Latar Belakang Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis yang terjadi di Indonesia saat ini berdampak besar terhadap lapangan kerja, konsumsi dan tabungan masyarakat. Kondisi ini berakibatkan pula pada perubahan tingkat kemiskinan dalam 20 tahun terakhir ini, dimana hal ini terlihat dari kesulitan yang dialami berjuta-juta orang dan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Bersamaan dengan itu terjadi pula depresiasi nilai tukar rupiah yang luar biasa sehingga berdampak pada tingginya harga barang-barang dagangan disatu pihak khususnya pangan hhtp:.www.Kompas.com diakses pada tanggal 1 juli 2010. Disadari bahwa beras memiliki peran yang strategis dalam ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, dan ketahananstabilitas politik. Pengalaman tahun 1966 dan 1998 menunjukkan bahwa goncangan politik dapat berubah menjadi krisis politik yang dahsyat karena melonjaknya harga pangan dalam waktu singkat. Dampak dari masalah disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang tinggi dan krisis ekonomi menjadi masalah kemiskinan di kehidupan masyarakat. Kemiskinan menjadi masalah yang berkepanjangan, bahkan sampai saat ini masih memprihatinkan, tercermin dari belum terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin yang berupa pangan, kesehatan, perumahan, pendidikan, pekerjaan, tanah, sumber daya alam, air bersih dan sanitasi juga rasa aman serta hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik dan proses pembangunan Universitas Sumatera Utara http:www.ekonomirakyat.orgedisi_22artikel_6.htm di akses pada tanggal 1 juli 2010 pukul 21.00. Dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan adalah jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan berkualitas, kesulitan biaya kesehatan, kurangnya akses terhadap pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tabungan dan investasi dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi dan lebih parah adalah kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan, dan papan secara terbatas. Hal ini membuktikan masalah kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan kronis dalam proses pembanguan http:www. program raskin kebijakan pemerintah dan permasalahan.pdf diakses pada tanggal 1 juli 2010 pukul 20.30 . Badan Pusat Statistik BPS mencatat jumlah persentase penduduk miskin pada periode 1997-2007 meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode 1996-1999 jumlah penduduk miskin meningkat 13,96 juta karena krisis ekonomi, yaitu dari 34,01 juta pada tahun 1996 menjadi 47,97 juta pada tahun 1999. persentase penduduk miskin dari 17,47 menjadi 23,43 pada periode yang sama. Peningkatan jumlah persentase penduduk miskin terjadi karena adanya kenaikan BBM, pada maret 2008 posisi terakhir angka kimiskinan dari BPS, jumlah penduduk miskin mencapai 34,96 juta orang 15,42, dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada maret 2007 yang berjumlah 37,17 juta orang 16,58 http:www.Depkeu.go.id.diakses pada tanggal 1 juli 2010 pukul 20.30 wib. Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2010 penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di indonesia mencapai Universitas Sumatera Utara 31,02 juta 13,33 http:www bps.go.di diakses pada tangggal 1 juli 2010 pukul 20.30 wib. Sementara jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara, Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas yang dilaksanakan pada bulan Maret 2010 adalah 1.490.900 orang atau sebesar 11,31. Kondisi ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang jumlah penduduk miskinnya sebanyak 1.499.700 http:sumut.BPS.go.id.2010.Pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 20.30 wib. Untuk mengatasi masalah kemiskinan pemerintah membuat beberapa program, antara lain Program Nasional Pengembangan Masyarakat PNPM, Bantuan Langsung Tunai BLT, Program Bantuan untuk Keluarga Miskin, Dana Bantuan Sekolah BOS dan sebagainya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan yang menjadi hak setiap warga negara, pemerintah menetapkan kebijakan penyediaan dan penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin. Program raskin dimulai sejak tahun 1998 dengan nama Operasi Pasar Khusus OPK beras, pada tahun 2002 Operasi Pasar Khusus OPK beras di ubah menjadi Program Beras untuk Keluarga Miskin Raskin http:www.menkokesra.go.id.diakses pada tanggal 1 juli 2010 pukul 20.30 wib. Program raskin merupakan subsidi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan kepada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima beras minimal 10 kgKK per bulan dan Universitas Sumatera Utara maksimal 20 kgKKbulan netto dengan harga netto Rp 1.000 per kg di titik distribusi http:www.bulog.co.idsekilasraskin_v2.php diakses pada tanggal 1 juli 2010. Tujuan program raskin adalah memberikan bantuan dan meningkatkan atau membuka akses pangan keluarga miskin dalam rangka pemenuhan kebutuhan beras sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat pada tingkat harga bersubsidi dengan jumlah yang telah ditentukan. Sasaran program raskin adalah terbantunya dan terbukanya akses beras keluarga miskin yang telah terdata dengan kuantum tertentu sesuai dengan hasil musyawarah desakelurahan dengan harga bersubsidi di tempat sehingga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin hhtp:www.efektifitas pelaksanaan raskin pdf di diakses tanggal 5 juli 2010 pukul 23.00 wib. Beberapa kendala dalam pelaksanaan raskin terutama dalam pencapaian ketepatan indikator maupun ketersediaan anggaran. Sampai saat ini, jumlah beras yang akan disalurkan baru ditetapkan setelah anggarannya tersedia. Selain itu ketetapan jumlah raskin yang disediakan juga tidak selalu dilakukan pada awal tahun, dan sering dilakukan perubahan di pertengahan tahun karena berbagai faktor. Hal ini akan menyulitkan perencanaan, perencanaan dan perhitungan biaya-biayanya. Data RTS yang dinamis menjadi suatu kendala tersendiri di lapangan. Masih ada RTM di luar RTS yang belum dapat menerima raskin karena tidak tercatat sebagai RTS di BPS. Kebijakan lokal dan “keikhlasan” sesama RTM dalam berbagi, Universitas Sumatera Utara tidak jarang dipersalahkan sebagai ketidaktepatan sasaran hhtp:www.bulog.co.idsekilasraskin.php. Ketepatan harga terkendala dengan hambatan geografis. Jauhnya lokasi RTS dari Titik Ditsribusi mengakibatkan RTS harus membayar lebih untuk mendekatkan beras ke rumahnya. Harga tebus raskin oleh RTS tidak lagi seharga Rp.1.000kg atau 1.600kg karena rumah tangga sasaran harus membayar biaya-biaya lain untuk operasional dan angkutan dari Titik Distribusi TD ke rumah mereka. Peran Pemerintah KabupatenKota untuk membantu RTS mencapai tepat harga perlu terus didorong. Saat ini sudah banyak Pemerintah KabupatenKota yang menyediakan dana dalam anggaran pembelanjaan badan daerah untuk Raskin http.www.bulog.co.idsekilasraskin_v2.php. Apresiasi bagi Pemerintah KabupatenKota patut diberikan karena perhatian terhadap penyediaan dan pengalokasian APBD serta pengawalan terhadap pelaksanaan Raskin. Kepedulian terhadap program Raskin berarti kepedualian terhaap RTS yang muncul dari hati nurani untuk mengentaskan kemiskinan. Kesadaran bahwa raskin merupakan tugas bersama Pemerintah Pusat dan Daerah untuk membantu mengurangi beban pengeluaran 18,5 juta RTS pada tahun 2009 perlu terus ditumbuhkan http:www.Bulog.co.id.php diakses pada tanggal 4 agustus 2010 pukul 16.00 wib. Hasil penelitian program raskin sebelumnya pernah dilaksanakan di delapan provinsi terpilih, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, didapatkan bahwa kualitas raskin lebih sedikit dari jatah yang seharusnya, yaitu 20 Universitas Sumatera Utara kgKK. Harga Raskin lebih tinggi disebabkan biaya angkuttransportasi hal itu menimbulkan banyak respon negatif dari masyarakat di beberapa provinsi. http:www.majalahpangan.com diakses pada tanggal 10 agustus 2010 pada pukul 20.00 wib. Sebagai program nasional program raskin dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berarti program raskin beroperasi tanpa membedakan kondisi kemiskinan karena Rumah Tangga Miskin RTM tersebar dari Provinsi sampai DesaKelurahan. Namun demikian tinjauan dokumen menunjukkan bahwa pada beberapa kasus yang terdapat di Kecamatan atau DesaKelurahan yang tidak menerima program raskin selama beberapa waktu tertentu karena adanya tunggakan, penyelewengan pelaksanaan atau permintaan pihak kecamatan. hhtp:www.efektifitas pelaksanaan raskin pdf di diakses tanggal 10 agustus 2010 pukul 23.00. Program raskin juga dilaksanakan di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan karena sebagian besar masyarakatnya yang terdiri dari 31 lingkungan tergolong masyarakat miskin. Dengan adanya program tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana respon masyarakat terhadap program raskin khususnya di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan dengan judul “Respon Masyarakat terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan”. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah