30 Tahun 1790, Richard Steele membuat majalah The Tatler, kemudian bersama-
sama dengan Joseph Addison ia menerbitkan The Spectator. Majalah tersebut berisikan masalah politik, berita-berita internasional, tulisan yang mengandung unsur-
unsur moral, berita-berita hiburan dan gosip. Sedangkan di Amerika pada pertengahan abad 20 tidak ada majalah yang sesukses Reader’s Digest yang diterbitkan oleh suami
istri Dewitt Wallace dan Lila, pada tahun 1922 ketika mereka masih berusia 20 tahun. Pada tahun 1973 Reader’s Digest dapat mencapai pelanggan sebanyak 18 juta untuk
pembaca di Amerika saja, dan pembaca lainnya di dunia. Majalah lainnya yang sukses adalah Playboy yang diterbitkan Hugh Hefner
tahun 1953. Playboy adalah majalah khusus untuk pria yang pada tahun 1970-an sirkulasinya mencapai enam juta eksemplar. Kemudian keberadaan majalah sebagai
media massa di Indonesia dimulai pada masa menjelang awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja
pimpinan Djojohadisoeparto dengan prakata dari Ki Hadjar Dewantoro selaku Menteri Pendidikan pertama RI. Di Ternate, pada bulan Oktober 1945, Arnold
Monoutu dan Dr.HassanMissouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan RRI.
Majalah untuk kaum wanita dengan nama Wanita terbit di Solo dibawah pimpinan Sutia Surjohadi. Sedangkan majalah Soera Parkis dan Bulan Sabit
diterbitkan oleh gerakan Pemuda Islam Indonesia cabang Solo Karlinah, dkk:1999
2.3.2 Karakteristik Majalah
Majalah merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga
dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis dan sasaran khalayak. Meskipun sama-
sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri yaitu sebagai berikut :
1. Penyajian lebih lama
Frekwensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan sekali sebulan.
2. Nilai aktualitas lebih lama
Universitas Sumatera Utara
31 Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai
aktualitas majalah bisa satu minggu. 3.
GambarFoto lebih banyak Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya
yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambarfoto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas
kertas yang digunakannya pun lebih baik. Foto-foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik tersendiri, apalagi foto tersebut sifatnya
eksklusif. 4.
Cover sampul sebagai daya tarik Disamping cover atau sampul, majalah juga merupakan daya tarik tersendiri.
Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang
menarik pula. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya, serta konsitensi atau keajengan majalah tersebut dalam
menampilkan ciri khasnya Ardianto, 2004:113-114
2.3.3 Klasifikasi Majalah
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama yakni:
1. General consumer magazine Majalah konsumen umum
Konsumen majalah ini siapa saja, dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall atau took buku local. Majalah
konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu.
2. Business publication Majalah bisnis Majalah bisnis ini melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau
profesi. Media ini tidak dijual di mall atau supermall, pembacanya terbatas pada kaum profesional atau pelaku bisnis.
2. Literacy reviews and academic Kritik sastra dan majalah ilmiah
Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah 10 ribu, dan banyak
diterbitkan oleh organisasi-organisasi nonprofit, universitas, yayasan
Universitas Sumatera Utara
32 atau organisasi profesional. Majalah ini menerbitkan empat edisi atau
kurang dari itu setiap tahunnya, dan kebanyakan tidak menerima iklan. 3.
Newsletter Majalah khusus terbitan berkala Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan
perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan. Belakangan penerbitan newsletter telah
menjadi lahan bisnis basar. 4.
Public relations magazine Majalah humas Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk
sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan atau pemegang saham. Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan,
kendati menjadi bagian dari peomosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan Ardianto, 2004:107-108.
2.3.4 Fungsi Majalah