Tabel 5.21 dapat diketahui bahwa responden mengetahui manfaat dari program raskin tersebut sebanyak 72 responden 73,47. Maanfaat program raskin
yang diketahui oleh responden adalah untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga. Responden lainnya sebanyak 26 orang 26,53, tidak mengetahui manfaat dari
program raskin tersebut, seperti wawancara dengan Ibu Neneng 27 tahun warga Kampung Nelayan yang menyatakan bahwa “Saya hanya disuruh ambil beras dengan
harga yang murah ke balai oleh kepala lingkungan”.
5.2.2 Sikap Responden Tentang Program Raskin
Pengukuran berikut yang berkenaan dengan respon masyarakat terhadap program beras untuk keluarga miskin adalah melalui sikap masyarakat. Pengukuran
suatu program melalui sikap masyarakat dapat melalui beberapa bagian, seperti yang diuraikan pada hasil penelitian sebagai berikut:
Sikap Responden Tentang Program Raskin
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan menunjukkan bahwa seluruh responden memberikan respon yang positif tentang program raskin tersebut,
berdasarkan data dan hasil pengamatan peneliti seluruh responden menjelaskan bahwa mereka tertarik dan setuju dengan adanya program raskin tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22 Penilaian Responden Tentang Cara Penyampaian Informasi Program Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Menarik
Kurang menarik Tidak menarik
80 16
2 81,63
16,33 2,04
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu yang mempengaruhi sikap adalah sifat obyek sasaran sikap, kewibawaan orang yang mengemukakan sesuatu
sikap, sifat orang-orang yang mendukung sikap tersebut, situasi pada saat sikap itu dibentuk, dan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sikap Adi,
1999:183. Berdasarkan tabel 5.22 penilaian responden terhadap tata cara penyampaian
informasi program raskin ini mayoritas menarik yaitu sebanyak 80 orang 81,63. Hal ini dapat diketahui bahwa responden menyatakan cara penyampain informasi itu
menarik karena pihak kepala lingkungan selalu menginformasikan soal raskin dengan mengumumkan di mesjid dan di kantor kepala lingkungan.
Sebanyak 16 responden 16,33 menyatakan cara menginformasikan program raskin tersebut kurang menarik karena penyampaian informasi dilakukan
tidak secara menyeluruh sehingga masyarakat banyak tidak mengetahui informasi tentang program raskin tersebut, hal ini dibenarkan seperti wawancara kepada Ibu
Yulia 33 tahun menyatakan “Cara kepala lingkungan untuk memberitahu bahwa
Universitas Sumatera Utara
raskin sudah bisa diambil hanya dengan pengumuman yang dilakukan di mesjid, jadi bagi kami yang kerja diluar tidak mengetahui informasi tersebut itu”.
Sebanyak 2 responden 2,04 menyatakan tidak menarik karena cara penyampaian informasi tentang program raskin yang tidak terus menerus diumumkan
dan tidak adanya dibuat semacam papan informasi dimana masyarakat dapat sewaktu-waktu bisa melihat pengumuman itu.
Tabel 5.23 Penilaian Responden Tentang Informasi Program Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Jelas
Kurang Jelas Tidak Jelas
76 19
3 77,55
19,39 3,06
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 5.23 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan informasi yang mereka dapatkan tentang program beras untuk keluarga
miskin tersebut sangat sederhana dan jelas. Hal ini dapat dilihat dari 76 orang 77,55 menyatakan cara penyampaian tentang informasi program raskin sangat
jelas karena masyarakat hanya disuruh mengambil raskin dengan biaya yang sudah ditentukan dalam musyawarah.
Responden yang merasa informasi tentang program raskin yang diberikan itu kurang sederhana dan kurang jelas, sebanyak 19 orang 19,39. Hal ini disebabkan
masyarakat yang tidak mengetahui apa maksud, tujuan dan manfaat dari program
Universitas Sumatera Utara
raskin yang dilakukan di lingkungan mereka, dan sebanyak 3 responden 3,06 menyatakan cara menginformasikan program raskin itu tidak menarik karena tidak
adanya kelanjutan dari informasi ini.
Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Program Raskin Dengan Kebutuhan Keluarga
Berdasarkan kuesioner yang dibagi seluruh responden menyatakan bahwa program raskin itu sesuai dengan kebutuhan keluarga. Hal ini disebabkan bahwa
program raskin sangat membantu mengurangi kebutuhan pangan, sehingga keluarga miskin dapat menggunakan menyimpan uang untuk biaya beli beras., seperti
wawancara dengan Ibu Ira Wati 30 tahun menyatakan bahwa “Program raskin ini sangat sesuai dengan keluarga miskin seperti saya ini, biasanya kami makan 2x1 hari
setelah menjadi anggota raskin kami dapat makan 3x1 hari dengan lauk pauk seadanya”.
Tabel 5.24 Penilaian Responden Tentang Tata Cara Menjadi Peserta Program Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Mudah
Agak sulit Sulit
85 10
3 86,73
10,21 3,06
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keterangan yang ditampilkan pada tabel 5.24 dapat diketahui bahwa sebanyak 85 orang 86,73 menyatakan tata cara pendaftaran menjadi
peserta program raskin adalah mudah, karena mendaftarkan sebagai peserta program raskin mereka serahkan seutuhnya kepada kepala lingkungan, kepala lingkungan akan
mendata dan melaporkan ke kantor kelurahan. Sebanyak 10 orang 10,21 menyatakan tata cara menjadi peserta program
raskin itu agak sulit, seperti didalam mengurus kartu keluarga sebagai salah satu syarat untuk menjadi peserta dalam program raskin ini.
Sebanyak 3 orang 3,06 menyatakan sulit hal itu dapat diketahui dari wawancara dengan Ibu Ngatini 40 tahun yang mengatakan “Untuk menjadi peserta
program raskin saja harus punya kartu keluarga sedangkan untuk mengurus kartu keluarga saja membutuhkan biaya yang cukup mahal”.
Tabel 5.25 Penilaian Responden Tentang Cara Memperoleh Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Mudah
Agak berbelit-belit Sulit
89 7
2 90,82
7,14 2,04
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 2.25 dapat diketahui bahwa sebanyak 89 orang 90,82 menjawab cukup mudah untuk mendapatkan raskin. Untuk memperoleh raskin,
responden hanya datang dengan menunjukkan kartu raskin kepada pihak yang membagi pihak kepala lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 7 orang 7,14 menyatakan cara memperoleh raskin agak sulit karena belum terdaftar sebagai warga miskin. Responden lainnya sebanyak 2 orang
2,04 menyatakan sulit karena adanya ketentuan yang dilakukan pihak lingkungan seperti yang terjadi di Kampung Nelayan seandainya raskin itu tidak diambil selama
2 hari dari pembagian raskin maka raskin tidak bisa diambil.
Tabel 5.26 Penilaian Responden Tentang Harga Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Murah
Agak mahal Mahal
87 6
5 88,78
6,12 5,10
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 5.26 dapat diketahui mayoritas responden menyatakan bahwa harga raskin relatif murah seperti diungkapkan sebanyak 87 orang 88,78.
Ketentuan harga raskin yang telah ditetapkan oleh pemerintah menurut responden sangat membantu dan mengurangi biaya untuk kebutuhan pangan keluarga miskin.
Harga yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sekitar Rp.1600 kg dan dapat dijangkau dengan penghasilan responden.
Sebanyak 6 responden 6,12 menyatakan harga raskin tersebut agak mahal karena pendapatan mereka sangat rendah dan kebutuhan hidup cukup banyak.
Respondan lainnya sebanyak 5 orang 5,10 menyatakan raskin itu terlalu mahal
Universitas Sumatera Utara
seperti salah seorang responden yang diwawancarai yaitu Ibu Sarinah menyatakan “Seharusnya pemerintah tidak membebani keluarga miskin dengan harga raskin yang
masih relatif mahal seharusnya raskin itu gratis”.
Tabel 5.27 Penilaian Responden Tentang Keterjangkauan Harga Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Terjangkau
Kurang terjangkau Tidak terjangkau
89 7
2 90,82
7,14 2,04
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 5.27 dapat diketahui mayoritas responden menyatakan harga raskin masih terjangkau oleh keluarga miskin, yaitu sebanyak 89 orang
90,82. Hal ini disebabkan harga beras raskin Rp 1.600 kgkk masih bisa dijangkau dengan pendapatan yang mereka peroleh.
Responden lainnya sebanyak 7 orang 7,14 menyatakan harga raskin tersebut kurang terjangkau, hal ini disebabkan tingkat ekonomi dan tingkat
pendapatan keluarga miskin tidak merata. Beberapa keluarga responden memiliki jumlah anak yang banyak, dengan pendapatan yang rendah.
Sebanyak 2 orang 2,04 menyatakan harga raskin itu tidak terjangkau, hal ini di sebabkan tingkat pendapatan masyarakat miskin disini tidak menentu, seperti
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi di masyarakat kampung nelayan pada saat pasang mati para nelayan tidak ada yang melaut.
Tabel 5.28 Penilaian Responden Tentang Kuota Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Mencukupi
Kurang mencukupi Jauh dari mencukupi
26 57
15 26,53
58,16 15,31
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 5.28 dapat diketahui bahwa sebanyak 57 orang 58,16 responden menganggap kuota raskin yang dibagikan masih kurang mencukupi karena
jumlah raskin yang dibagi hanya dapat di konsumsi untuk beberapa minggu dan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan pangan keluarga miskin.
Sebanyak 26 orang 26,53, menyatakan kuota raskin itu mencukupi kebutuhan pangan keluarga, karena raskin hanya digunakan sebagai tambahan untuk
beras yang mereka miliki. Ibu Sumarni 34 tahun mengungkapkan, “Keluarga kami mengkonsumsi raskin dengan dicampur dengan beras biasa”.
Sebanyak 15 orang 15,31 menyatakan jauh dari cukup karena jumlah raskin yang diberikan pemerintah tidak mencukupi beras keluarga mereka selama
satu bulan hal ini disebabkan karena terdapat keluarga memiliki jumlah keluarga yang
Universitas Sumatera Utara
banyak, seperti yang dialami Bapak Ahmad Yani 40 tahun yang mempunyai anak 8 orang menyatakan “Jumlah beras itu tidak cukup untuk makan anak-anak saya”.
Tabel 5.29 Penilaian Responden Tentang Mutu Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Layak
Kurang layak Tidak layak
79 17
2 80,61
17,35 2,04
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Berdasarkan tabel 5.29 dapat diketahui bahwa kualitas beras untuk keluarga miskin cukup layak di konsumsi oleh masyarakat, hal itu terlihat sebanyak 79 orang
atau sebesar 80,61 menyatakan layak di konsumsi, 17 orang atau sebesar 17,35 menyatakan beras tersebut tidak layak di konsumsi, dan 2 orang atau sebesar 2,04
menyatakan tidak layak di konsumsi. Responden tidak mengeluh tentang kualitas raskin yang mereka konsumsi dari warna dan aromanya.
Menurut observasi peneliti, beras tersebut sudah layak untuk di konsumsi pada umumnya keluarga miskin tidak terlalu memperhatikan tentang kualitas beras
yang akan mereka konsumsi, hal ini mungkin karena tuntutan biaya hidup yang sangat banyak sedangkan penghasilan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan Responden Tentang Program Raskin Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan seluruh responden menyatakan program raskin sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama bagi
masyarakat miskin yang dapat mengurangi beban biaya kebutuhan hidup yang cukup tinggi. Responden menyatakan dengan adanya program raskin mereka bisa memakai
biaya membeli beras untuk biaya sekolah anak-anaknya dan keperluan yang lain. Seperti wawancara dengan Ibu Riska 23 tahun menyatakan “Semenjak adanya
program raskin ini kami kadang tidak beli beras selama 1 minggu dan kami dapat membeli daging”.
Tabel 5.30 Tanggapan Responden Tentang Program Raskin Dalam Memenuhi Kebutuhan
Pangan No
Kategori Frekuensi
1 2
3 Terpenuhi
Kurang terpenuhi Tidak terpenuhi
77 13
8 78,57
13,27 8,16
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Dari tabel 5.30 dapat diketahui bahwa program raskin ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan pangan. Hal itu dapat
dilihat dari 77 orang 78,57 menyatakan kebutuhan pangan mereka terpenuhi, karena program raskin itu sangat bermanfaat dalam mengurangi pengeluaran untuk
kebutuhan pangan keluarga mereka. Sebanyak 13 orang 13,27, menyatakan
Universitas Sumatera Utara
kurang terpenuhinya kebutuhan pangan mereka dan 8 orang 8,16, menyatakan kebutuhan pangannya tidak terpenuhi. Responden yang memiliki jumlah anggota
keluarga yang banyak, masih merasa kurang terpenuhi kebutuhan pangan melalui program raskin ini.
Tabel 5.31 Penilaian Responden Tentang Program Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Baik
Kurang baik Tidak baik
88 9
1 89,80
9,18 1,02
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Dari keterangan tabel 5.31 dapat diketahui sebanyak 88 orang 89,90 menyatakan program raskin sudah baik, disebabkan program raskin memang
bertujuan untuk membantu kehidupan keluarga miskin yang ada di daerah ini. Responden lain sebanyak 9 orang 9,18 menyatakan kurang baik, dan 1 orang
1.02 menyatakan tidak baik. Adapun yang menjadi masalah dari program raskin adalah terjadinya
monopoli, dimana keluarga miskin yang sepantasnya mendapatkan raskin menjadi tidak mendapatkannya. Orang yang mendapatkan raskin ini adalah masyarakat yang
dekat dengan kepala lingkungan atau keluarga dekat mereka. Salah satu responden, Ibu Nurhayati 57 tahun menyatakan “Ada salah satu tetangga yang tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
mendapat program raskin, jika dilihat dari kondisi keluarganya ia tidak memiliki penghasilan tetap, dan untuk makan pun ia terkadang menunggu belas kasihan dari
orang lain”.
Tabel 5.32 Penilaian Responden Tentang Pelaksanaan Program Raskin
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 Lancar
Kurang lancar Tidak lancar
77 15
6 78,57
15,31 6,12
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Tabel 5.32 dapat diketahui sebanyak 77 orang 78,57, menjawab program raskin sudah berjalan lancar, sebanyak 15 orang responden 15,31, menjawab
kurang lancar, dengan alasan adanya masalah dalam distribusi raskin pada masyarakat, saperti misalnya ada warga miskin yang tidak memperoleh raskin.
Sebanyak 6 orang 6,12, menjawab program raskin tidak berjalan lancar, karena merasa kesulitan dalam memperoleh raskin. Salah satu responden Ibu Surhayani 48
tahun menyatakan “Sebelumnya saya mendapatkan raskin, akan tetapi pada tahun kedua program ini berjalan, saya tidak lagi menerima raskin, dengan alasan kartu
rumah tangga miskin saya sudah diberikan pada orang lain”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.33 Penilaian Responden Tentang Kesesuaian Program Raskin Dengan Aturan
Yang Berlaku No
Kategori Frekuensi
1 2
Sesuai Kurang Sesuai
85 13
86,73 13,27
Jumlah 98
100 Sumber: Kuesioner 2011
Dari Tabel 5.33 dapat diketahui bahwa sebanyak 85 orang responden 86,73, menjawab program raskin sudah berjalan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Responden lainnya sebanyak 13 orang 13,27, menjawab program raskin kurang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Responden yang menjawab program raskin kurang sesuai dengan aturan yang berlaku karena responden hanya mengetahui program raskin ini adalah program
untuk membagi beras dan tidak mengetahui aturan-aturan yang ada di dalam program raskin, serta tidak adanya sosialisasi yang berkelanjutan dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang program raskin ini. Responden yang menjawab program raskin tidak sesuai dengan aturan karena
mereka melihat banyaknya keluarga penerima raskin itu tidak terdaftar atau tidak memiliki kartu RTM seperti yang terjadi di daerah Kampung Nelayan.
Tanggapan Responden Kelanjutan Program Raskin
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dapat diketahui bahwa seluruh responden menjawab bahwa program raskin perlu dilanjutkan. Ibu Ngatisa 43 tahun
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa “Program raskin ini sangat membantu keluarga kami, khususnya pada saat harga beras sangat mahal sekarang ini. Harapan saya mudah-mudahan akan
terus berjalan”. Responden lainnya berharap demikian, “Kalau bisa harga raskin ini lebih murah lagi, dan jatahnya diperbanyak untuk membantu keluarga saya. Saya
ingin raskin ini tetap berjalan” seperti diutarakan Bapak Irwansyah 38 tahun.
5.2.3 Partisipasi Responden Tentang Program Raskin