Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 2011
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Nilai R sebesar 0,656 sama dengan 65,6 yang menunjukkan bahwa hubungan antara iklim organisasi X
1
dan komitmen karyawan X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y pada Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara
IV Persero Medan hubungannya erat. b.
Nilai Adjusted R Square 0,401 berarti 40,1 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh iklim organisasi dan komitmen karyawan. Sedangkan sisanya
59,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 3,55192 Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi dan komitmen karyawan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Namun secara parsial yang mempengaruhi kinerja karyawan secara dominan adalah
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.656
a
.430 .401
3.55192 a. Predictors: Constant, komitmen, iklim_organisasi
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Universitas Sumatera Utara
variabel iklim organisasi, hal ini didukung oleh teori dari Lussier 2005:486 yang mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas
lingkungan internal organisasi yang secara relatif dirasakan oleh anggota organisasi yang kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka berikutnya. Selain
itu pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja juga didukung oleh teori dari Wirawan 2008:123 dimana
sikap dan perilaku anggota organisasi mempengaruhi kinerja mereka secara individual dan kelompok yang kemudian
mempengaruhi kinerja organisasi. Iklim organisasi memengaruhi produktivitas anggota dan selanjutnya memengaruhi efektifitas dan efisiensi organisasi.
Iklim organisasi yang dirasakan individu secara positif menyenangkan akan memberikan tampilan kerja yang baik dan efektif yang akan mempengaruhi
pada keberhasilan organisasi. Iklim organisasi terjadi disetiap organisasi dan akan mempengaruhi perilaku organisasi dan diukur melalui persepsi setiap anggota
organisasi. Lingkungan internal suatu organisasi yang dipersepsikan dan dirasakan oleh para karyawan yang mempunyai hubungan dengan organisasi mengenai apa
yang terjadi di dalam lingkungan suatu organisasi secara rutin yang dapat memotivasi karyawan yang nantinya mempengaruhi sikap dan prilaku serta
kinerja anggota yang akan menentukan kinerja organisasi. Iklim organisasi Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero
yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan dilihat dari hasil penelitian deskriptif dimana indikator pengawasan, pengendalian, hubungan dengan atasan
maupun tingkat partisipasi pimpinan dirasakan sebagian besar karyawan Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV membuat iklim organisasi menjadi kurang
Universitas Sumatera Utara
baik dan menyebabkan hubungan sosial dengan atasan juga kurang baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tingkat kepedulian atasan kepada bawahannya
dikarenakan atasan sering tidak berada ditempat kerja sehingga bawahan sulit untuk melakukan koordinasi dengan atasan dalam hal pekerjaan maupun
pengambilan keputusan. Kurangnya partisipasi atasan mempengaruhi secara langsung sikap dan
kondisi psikis karyawan yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan khususnya dalam hal kualitas dan kuantitas kerjanya. Pengawasan yang kurang
menyebabkan karyawan bekerja secara santai dan tidak berupaya lebih untuk memaksimalkan potensi diri untuk bekerja lebih cepat dari target yang
diharapkan. Selain itu kurangnya pengendalian dari atasan menyebabkan meningkatnya sikap kekurang pedulian sebagian karyawan dimana dapat terlihat
dari hasil pengamatan langsung peneliti masih ada sebagian karyawan yang tidak berada di tempat kerja tetapi berada di lingkungan luar kantor Bagian Umum PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero Medan diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Iklim organisasi yang dihubungkan dengan sikap atasan dalam lingkungan
kerja berbanding terbalik dengan indikator peraturan dan prosedur perusahaan yang masih disadari oleh sebagian karyawan dilihat masih tingginya kepedulian
karyawan untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku dan memahami prosedur dengan jelas. Selain itu untuk indikator hubungan antar karyawan dan partisipasi
rekan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap pembentukan iklim organisasi yang baik dimana juga terlihat karyawan dalam kinerjanya menyukai
pembentukan tim kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Fasilitas perusahaan
Universitas Sumatera Utara
yang memadai juga menjadikan iklim organisasi Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan tetap terjaga dengan baik.
Pengaruh yang dominan dari iklim organisasi terhadap kinerja karyawan berdasarkan uji hipotesis secara parsial dimana iklim organisasi yang kurang baik
dilihat dari pengaruh atasan melalui pengawasan, pengendalian dan partisipasi yang kurang berdampak pada penurunan kinerja karyawan secara langsung.
Dilihat dari hasil penelitian melalui analisis deskriptif dimana kinerja karyawan Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan mengalami
penurunan sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, dimana memang terjadi penurunan dikarenakan meningkatnya
tingkat absensi yang tidak hadir dalam bekerja dan banyak faktor penyebab lainnya. Terjadi banyak penurunan kinerja walaupun bukan dalam jumlah yang
signifikan terhadap penurunan perusahaan secara keseluruhan namun tetap saja jika tidak diamati akan tetap berlangsung terus-menerus. Salah satu penurunan
kinerja yang terjadi dilihat dari indikator kualitas dan kuantitas kerja karyawan dimana saat ini karyawan Bagian Umum PT.Perkebunan Nusantara IV Persero
Medan kurang mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari satu dan kurang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Selain itu hubungan kerja sama
dengan atasan juga dirasakan kurang dapat memacu kinerja lebih baik lagi dengan atasan.
Selain beberapa kekurangan yang telah dijelaskan, karyawan masih mampu menjaga kualitas dirinya dengan baik dengan melihat indikator kinerja
seperti sikap kooperatif dimana karyawan sangat menyukai apabila bekerja sama
Universitas Sumatera Utara
dengan sesama rekan kerja, indikator dependability dimana karyawan masih menyadari status dan kedudukannnya sehingga tetap bertanggung jawab untuk
tetap menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai target yang diharapkan perusahaan. Indikator inisiatif karyawan juga dirasakan baik dimana karyawan menyukai
tantangan untuk menerima pekerjaan-pekerjaan baru dimana hal ini dirasakan sebagai jawaban atas kejenuhan karyawan terhadap rutinitas pekerjaan Bagian
Umum yang monoton serta indikator kualitas pribadi karyawan dimana karyawan masih menjaga moralitas dalam dirinya untuk tetap ramah tamah antar sesama
karyawan maupun dengan para atasan. Variabel kedua yaitu komitmen karyawan memiliki pengaruh yang positif
terhadap kinerja karyawan yang didukung oleh teori dari Robbins 2008 dimana dalam mencapai kinerja yang baik setiap karyawan dalam suatu organisasi harus
memiliki perilaku yang melibatkan rasa loyalitas kepada organisasi tersebut. Komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang
pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tertentu. Perilaku dan
komitmen itu sendiri juga mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja. Komitmen dipandang penting dalam suatu organisasi, karena dengan komitmen
yang tinggi seorang karyawan akan bersikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disepakati bersama dalam organisasi, yang fokusnya adalah
nilai-nilai dan sikap attitude yang dimiliki oleh karyawan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti terlihat bahwa karyawan
Bagian Umum PT Perkebunan Nunsantara IV Persero Medan masih memiliki
Universitas Sumatera Utara
komitmen terhadap pekerjaan yang dimilikinya dimana hampir seluruh karyawan namun masih terjadi penurunan kecil oleh sebagian kecil karyawan terhadap
kinerjanya. Komitmen karyawan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Hal ini dapat terjadi akibat komitmen yang timbul bukan karena dari diri mereka
sendiri namun karena sebagian besar dari mereka merasa sudah tidak memiliki alternatif pekerjaan lain, dimana sebagaian dari karyawan tersebut adalah
karyawan lama yang lebih memilih untuk tinggal karena harapan akan waktu pensiun yang akan datang. Masih ada sebagian kecil karyawan yang kurang
bersedia untuk bekerja di luar dari tanggung jawabnya, ingin keluar dari perusahaan, dan kurang memaksimalkan usahanya demi kemajuan perusahaan,
ada juga karyawan yang merasa harus berkomitmen karena norma-norma ataupun peraturan yang ada didalam perusahaan, pekerjaan yang kurang menantang dan
monoton, pengawasan dan konsistensi dalam pengawasan yang kurang, serta banyaknya karyawan yang bekerja di dalam bagian umum PTPN IV persero
Medan yang mengakibatkan kemalasan sosial. Seperti yang kita ketahui PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dalam rangka mempertahankan
kinerjanya dan mencapai tujuannya berusaha secara maksimal dalam menjaga kelangsungan kinerja karyawan secara berkesinambungan dengan memberikan
gaji maupun insentif yang memuaskan serta fasilitas-fasilitas yang memadai dan berkualitas yang membuat karyawan betah bekerja dalam perusahaan. Hal ini
yang menyebabkan karyawan Bagian Umum masih memiliki komitmen dalam
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan kedudukannya pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Akbar 2009 yang menunjukkan bahwa variabel
iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa iklim organisasi dan komitmen karyawan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan komitmen karyawan yang berpengaruh positif naun tidak signifikan teradap kinerja Bagian Umum PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan Bagian
Umum PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan adalah adalah variabel iklim organisasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Variabel iklim organisasi dalam penelitian ini merupakan variabel paling
dominan berpengaruh terhadap penurunan kinerja karyawan sehingga disarankan kepada para atasan Bagian Umum PT. Perkebunan Nusantara
IV Persero Medan untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi dengan melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja karyawan secara
lebih intens dan kontiniu serta menjadi pemimpin yang menerapkan gaya partisipatif sehingga dapat terjalin hubungan kerja sama yang lebih baik
89
Universitas Sumatera Utara