Variabel Iklim Organisasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Variabel Iklim Organisasi

Nilai t hitung dari iklim organisasi adalah 4,232 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df = 39 adalah 1,688. Variabel iklim organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000. Nilai t hitung 4,232 t tabel 1,688 artinya jika ditingkatkan variabel iklim organisasi sebesar satu satuan unit maka kinerja karyawan Y akan meningkat sebesar 4,232 satuan. Iklim organisasi mempunyai pegaruh yang lebih besar terhadap kinerja dibandingkan dengan komitmen karyawan pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, sehingga dapat dikatakan bahwa iklim organisasi merupakan variabel dominan dalam meningkatkan kinerja karyawan pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Karena menurut hasil penelitian kurangnya penghargaan terhadap karyawan, pengawasan dari pimpinan, kurangnya perhatian pimpinan, hubungan pimpinan dengan karyawan, dan kurangnya pemahaman karyawan terhadap prosedur pekerjaan berdampak pada penurunan kinerja karyawan. b Variabel Komitmen Karyawan Nilai t hitung dari komitmen karyawan adalah 1,461 dengan tingkat signifikansi 0.152 dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df = 39 adalah 1,688. Komitmen karyawan berpengaruh secara positif dan tidak Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,152. Nilai t hitung 1,461 t tabel 1,688 artinya jika ditingkatkan variabel komitmen karyawan sebesar satu satuan unit maka kinerja karyawan Y tidak akan meningkat sebesar 1,461 satuan. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen karyawan bukanlah faktor yang mempengaruhi di dalam peningkatan kinerja karyawan bagian umum PTPN IV persero karena masih adanya karyawan yang merasa ingin bekerja didalam perusahaan hanya karena mereka tidak menemukan alternatif lain apabila keluar dari perusahaan, masih ada sebagian kecil karyawan yang kurang bersedia untuk bekerja di luar dari tanggung jawabnya, ingin keluar dari perusahaan, dan kurang memaksimalkan usahanya demi kemajuan perusahaan.

4.2.4.4 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 2011 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Nilai R sebesar 0,656 sama dengan 65,6 yang menunjukkan bahwa hubungan antara iklim organisasi X 1 dan komitmen karyawan X 2 terhadap variabel kinerja karyawan Y pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan hubungannya erat. b. Nilai Adjusted R Square 0,401 berarti 40,1 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh iklim organisasi dan komitmen karyawan. Sedangkan sisanya 59,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 3,55192 Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan