z score -2 sampai -3 - Sangat Kurus Jika : Z score -3 Tabel 3.2. Skala Pengukuran Variabel Independen No Variabel Kategori Alat Ukur Skala Ukur 1 Independen Pola Asuh a.Asuhan pemberian makan Baik bila nilai yg diperoleh : 11-20 Kurang Baik bila nilai yang diperoleh : 0-10 Kuesioner Ordinal b.Asuhan perawatan dasar anak Baik bila nilai yg diperoleh : 6-10 Kurang Baik bila nilai yang diperoleh : 0-5 Kuesioner Ordinal c. Asuhan higiene dan sanitasi Baik bila nilai yg diperoleh : 6-10 Kurang Baik bila nilai yang diperoleh : 0-5 Kuesioner Ordinal Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Skala Pengukuran Variabel Dependen

3.7. Metode Analisis Data