Peranan Ibu dalam Pola Asuh

2.1.1. Peranan Ibu dalam Pola Asuh

Peranan pengasuhan pertama kali diindentifikasi dalam Joint Nutrition Support Program in Iringa, Tanzania dan kemudian digunakan pada berbagai studi PD di berbagai negara. Peranan determinan pola asuhan terhadap pertumbuhan bayi cukup besar, dimana pola asuhan yang baik dapat meningkatkan tingkat kecukupan gizi dan kesehatan bayi. Determinan pola asuhan dan kesehatan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan bayi Engel, 1996. Peranan ibu dalam pola pengasuhan anak berupa sikap dan praktik pengasuhan ibu dalam kedekatannya dengan anak, merawat, cara memberi makan serta kasih sayang. Pengasuhan anak adalah suatu fungsi penting pada berbagai kelompok sosial dan kelompok budaya. Perananan ibu dalam pola asuh juga meliputi pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti pemberian makanan, mandi, menyediakan dan memakaikan pakaian buat anak. Termasuk di dalamnya adalah monitoring kesehatan si anak, menyediakan obat, dan merawat serta membawanya ke petugas kesehatan profesional. Tambahan lain adalah diterimanya fungsi hiburan, pendidikan, sosialisasi, penerimaan informasi pandangan serta nilai dari pengasuh mereka OConnel, 1994 dan Bahar, 2002. Sesuai dengan yang diajukan oleh Mosley dan Chen 1988 dalam Bahar, 2002 pengasuhan anak meliputi aktivitas perawatan terkait gizipenyiapan makanan dan menyusui, pencegahan dan pengobatan penyakit, memandikan anak, membersihkan pakaian anak, membersihkan rumah. Pola asuh terhadap anak merupakan hal yang sangat penting karena akan memengaruhi proses tumbuh kembang balita. Pola Universitas Sumatera Utara pengasuhan anak berkaitan erat dengan keadaan ibu terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan praktik tentang pengasuhan anak Suharsih, 2001. International Conference on Nutrition 1992 mendefinisikan pengasuhan sebagai suatu kesepakatan dalam rumah tangga dalam hal pengalokasian waktu, perhatian dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial dalam tumbuh kembang anak dan anggota keluarga lainnya Engel et al. 1996.

2.1.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pola Asuh Gizi