10 Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti majalah wanita
Cosmogirl dan pengetahuan tentang fashion di kalangan Mahasiswi Ekonomi USU di Kota medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ Bagaimanakah peran majalah wanita Cosmogirl terhadap pengetahuan tentang fashion di kalangan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di
Kota Medan?”
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat memberikan analisa yang akurat dan objektif, maka perlu diadakan lingkup batasan masalah yang akan teliti. Dalam hal ini penulis
membatasi masalah sebagai berikut: 1.
Pengetahuan fashion yang dimaksud adalah meliputi pengetahuan tentang gaya hidup, cara berbusana, dan mode pakaian.
2. Majalah wanita yang dimaksud adalah majalah Cosmogirl.
3. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswi Ekonomi USU Angkatan 2007 –
2009 4.
Penelitian akan diadakan pada bulan April – Mei 2010
1.4 Tujuan Penelitian
1. untuk mengetahui materi isi majalah fashion Cosmogirl
2. untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi di bidang fashion
Universitas Sumatera Utara
11 3.
Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara majalah wanita Cosmogirl terhadap pengetahuan di bidang fashion di kalangan mahasiswi fakultas
ekonomi Universitas Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Secara Akademis, menambah khasanah penelitian mengenai pola konsumsi khalayak terhadap media, khususnya yang menggunakan pendekatan SOR
2. Secara Praktis, menambah wawasan penulis dalam penelitian khususnya pada
penelitian komunikasi. 3.
Secara Teoritis, membuktikan secara ilmiah korelasi positif antara pengguna media massa dengan pemenuhan kebutuhan informasi fashion.
1.6 Kerangka Teori
Dalam memecahkan suatu masalah penelitian, perlu adanya teori-teori yang akan dijadikan fokus untuk menyoroti permasalahan. Teori-teori yang digunakan
menjadi pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. Nawawi,1991:41.
Kerangka teori membantu si peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan
hipotesa-hipotesanya. Koentjaraningrat, 1986:21 Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Uses and Gratification
dan teori yang dianggap relevan adalah komunikasi dan komunikasi massa, pola konsumsi, majalah dan majalah wanita serta fashion.
1.6.1 Teori S-O-R
Universitas Sumatera Utara
12 Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R Stimulus,
Organism, Respon. Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen :
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada
kondisi stimulus tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur model ini adalah :
a. Pesan Stimulus,S
b. Komunikan Organism,O
c. Efek Response, R
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa melebihi semula. Prof.Dr.mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia,
Perubahab serta Pengukurannya”, mengutip pendapat hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu
perhatian, pengertian dan penerimaan. Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu.
Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan
perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau
mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitid, afektif atau behavioral. Effendy, 2003:254-255
Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah : 1.
Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam rubrik fashion di majalah Cosmogirl.
2. Organism yang dimaksud adalah mahasiswi Ekonomi USU, Medan.
3. Respon yang dimaksud adalah opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi.
1.6.2 Komunikasi Massa
Universitas Sumatera Utara
13 Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia human
communiaction yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi.
Sebagian atau sejumlah besar alat-alat mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih populer dengan media massa, yang meliputi semua alat-
alat saluran, ketika narasumber komunikator mampu mencapai jumlah penerima komunikan, audience yang luas serta serentak dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication komuniaksi media massa. Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa atau komuniaksi yang mass mediated. Berlo 1960 mengemukakan bahwa massa diartikan sebagai “meliputi semua orang
yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran” Wiryanto, 2000:2
Pool 1973 mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi
kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film tau televisi
Wiryanto, 2003:3 Pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media
massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau khalayak dalam jumlah besar McQuail, 1989:31. Selain itu, komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat Rakhmat, 1993:189.
1.6.3 Media Massa Majalah
Universitas Sumatera Utara
14 Media massa yang memiliki fungsi sebagai sumber informasi, kontrol sosial,
pendidikan, dan hiburan, saat ini denagn mudah dapat dikonsumsi oleh setiap
individu.
Pada awal masa penerbitannya, majalah hanyalah berupa ktalog dari buku- buku yang saat itu dijual. Seiring dengan perkembangan zaman, majalah mulai terbit
teratur dan tidak hanya sekedar katalog belaka, tetapi sudah dilengkapi dengan esei, artikel dan ulasan yang sifatnya umum serta ditujukan kepada semua golongan.
Adapun yang dimaksud dengan majalah adalah sebuah penerbitan berkala bukan harian yang terbit secara teratur dan sifat isinya tak menampilkan pemberitaan
atau sari berita, melainkan berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam Junaedhie, 1995:xiii
Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia Kontemporer, pengertian majalah adalah salah satu media informasi, tulisan yang berbentu buku dan berisi berbagai
macam liputan, seperti jurnalistik, artikel, sastra dan sebagainya, terbit secara berkala seperti minggua n, tengah bulanan, bulanan dan sebagainya Salim, 2002:909.
Dari kedua pengertian tersebut dapt diambil sebuah kesimpulan tentang majalah yaitu majalah dapat dikatakan sebagai perpaduan antara surat kabar dan buku.
Seperti buku, majalah juga mempunyai ruang atau halaman yang leluasa untuk menyajikan suatu peristiwa secara lengkap. Seperti surat kabar, majalah diterbitkan
secara teratur dengan interval waktu dan dapat memelihara sirkulasinya.
Majalah Wanita
Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya, maka dari sana pula, pembaca diharapkan akan mendapat gambaran utuh mengenai segala
sesuatu. Maraknya penerbitan majalah wanita, misalnya, memberikan gambaran menyeluruh betapa pesatnya kemajuan yang dicapai kaum wanita saat ini.
Universitas Sumatera Utara
15 Majalah wanita, majalah yang mempunyai tugas khusus menciptakan dunia
yang khas untuk wanita Ibrahim dan suranto, 1988:117. Selain itu, pengertian lain dari majalah wanita adalah majalah yang khusus menyajikan masalah kewanitaan atau
dunia wanita seperti mode, resep makanan, keluarga dan sebagainya dilengkapi dengan foto-foto Salim, 2002:910.
` Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa majalah
wanita adalah majalah yang memang khusus membahas tentang kehidupan dunia wanita.
Tentang profil dan daya tarik majalah-majalah wanita saat ini, Toeti H. Noerhadi, menyebutkan :
1. Halaman muka menampilkan wanita muda, menarik, terawat.
2. Wanita yang ditampilkan ialah wanita yang patuh pada tugas kewanitaan tapi
juga terbuka terhadap kehidupan masyarakat luas berpartisipasi, sedikitnya mengikuti perkembangannya.
3. Majalah wanita hadir pada saat yang tepat sewaktu dunia usaha membuka
pintu lebar ke luar industri konsumsi. 4.
Sasaran yang hendak dicapai majalah wanita adlah masyarakat luas kalangan menengah sambil menawarkan daya dan selera yang tadinya dianggap hanya
terbatas menjadi prerogatif kalangan tinggi Junaedhie, 1995:75.
1.6.4 Pengetahuan Fashion
Fashion merupakan mode atau cara berpakaian seseorang yang selalu mengikuti trend dan perkembangan zaman. Fashion adalah suatu gambaran seseorang
dari luar. Jika seseorang menggunakan fashion dengan gayanya dan terlihat bagus maka orang itu sudah memahami gaya fashion yang ada. Fashion yang ada dalam
Universitas Sumatera Utara
16 majalah wanita dipakai para model – model cantik ataupun artis – artis terkenal.
Fashion yang digunakan oleh model ataupun artis nantinya akan menjadi trendsetter orang yang menciptakan mode yang kemudian dicontoh oleh orang lain. Mode –
mode terbaru lengkap disajikan dengan keterangan merk, harga, dan tempat penjualan. Ada unsur kebudayaan asing dan modern di dalamnya. Globalisasi
kebudayaan terjadi melalui majalah ini. Budaya barat dimasukkan melalui cara penyampaian pesan dan contoh gambar. Sikap para pembaca terhadap kebudayaan ini
bervariasi. Hal ini tergantung dari penilaian masing – masing pembacanya. Selain itu fashion juga semakin mendukung eksplotasi bagi perempuan.
Terlihat, saat ini perempuan dan remaja juga semakin ketularan perilaku majalah fashion yang sangat mengumbar adegan perempuan yang menantang pria untuk
berlaku agresif. Setelah diekspos secara ekplisit seksual dalam suatu iklan mengindikasikan stereotipe peran berdasarkan gender yang menerima, pemerkosaan
dan perilaku agresif terhadap perempuan. Hal ini semakin menjadikan perempuan hanya sebagai objek untuk dinikmati sebagaimana sex roles-nya. Serta untuk
mendukung keberlanjutan industri yang saling diuntungkan. Sementara itu, pengetahuan fashion yang dimaksud disini meliputi gaya hidup,
cara berbusana dan mode pakaian. Sedangkan pengetahuan diartikan sebagai pengenalan akan suatu fakta yang disusun atas dasar-dasar perilaku manusia.
1.7 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai serta perumusan kerangka
konsep merupakan bahan yang akan menuntun daolam merumuskan hipotesis penelitian Nawawi, 1995:40
Universitas Sumatera Utara
17 Sedangkan konsep merupakan sebuah gambaran secara tepat tentang
fenomena yang hendak diteliti berupa istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995:33 Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan diatas, ada beberapa
konsep yang harus dioperasionalisasikan dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Variabel Bebas X Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala faktor unsur yang
menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel yang lain Nawawi, 2001:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran majalah wanita
Cosmogirl. 2.
Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel
yang mendahuluinya Rakhmat, 1997:12. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan fashion dikalangan
mahasiswi Ekonomi USU. 3.
Variabel Antara Z Sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan
pengaruhnya terhadap variable bebas Nawawi, 2001:58. Variable antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.
1.8 Model Teoritis