Pengetahuan Responden Tentang Program Raskin Tabel 5.9

5.2 Responden Masyarakat Terhadap Program Raskin

Persepsi masyarakat Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang program beras untuk keluarga miskin yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

5.2.1 Pengetahuan Responden Tentang Program Raskin Tabel 5.9

Pengetahuan Responden Tentang Tingkat Sosial Ekonomi No Kategori Frekuensi 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 54 10 34 55,10 10,20 34,69 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa responden mayoritas mengetahui bahwa mereka tergolong keluarga miskin yaitu sebanyak 54 orang 55,10, responden yang menyatakan mereka kurang mengetahui bahwa mereka termasuk keluarga miskin yaitu sebanyak 10 orang 10,20, dan yang tidak tahu bahwa mereka tergolong keluarga miskin yaitu sebanyak 34 orang 34,69. Responden yang mengetahui mereka tergolong dari keluarga miskin yaitu dengan adanya pendataan yang dilakukan pihak kepala lingkungan terhadap masyarakatnya dan ada juga masyarakat yang memiliki kartu rumah tangga miskin. Adapun responden yang menyatakan bahwa mereka kurang mengetahui bahwa keluarganya tergolong keluarga miskin disebabkan tidak tahu bagaimana kriteria Universitas Sumatera Utara masyarakat miskin. Ketidaktahuan sebagian responden tentang identifikasi apakah mereka miskin atau tidak karena adanya pemberitahuan dari pihak kepala lingkungan atau kelurahan. Sumber Informasi Responden Tentang Keluarga Miskin Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa pengetahuan respon tentang tingkat sosial ekonomi keluarga mereka miskin yaitu sebanyak 54 orang menjawab mengetahui bahwa mereka tergolong keluarga miskin. Sebanyak 50 orang mengetahui mereka tergolong keluarga miskin dari kepala lingkungan dan sebanyak 4 orang mengetahui keluarganya miskin dari pihak kelurahan, hal ini disebabkan kurang pahamnya masyarakat terhadap kriteria keluarga miskin. Tabel 5.10 Pengetahuan Responden Tentang Pelaksanaan Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Mengetahui Kurang mengetahui 95 3 96,94 3,06 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan pesan Rakmat, 2005:51. Informasi yang diperoleh masyarakat Kelurahan Belawan I tentang program beras untuk keluarga miskin merupakan sumber persepsi. Data pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa bahwa hampir seluruh responden mengetahui adanya program beras untuk keluarga miskin di Kelurahan Belawan I Universitas Sumatera Utara Kecamatan Medan Belawan. Responden yang mengetahui adanya program beras untuk keluarga miskin yaitu sebanyak 95 orang 96,94 dan responden yang menyatakan bahwa mereka kurang mengetahui adanya program beras miskin itu sebanyak 3 orang 3,06. Hal ini sangat baik karena masyarakat tidak hanya menerima tetapi juga mengetahui program tersebut. Tabel 5.11 Sumber Informasi Tentang Program Raskin Pertama Kali No Sumber Informasi Frekuensi 1 2 3 Kepala Lingkungan Pegawai Kelurahan Tetangga 77 7 4 78,57 7,14 4,08 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Tabel 5.11 menjelaskan bahwa sumber informasi tentang program Raskin sebanyak 77 orang 78,57 menjawab kepala lingkungan sebagai sumber informasi pertama kali. Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian, yaitu pengkonsentrasian diri pada salah satu alat indera, dan mengesampingkan masukan- masukan melalui alat indra yang lain. Rakhmat, 2005:52. Program Raskin merupakan hal ingin di ketahui oleh masyarakat sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tentang program raskin ini sebanyak 7 orang 7,14. Salah satu responden mengetahui program beras untuk keluarga miskin dari pihak kelurahan yang bernama Yanti 33 tahun menjelaskan bahwa ia mengetahui Universitas Sumatera Utara program raskin ini dari pihak kelurahan yang menjadi tetangga ia sendiri, responden yang mengetahui program raskin dari tetangga yaitu sebanyak 4 orang 4,08. Hal ini menunjukkan bahwa kepala lingkungan sangat bertanggung jawab terhadap masyarakat miskin yang ada disetiap lingkungan mereka. Tabel 5.12 Pengetahuan Responden Tentang Tata Cara Memperoleh Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Langsung Mengetahui Belum mengetahui 10 88 10,2 89,8 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Data pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak mengetahui secara langsung tata cara bagaimana memperoleh beras untuk keluarga miskin. responden yang belum mengetahui bagaimana memperoleh raskin itu sebanyak 88 orang 89,8 dan yang mengetahui langsung cara pengambilan raskin sebanyak 10 orang 10,2. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun kelurahan terutama kepala lingkungan masing-masing. Tabel 5.13 Sumber Informasi Responden Tentang Program Raskin No Sumber Informasi Frekuensi 1 2 Kepala lingkungan Tetangga 91 7 92,86 7,14 Jumlah 98 100 Universitas Sumatera Utara Sumber: Kuesioner 2011 Data tabel 5.13 dapat diketahui bahwa sebanyak 91 orang 92,86 memperoleh informasi tentang raskin dari kepala lingkungan, sedangkan sumber informasi yang lain diketahui dari tetangga yaitu sebanyak 7 orang 7,14, hal ini menunjukan peran aktif yang dilakukan kepala lingkungan sebagai salah satu menyampaian informasi kepada masyarakat yang ia pimpin. Tabel 5.14 Pemahaman Responden Tentang Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Mengetahui Tidak mengetahui 9 89 9,18 90,82 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa responden tidak mengetahui bagaimana cara menjadi peserta program raskin hal ini disebabkan responden menyerahkan keikutsertaan mereka kepala lingkungan mereka yaitu sebanyak 89 orang 90,82 dan yang mengetahui cara menjadi peserta program raskin ini hanya sebanyak 9 orang 9,18. Banyaknya responden yang menyerahkan keikutsertaan mereka kepada kepala lingkungan agar dapat mempermudah dan mempercepat menjadi perserta program raskin dan disebabkan juga oleh kurang pahamnya masyarakat terhadap syarat-syarat menjadi anggota raskin karena tingkat pendidikan mereka yang rendah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15 Pengetahuan Responden Tentang Pendaftaran Peserta Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Mengetahui Tidak mengetahui 94 4 95,92 4,08 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengetahui cara mendaftarkan menjadi peserta program raskin dengan cara menyerahkan semua berkas kepada kepala lingkungan. Hal ini terlihat dari data tabel yang diperoleh yaitu sebanyak 94 orang 95,92 mendaftarkan diri kepada kepala lingkungannya masing dengan tujuan agar kepala lingkungan yang melengkapi semua syarat-syarat menjadi anggota raskin. Responden yang tidak tahu kepada siapa mereka mendaftarkan diri menjadi peserta program raskin yaitu sebanyak 4 orang 4,08. Alasan responden tidak mengetahui karena kurangnya mereka mendapatkan informasi dari pihak kelurahan, ataupun kepala lingkungan maupun tetangga mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16 Pengetahuan Responden Tentang Waktu Pelaksanaan Program Raskin No Tahun menerima Raskin Frekuensi 1 2 3 4 5 2004 2006 2007 2009 Tidak mengetahui 51 14 1 2 30 52,04 14,29 1,02 2,04 30,61 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Tabel 5.16 menunjukkan mayoritas responden pertama kali menerima program beras miskin itu pada tahun 2004 yaitu sebanyak 51 orang 52,04 tahun 2006 sebayak 14 orang 14,29 tahun 2007 sebanyak 1 orang 1,02 dan tahun 2009 sebanyak 2 orang 2,04. Adapun responden yang tidak tahu kapan mereka menerima program raskin yang pertama kali disebabkan karena sudah banyak yang lupa dan tidak mengetahui sejak kapan ada program raskin dilingkungan mereka. Tabel 5.17 Pengetahuan Responden Tentang Harga Raskin No Kategori Jumlah orang 1 2 Rp 2400Kg Rp 1600Kg 42 56 42,86 57,14 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17 dapat diketahui bahwa adanya perbedaan harga di lingkungan mereka masing-masing karena adanya biaya-biaya lain yang menjadi tanggungan para responden. Hal ini terjadi di Kampung Nelayan dimana beras miskin tersebut harus diangkut dengan perahu untuk dapat menyebarangi laut dengan biaya 5000karung beras dan ditambah lagi dengan ongkos pikul perkarung, oleh sebab itu raskin harganya menjadi Rp 2.400kg. Ketetapan harga yang cukup tinggi yang terjadi di Kampung Nelayan merupakan hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat dengan pihak kelurahan yang menangani program raskin ini, berbeda dengan Lorong Dermawan dan Lorong Pemancar harga raskin tidak mengalami kenaikan harga. Tabel 5.18 Pengetahuan Responden Tentang Kuota Raskin No Kuota Frekuensi 1 2 10 Kg 15 Kg 42 56 42,86 57,14 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.18 dapat diketahui bahwa 42 responden 42,86 mendapatkan jatah raskin yaitu 10 kgkk dan sebanyak responden 56 orang 57,14 mendapatkan jatah beras raskin yaitu 15 kgkk. Perbedaan jumlah kuota raskin disebabkan karena jumlah penerima pemilik kartu raskin tidak sesuai dengan jumlah keluarga miskin, seperti di Kampung Universitas Sumatera Utara Nelayan responden mendapatkan jatah beras raskin sebanyak 10 kgkk, mereka mendapatkan jumlah raskin lebih sedikit dari pada jumlah penerima raskin di Lorong Dermawan dan Lorong Pemancar yaitu sebanyak 15 kgkk, hal ini disebabkan karena jumlah penerima beras miskin di Kampung Nelayan semakin banyak, agar seluruh responden mendapatkan beras miskin ini maka dilakukan musyawarah untuk pengurangan jatah raskin di masing-masing lingkungan. Tabel 5.19 Pengetahuan Responden Tentang Kenaikan Harga Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Tahu Tidak tahu 19 79 19,39 80,61 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.19 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak pernah tahu adanya kenaikan harga raskin, data yang penulis dapatkan yaitu sebanyak 79 orang 80,61 ialah responden yang tidak tahu adanya kenaikan harga raskin. Seperti wawancara dengan Ibu Fitri 24 tahun, “Adanya perbedaan harga raskin itu disebabkan kerana biaya tranportasi untuk pengangkutan bertambah. Sebanyak 19 orang 19,39 menyatakan pernah adanya kenaikan harga beras raskin yaitu pada tahun 2010 seharga Rp.2300kg menjadi Rp 2400kg pada tahun 2011. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20 Pengetahuan Responden Tentang Tujuan Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Mengetahui Tidak mengetahui 40 58 40,82 59,18 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.20 dapat diketahui bahwa 40 responden 40,82 menyatakan mengetahui tujuan program raskin tersebut, salah seorang responden ialah Ibu Riska 23 tahun menyatakan “Program raskin ini bertujuan untuk membantu dan mengurangi pengeluaran biaya keluarga”. Sebanyak 58 responden 59,18 menyatakan tidak mengetahui tujuan program raskin. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat hanya sekedar menikmati program beras untuk keluarga miskin saja. Namun disisi lain banyak masyarakat yang mengetahui tujuan dari program beras untuk keluarga miskin. Responden yang mengetahui tujuan dari program beras untuk keluarga miskin ini banyak didapatkan dari informasi-informasi dari kepala lingkungan dan dari tetangga-tetangga mereka dengan cara diskusi atau berkumpul di warung kopi. Tabel 5.21 Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Mengetahui Tidak mengetahui 72 26 73,47 26,53 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21 dapat diketahui bahwa responden mengetahui manfaat dari program raskin tersebut sebanyak 72 responden 73,47. Maanfaat program raskin yang diketahui oleh responden adalah untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga. Responden lainnya sebanyak 26 orang 26,53, tidak mengetahui manfaat dari program raskin tersebut, seperti wawancara dengan Ibu Neneng 27 tahun warga Kampung Nelayan yang menyatakan bahwa “Saya hanya disuruh ambil beras dengan harga yang murah ke balai oleh kepala lingkungan”.

5.2.2 Sikap Responden Tentang Program Raskin