Partisipasi Responden Tentang Program Raskin

menyatakan bahwa “Program raskin ini sangat membantu keluarga kami, khususnya pada saat harga beras sangat mahal sekarang ini. Harapan saya mudah-mudahan akan terus berjalan”. Responden lainnya berharap demikian, “Kalau bisa harga raskin ini lebih murah lagi, dan jatahnya diperbanyak untuk membantu keluarga saya. Saya ingin raskin ini tetap berjalan” seperti diutarakan Bapak Irwansyah 38 tahun.

5.2.3 Partisipasi Responden Tentang Program Raskin

Partisipasi masyarakat terhadap program beras untuk keluarga miskin dapat dilihat dari keterlibatan responden dalam sosialisasi, intensitas menghadiri rapat, keterlibatan dalam mengumpulkan dana, dan keterlibatan dalam pelaksanaan program. Hasil penelitian dari partisipasi responden terhadap program beras utnuk keluarga miskin diuraikan pada tabel dibawah ini. Tabel 5.34 Sikap Responden Setelah Mendengar Program Raskin No Sikap Responden Frekuensi 1 2 3 Bertanya kepada kepala lingkungan Bertanya kepada pegawai kelurahan Bertanya kepada tetangga 60 20 18 61,22 20,41 18,37 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Tabel 5.34 dapat diketahui respon masyarakat setelah mendengar program raskin untuk pertama kalinya. Sebanyak 60 orang 61,22, bertanya kepada kepala Universitas Sumatera Utara lingkungan kemudian 20 orang 20,41, bertanya kepada pegawai kelurahan dan 18 orang bertanya kepada tetangga 18,37. Responden yang ingin mengetahui tentang program raskin biasanya bertanya kepada kepala lingkungan karena kepala lingkungan adalah sumber informasi yang letaknya paling dekat dengan tempat tinggal mereka. Adapun responden yang bertanya kepada pegawai Kelurahan untuk mengetahui tentang program raskin lebih lanjut, dan responden lainnya bertanya kepada tetangga karena mereka tidak punya waktu untuk bertanya kepada pihak kepala lingkungan atau pihak kelurahan disebabkan sibuk bekerja. Tabel 5.35 Pernah Tidaknya Diadakan Musyawarah Tentang Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 3 Pernah Tidak Pernah Tidak Tahu 78 6 14 79,59 6,12 14,29 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan Tabel 5.35 dapat diketahui bahwa 78 orang responden 79,59, menjawab pernah diadakan musyawarah program raskin di lingkungan mereka. Musyawarah dilakukan untuk membahas tentang kuota raskin tiap keluarga dan harga raskin yang ditambah dengan biaya angkut dan biaya pikul beras. Universitas Sumatera Utara Sebanyak 6 orang 6,12 mengatakan tidak pernah diadakan musyawarah, disebabkan responden tidak pernah mendapatkan informasi atau undangan untuk mengikuti musyawarah program raskin tersebut. Responden lainnya sebanyak 14 orang 14,29 menyatakan tidak tahu karena responden sibuk mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga mereka. Pernah Tidaknya Responden Diundang Untuk Menghadiri Musyawarah Tentang Program Raskin Berdasarkan dari tabel 5.35 dapat diketahui responden yang menjawab pernah mengikuti musyawarah sebanyak 78 orang dan dapat diketahui responden yang menghadiri musyawarah tentang program raskin karena diundang sebanyak 68 orang dan sebanyak 10 orang menyatakan tidak pernah diundang untuk mengikuti musyawah tentang program raskin disebabkan mereka sibuk bekerja. Keterlibatan Responden Dalam Menghadiri Musyawarah Program Raskin Berdasarkan dari pertanyaan pernah tidaknya responden diundang untuk menghadiri musyawarah tentang raskin responden yang menjawab menghadiri musyawarah karena diundang yaitu sebanyak 68 orang. Sebanyak 42 orang hadir didalam musyawarah program raskin dan sebanyak 26 orang tidak menghadiri musyawarah program raskin karena sibuk dalam pekerjaan mereka. Pengetahuan Responden Tentang Kesimpulan Musyawarah Program Raskin Berdasarkan pertanyaan dari keterlibatan responden dalam menghadiri musyawarah program raskin yang menjawab sebanyak 42 orang, dapat diketahui sebanyak 34 orang mengetahui hasil kesimpulan dari musyawarah tentang program Universitas Sumatera Utara ini dan sebanyak 8 orang tidak mengetahui dari hasil kesimpulan program raskin ini karena tingkat pendidikan atau penalaran responden yang cukup rendah Sikap Responden Apabila Tidak Menghadiri Musyawarah Program Raskin Berdasarkan pertanyaan dari keterlibatan responden dalam menghadiri musyawarah program raskin dapat diketahui responden yang tidak menghadiri musyawarah sebanyak 26 orang. Sebanyak 7 orang berusaha mengetahui untuk mengetahui dari hasil musyawarah dengan cara bertanya kepada tetangga dan sebanyak 19 orang tidak berusaha untuk mengetahui hasil dari musyawarah karena adanya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Tabel 5.36 Pernah Tidaknya Diadakan Sosialisasi Tentang Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 3 Pernah Tidak tahu Tidak pernah 67 16 15 68,37 16,33 15,31 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.36 dapat diketahui sebanyak 67 orang 68,37, menjawab pernah diadakan sosialisasi. Hal ini dapat diketahui dari adanya tim sosialisasi program raskin yang dibentuk oleh pihak-pihak kelurahan sehingga mereka juga dilibatkan dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang program raskin ini kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara Sebanyak 15 orang responden 15,31 menjawab tidak pernah diadakan sosialisasi di lingkungan mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui dari tujuan, manfaat dan sasaran dari program raskin ini. Responden lainnya sebanyak 16 orang 16,33 menjawab tidak tahu apakah pernah diadakan sosialisasi program raskin, karena banyak masyarakat yang bekerja pada pagi hari sampai sore hari untuk memenuhi tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Kehadiran Responden Dalam Menghadiri Sosialisasi Program Raskin Berdasarkan tabel 5.36 dapat dilihat partisipasi responden melalui kehadirannya dalam sosialisasi program raskin. Responden yang menghadiri sosialisasi program raskin adalah sebanyak 50 orang 74,62. Tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti sosialisasi cukup tinggi, dengan adanya rasa ingin tahu masyarakat tentang arti, tujuan dan manfaat program raskin ini. Responden lainnya sebanyak 17 orang 25,38, tidak menghadiri sosialisasi karena mereka memiliki kesibukan dan mencari nafkah. Pengetahuan Responden Tentang Kesimpulan Sosialisasi Program Raskin Berdasarkan pertanyan kehadiran responden dalam menghadiri sosialisasi responden yang menjawab menghadiri sosialisasi sebanyak 50 orang. Dapat diketahui sebnyak 37 orang mengetahui hasil sosialisasi program raskin tersebut dan sebanyak 13 orang tidak mengetahui dari hasil sosialisasi yang dibuat oleh pihak kepala lingkungan kerena tingkat pendidikan para responden yang cukup rendah dan adanya responden yang mengikuti sosialisasi buta huruf. Universitas Sumatera Utara Sikap Responden Apabila Tidak Menghadiri Sosialisasi Program Raskin Berdasarkan pertanyan kehadiran responden dalam menghadiri sosialisasi responden yang tidak menghadiri sosialisasi sebanyak 17 orang. Dapat diketahui sebanyak 2 orang berusaha untuk mengetahui hasil sosialisasi dengan bertanya kepada tetangga atau kepada kepala lingkungan dan sebanyak 15 orang tidak berusaha untuk mengetahui hasil sosialisasi yang dilakukan didaerah mereka. Tabel 5.37 Keikutsertaan Responden Sejak Adanya Program Raskin No Keikutsertaan responden Frekuensi 1 2 Langsung menjadi peserta Sejak tahun 2004 Sejak tahun 2006 Sejak tahun 2008 Tidak langsung menjadi peserta 65 15 4 14 66,33 15,30 4,08 14,29 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Tabel 5.37 menjelaskan apakah responden langsung menjadi peserta program raskin semenjak program tersebut dilaksanakan ditempat tinggal mereka. Sebanyak 84 responden langsung menjadi peserta program raskin, yaitu sebanyak 65 responden 66,33 menjadi peserta raskin semenjak tahun 2004, sebanyak 15 responden 15,30 menjadi peserta raskin sejak tahun 2006, dan 4 responden 4,08 menjadi peserta program raskin sejak tahun 2008. Responden lainnya sebanyak 14 orang Universitas Sumatera Utara 14,29 tidak langsung menjadi peserta program raskin, hal ini disebabkan mereka tidak mempunyai kartu keluarga dari kelurahan. Tabel 5.38 Frekuensi Mendapatkan Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Selalu mendapatkanmemperoleh Tidak memperoleh 76 22 77,55 22,45 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.38 dapat dilihat apakah setiap dilakukan pembagian raskin, keluarga responden selalu mendapatkannya. Responden yang selalu memperoleh raskin adalah sebanyak 76 orang 77,55 dan responden lainnya yang tidak memperoleh raskin adalah sebanyak 22 orang 22,45. Ibu Ida 35 tahun mengungkapkan, “Terkadang saya belum punya uang untuk membeli beras, jadi tidak bisa membelinya. Padahal kalau tidak diambil beras dalam waktu dua hari, beras tidak dapat diambil lagi”. Tabel 5.39 Sikap Responden Dalam Mencari Tahu Informasi Tentang Program Raskin No Sikap Responden Frekuensi 1 2 Selalu aktif Tidak aktif 88 10 89,80 10,20 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.39 memperlihatkan keaktifan responden dalam mencari tahu mengenai program raskin. Responden yang selalu aktif mencari tahu tentang program raskin adalah sebanyak 88 responden89,80 sedangkan responden yang tidak aktif mencari tahu adalah sebanyak 10 responden 10,20. Responden yang aktif mencari tahu mengenai program raskin biasanya bertanya kepada tetangga, kepala lingkungan, maupun pegawai kelurahan. Tabel 5.40 Pernah Tidaknya Terjadi Penyimpangan Dalam Pelaksanaan Program Raskin No Kategori Frekuensi 1 2 Pernah Tidak pernah 21 77 21,43 78,57 Jumlah 98 100 Sumber: Kuesioner 2011 Tabel 5.40 memperlihatkan sebanyak 21 orang 21,43 menjawab pernah mengetahui adanya penyimpangan dalam pelaksanaan raskin. Sebanyak 78 orang responden 78,57 menjawab tidak pernah mengetahui adanya penyimpangan dalam pelaksanaan raskin. Penyimpangan yang terjadi seperti diungkapkan oleh responden antara lain adanya penerima raskin yang tidak memiliki kartu RTM, adanya raskin yang dijual di toko, dan beberapa penerima raskin adalah orang yang yang memiliki kondisi ekonomi baik berkecukupan. Universitas Sumatera Utara i = interval kelas H = nilai tertinggi L = nilai terendah dndah K = banyak kelas

5. 3 Responden Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga

Miskin Dengan Menggunakan Skala Likert Setelah dianalisis secara kualitatif tentang respon masyarakat terhadap program beras untuk keluarga miskin, pada bagian ini variabel yang sama akan dianalisis secara kuantitatif melalui pemberian skor dengan menggunakan skala Likert. Pemberian skor data dilakukan mulai respon yang negatif menuju respon yang positif, yakni: a. Skor tidak setuju negatif adalah -1 b. Skor kurang setuju netral adalah 0 c. Skor setuju positif adalah 1 Untuk mendapatkan hasil respon masyarakat terhadap program beras untuk keluarga miskin dilakukan melalui pemberian skor berdasarkan tiga variabel, yaitu pengetahuan, sikap dan partisipasi. Dari jawaban responden yang telah dianalisis, kemudian dapat diklasifikasikan apakah pengetahuan, sikap, dan partisipasinya positif atau negatif dengan menentukan interval kelas seperti terlihat pada uraian di bawah ini: K L H i − = 3 1 1 − − = 3 2 = = 0,66 Universitas Sumatera Utara Maka dapat ditentukan kategori pengetahuan, sikap, dan partisipasi adalah positif atau negatif dengan adanya batasan nilai yang telah diperoleh sebagai berikut: -1 sampai dengan -0,33 = Negatif -0,33 sampai dengan 0,33 = Netral 0,33 sampai dengan 1 = Positif

5. 3. 1 Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin

Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, perasaaan, dan penciuman. Kunci dalam memahamipersepsi adalah terlerak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unil terhadap situasi dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Thoha, 1992: 138. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin Sebanyak 60 orang 61,22 memiliki pengetahuan positif terhadap program raskin. Hal ini menunjukka n bahwa responden mengerti arti program raskin, tata cara 0,33 1 -1 -0,33 -0,66 0,66 negatif netral positif Universitas Sumatera Utara mendaftarkan menjadi peserta, harga dan kuota raskin, serta tujuan dan manfaatnya bagi kehidupan mereka. Responden yang memiliki pengetahuan netral sebanyak 1 orang 1,03. Hal ini terlihat dari responden yang tidak mengetahui tata cara menjadi peserta program raskin dan menyerahkan keikutsertaan keluarga kepada kepala lingkungan. Kesibukan dan pekerjaan responden merupakan alasan mengapa mereka kurang memahami program ini. Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan negatif terhadap program raskin sebanyak 37 orang 37,75. Hal ini diakibatkan kurangnya informasi tentang program raskin sehingga responden kurang memahami arti, tujuan dan manfaat dari program tersebut. Untuk mengetahui apakah pengetahuan masyarakat tersebut termasuk respon positif atau negatif, maka dilakukan analisis dengan memberikan nilai 1 pada respon positif, nilai 0 untuk respon netral, dan nilai -1 untuk respon negatif, lalu dibagi dengan jumlah total responden. Dari hasil akhir dapat dilihat apakah partisipasi positif atau negatif dengan adanya batasan nilai pada skala likert. Pengetahuan positif: 60 x 1 = 60 Pengetahuan netral : 1x 0 = 0 Pengetahuan negatif : 37 x -1 = -37 = 2398 = 0,39 pengetahuan positif karena berada diantara 0 sampai dengan 0,33 Universitas Sumatera Utara

5.3.2 Sikap Masyarakat Terhadap Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin