Tabel 4.1 Jumlah Populasi dan Sampel
Keterangan Jumlah
Laporan keuangan dan operasional bulanan tahun 2008 12
Laporan keuangan dan operasional bulanan tahun 2009 12
Laporan keuangan dan operasional bulanan tahun 2010 12
Jumlah observasi 36
4.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan bulanan dan laporan kegiatan operasional bulanan dari Perusahaan
Daerah Air Minum Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara tahun 2008 sampai dengan 2010. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, berupa
publikasi, atau data yang sudah dikumpulkan pihak lain Supranto, 1996.
4.5 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian ini terdiri dari : a. Variabel dependen
Variabel dependen variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen variabel bebas. Variabel terikat Y yang digunakan pada
penelitian ini adalah laba, yang diperoleh dari laporan keuangan bulanan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel independen Variabel independen variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau
yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas X yang digunakan pada penelitian ini adalah kebocoran air X1, penambahan pelanggan X2, penagihan
tunggakan X3 dan penambahan jaringan X4, yang diperoleh dari laporan operasional bulanan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Propinsi Sumatera
Utara. 1. Kebocoran Air X1
Kebocoran air merupakan air yang hilang, yaitu selisih antara jumlah air yang diproduksi M3 dengan jumlah air yang dijual M3. Rasio kebocoran air dihitung
dengan membandingkan jumlah air yang hilang M3 dengan jumlah air yang diproduksi M3, dinyatakan dalam prosentase. Untuk melihat pengaruhnya terhadap
laba, angka kebocoran M3 akan dikalikan dengan harga penjualan air berdasarkan tarif, sehingga dinyatakan dalam rupiah.
2. Penambahan Pelanggan X2 Jumlah pelanggan yang menunggu pemasangan air yang dikarenakan
kekurangan ketersediaan air bersih, jika direalisasikan pemasangannya akan menghasilkan pendapatan, sehingga akan meningkatkan laba.
Universitas Sumatera Utara
3. Penagihan Tunggakan X3 Tunggakan merupakan sisa hasil penjualan air yang tercatat dalam rekening
air, namun belum diterima oleh perusahaan. Jika penagihan tunggakan terealisasi, maka penagihan tunggakan berpengaruh positif terhadap laba, artinya semakin tinggi
nilai penagihan tunggakan maka laba juga akan meningkat. 4. Penambahan Jaringan X4
Penambahan jaringan air bersih merupakan program sebagai kebutuhan saat ini juga harus bisa mencukupi kebutuhan dimasa yang akan datang. Namun untuk
penambahan jaringan air yang baru membutuhkan biaya-biaya yang besar untuk pembangunan jaringan baru.
Dalam melakukan penelitian agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan untuk memudahkan pengertian terhadap variabel penelitian, yaitu variabel independen dan
variabel dependen, maka peneliti menetapkan operasionalisasi variabel yang akan diteliti, yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Definisi dan Pengukuran Variabel
No Variabel
Definisi Operasional Parameter
skala
1 Laba Y selisih antara revenue
yang timbul dari transaksi pada peride tertentu
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode
tersebut Laba rugi setelah pajak
pada laporan keuangan bulanan
Rasio
2 Kebocoran Air X1
Kebocoran air merupakan air
yang hilang,
yaitu selisih antara jumlah air
yang diproduksi
M3 dengan jumlah air yang
dijual M3 Angka kebocoran
dikalikan harga penjualan air
berdasarkan tarif Rasio
3 Penambahan Pelanggan
X2 Jumlah pelanggan yang
menunggu pemasangan air yang dikarenakan
kekurangan ketersediaan air bersih
Jumlah unit pelanggan yang menunggu
dikalikan harga pemasangan dikuangi
biaya-biaya beban pemasangan
Rasio
4 Penagihan Tunggakan
X3 Tunggakan merupakan
sisa hasil penjualan air yang tercatat dalam
rekening air, namun belum diterima oleh perusahaan
Tunggakan Rekening Air berdasarkan tarif
per bulan Rasio
5 Penambahan Jaringan X4
aktivitas pembangunan jaringan air bersih untuk
menambah ketersediaan air bersih.
biaya-biaya penambahan jaringan
Rasio
4.6 Metode Analisis Data