11 3.
Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara majalah wanita Cosmogirl terhadap pengetahuan di bidang fashion di kalangan mahasiswi fakultas
ekonomi Universitas Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Secara Akademis, menambah khasanah penelitian mengenai pola konsumsi khalayak terhadap media, khususnya yang menggunakan pendekatan SOR
2. Secara Praktis, menambah wawasan penulis dalam penelitian khususnya pada
penelitian komunikasi. 3.
Secara Teoritis, membuktikan secara ilmiah korelasi positif antara pengguna media massa dengan pemenuhan kebutuhan informasi fashion.
1.6 Kerangka Teori
Dalam memecahkan suatu masalah penelitian, perlu adanya teori-teori yang akan dijadikan fokus untuk menyoroti permasalahan. Teori-teori yang digunakan
menjadi pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. Nawawi,1991:41.
Kerangka teori membantu si peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan
hipotesa-hipotesanya. Koentjaraningrat, 1986:21 Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Uses and Gratification
dan teori yang dianggap relevan adalah komunikasi dan komunikasi massa, pola konsumsi, majalah dan majalah wanita serta fashion.
1.6.1 Teori S-O-R
Universitas Sumatera Utara
12 Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R Stimulus,
Organism, Respon. Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen :
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada
kondisi stimulus tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur model ini adalah :
a. Pesan Stimulus,S
b. Komunikan Organism,O
c. Efek Response, R
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa melebihi semula. Prof.Dr.mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia,
Perubahab serta Pengukurannya”, mengutip pendapat hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu
perhatian, pengertian dan penerimaan. Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu.
Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan
perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau
mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitid, afektif atau behavioral. Effendy, 2003:254-255
Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah : 1.
Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam rubrik fashion di majalah Cosmogirl.
2. Organism yang dimaksud adalah mahasiswi Ekonomi USU, Medan.
3. Respon yang dimaksud adalah opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi.
1.6.2 Komunikasi Massa
Universitas Sumatera Utara
13 Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia human
communiaction yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi.
Sebagian atau sejumlah besar alat-alat mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih populer dengan media massa, yang meliputi semua alat-
alat saluran, ketika narasumber komunikator mampu mencapai jumlah penerima komunikan, audience yang luas serta serentak dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication komuniaksi media massa. Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa atau komuniaksi yang mass mediated. Berlo 1960 mengemukakan bahwa massa diartikan sebagai “meliputi semua orang
yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran” Wiryanto, 2000:2
Pool 1973 mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi
kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film tau televisi
Wiryanto, 2003:3 Pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media
massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau khalayak dalam jumlah besar McQuail, 1989:31. Selain itu, komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat Rakhmat, 1993:189.
1.6.3 Media Massa Majalah