k. Pada pernyataan kedua puluh delapan Saya memiliki integritas tinggi kepada perusahaan ini. sebanyak 5 orang atau 11,9 yang menyatakan sangat setuju,
18 orang atau 42,9 menyatakan setuju, 13 orang atau 31 menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 9,5 menyatakan tidak setuju, dan 2 orang atau
4,8 orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan masih memiliki integritas tinggi dalam bekerja pada
perusahaan ini.
4.2.4 Analisis Statistik 4.2.4.1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil dari output SPSS
terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0
Gambar .4.2 Grafik P-P Plot
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0
Gambar 4.3 Histogram Normalitas
Pada Gambar 4.1 data berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal, sedangkan pada
Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar tersebut, di mana tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Analisis Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal
secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,744 ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5 0.05 dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 3.46420601
Most Extreme Differences Absolute
.105 Positive
.105 Negative
-.075 Kolmogorov-Smirnov Z
.680 Asymp. Sig. 2-tailed
.744 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.02011
Universitas Sumatera Utara
1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.4 Scatterplot Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Uji Glejser
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -1.712
5.474 -.313
.756 iklim_organisasi
.097 .103
.161 .939
.353 komitmen_karyawan
.044 .204
.037 .216
.830 a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinierritas dengan menganalisis matrik korelasi
antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.
Tabel 4.10 Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta
Tolerance
VIF 1
Constant -.166
9.176 -.018
.986 iklim_organisasi
.729 .172
.556 4.232
.000 .845
1.183 komitmen_karyaw
an .499
.341 .192
1.461 .152
.845 1.183
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: a.
Nilai VIF dari nilai iklim organisasi dan komitmen karyawan lebih kecil atau di bawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara
variabel independen dalam model regresi. b.
Nilai Tolerance dari iklim organisasi dan komitmen karyawan lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4.2.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari iklim organisasi dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.166
9.176 -.018
.986 iklim_organisasi
.729 .172
.556 4.232
.000 Komitmen
.499 .341
.192 1.461
.152 a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 pada kolom kedua Unstandartrized coeficient bagian B pada baris pertama diperoleh
model persamaan regresi linier bergandanya adalah :
Y = -0,166 +0,729X
1
+ 0,499X
2
+e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta a = -0,166. Ini mempunyai arti bahwa variabel iklim
organisasi dan komitmen karyawan dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja karyawan Y sebesar -0,166.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,729. Variabel iklim organiasasi terhadap kinerja
karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,729. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel iklim organisasi sebesar 1
satuan, maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,729. c.
Koefisien X
2
b
2
= 0,499 Variabel komitmen karyawan terhadap
kinerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,499. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel komitmen
karyawan sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,499.
4.2.4.3. Pengujian Hipotesis a. Uji - F Uji Serentak
Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X
1
, X
2
berupa iklim organisasi dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat Y berupa
Universitas Sumatera Utara
kinerja karyawan pada Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.
Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, berupa iklim organisasi dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat Y.
H : b
1
≠ b
2
≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
berupa iklim organisasi dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat Y.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 42 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: 1
df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 = 2
2 df penyebut = n-k
df penyebut = 42-3 = 39 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 2:39 = 3,24 , dengan kriteria uji sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.12 Hasil F Hitung
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
371.589 2
185.795 14.727
.000
a
Residual 492.030
39 12.616
Total 863.619
41 a. Predictors: Constant, komitmen, iklim_organisasi
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 16.0 2011
Berdasarkan Tabel 4.12 bahwa nilai F
hitung
adalah 14,727 dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α = 5
adalah 3,24. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi 0,000 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen
iklim organisasi dan komitmen karyawan secara serempak adalah positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bagian Umum PT. Perkebunan
Nusantara IV Persero Medan.
b Uji Signifikansi Uji – t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel iklim organisasi X
1
, dan komitmen karyawan X
2
, secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bagian
Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Y. Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel iklim organisasi X
1
, dan komitmen karyawan X
2
secara parsial tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan pada kinerja karyawan pada Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Y sebagai variabel terikat.
H : b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat variabel bebas yang terdiri dari variabel iklim organisasi
X
1
, dan komitmen karyawan X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Y
sebagai variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Nilai t
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat α = 5 yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k df = jumlah sampel dan k =
jumlah variabel keseluruhan yaitu df1 = 3-1 = 2, dan df2 = 42-3 = 39. Uji t
hitu ng
yang dilakukan adalah uji dua arah maka t
tabel
yang digunakan adalah t
5
atau t
0,05
39 = 1,688.
Tabel 4.13 Hasil t Hitung
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.166
9.176 -.018
.986 iklim_organisasi
.729 .172
.556 4.232
.000 Komitmen
.499 .341
.192 1.461
.152
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Variabel Iklim Organisasi