administrasi yakni yang berhubungan dengan penyelenggaran administrasi seperti ATK, materai, biaya transfer dan lain-lain. Biaya pendukung
selanjutnya pembutan laporan, honor, biaya koordinasi dan biaya rapat, biaya sosialisasi, monitoring dan evaluasi yang tidak dibiayai dari APBN.
5 Ongkos dari titik distribusi sampai ke penerima manfaat di alokasikan dari
APBD setempat atau swadaya masyarakat. 6
Pengeluaran biaya operasional raskin harus dipertanggung jawabkan dengan dilengkapi bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
realisasi biaya operasional raskin dilaporkan ke Divre Perum BULOG hhtp:www.bulog.co.idpedumraskin_v5.php.
2.3.2. Mekanisme Pembayaran dan Administrasi HPB Raskin
1 Pembayaran Harga Penjualan Beras HPB raskin dari Rumah Tangga Sasaran
penerima manfaat kepada pelaksana Distribusi dilakukan secara tunai Rp 1.600,00kg netto.
2 Uang HPB tersebut langsung diserahkan kepala satker raskin Sub Divre dan
dibuat tanda terima pembayaran kuitansi atau TT HPB raskin rangkap 3 tiga. Selanjutnya oleh Satker raskin ditransfer ke rekening milik Sub Divre
di Bank Pemerintahan yang telah ditentukan. 3
Apabila uang HPB disetorkan langsung oleh pelaksana distribusi ke rekening HPB raskin milik perum BULOG Sub Divre, maka bukti setor asli harus
diserahkan oleh pelaksana distribusi kepada Satker raskin Sub Divre untuk kemudian diganti dengan tanda terima pembayarankuitansi atau model TT
Universitas Sumatera Utara
HPB raskin rangkap 3 tiga oleh pelaksana raskin. Pelaksana raskin berkewajiban melakukan konfirmasi bukti setoran tersebut kepeda bank yang
bersangkutan. Tanda Terima Pembayaran tersebut dinyatakan sah oleh Bank yang bersangkutan.
4 BupatiWalikota selaku penanggungjawab program raskin berkewajiban
menyediakan Dana talangan untuk RTM yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar tunai atau pelaksana distribusi yang belum menyetor HPB
pada bulan bersangkutan. 5
Pembiayaan distribusi r raskin berasal dari gudang perum Bulog sampai di titik distribusi menjadi beban perum BULOG sedangkan dari titik distribusi
sampai RTM sasaran penerima menjadi beban BupatiWalikota hhtp:www.bulog.co.idpedumraskin_v6.php.
2.3.3. Indikator Keberhasilan Program
Indikator keberhasilan pelaksanaan program raskin adalah tepat sasaran penerima manfaat, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi.
Tepat penerimaan manfaat artinya raskin hanya diberikan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat hasil musyawarah DesaKelurahan yang terdaftar dalam
Daftar Penerima Manfaat DPM-1 dan diberi identitas kartu raskin atau bentuk lain.
Tepat jumlah artinya jumlah raskin yang merupakan hak Rumah Tangga Sasaran Penerima manfaat adalah sebanyak 10 kg netto per RTM per bulan sesuai
ddengan hasil musyawarah DesaKelurahan. Tepat harga artinya harga raskin adalah
Universitas Sumatera Utara
Rp 1.000 per kg netto di titik distribusi. Tepat waktu artinya pelaksanaan distribusi beras kepada Rumah Tangga Sasaran penerima manfaat sesuai dengan rencana
distribusi. Tepat administrasi artinya terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar dan tepat waktu.
2.3.4. Pengaduan Masyarakat.