Kejenuhan Oksigen DO Dissolved Oxygen

3.2.3 Kecepatan Arus

Kecepatan arus pada setiap stasiun penelitian berkisar 0,40-0,61 ms. Kecepatan arus tertinggi terdapat pada stasiun 1 sebesar 0,61 ms dan terendah pada stasiun 5 yaitu 0,40 ms. Rendahnya nilai kecepatan arus pada stasiun 5 disebabkan karena stasiun tersebut merupakan muara sungai yang merupakan tempat bertemunya antara air sungai dengan air laut. Kecepatan arus akan mempengaruhi penyebaran makrozoobenthos. Kecepatan arus yang tinggi dapat menyebabkan pencacahan yang tinggi bagi makrozoobenthos. Menurut Mulyanto 2007, hlm: 67, makin ke hilir kelandaian air akan makin kecil. Daya gerus terhadap dasar akan berkurang dan konsentrasi sedimen yang dikandungnya cukup besar dengan akibat kapasitas transport aliran akan mengecil dan sedimen yang terbawa dari hulu akan mengendap.

3.2.4 Kejenuhan Oksigen

Nilai kejenuhan oksigen yang diperoleh dari kelima stasiun penelitian berkisar antara 77,6 - 87,6. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 87,6 dan terendah pada stasiun 5 sebesar 77,6. Tingginya kejenuhan oksigen pada stasiun 3 berkaitan dengan tingginya nilai DO pada stasiun tersebut, dimana suhu pada stasiun tersebut sebesar 26 C. Hal ini menunjukkan defisit oksigen pada stasiun tersebut sedikit, sehingga mampu mendukung pertumbuhan makrozoobenthos. Nilai oksigen terlarut di suatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh temperatur dan juga aktivitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Disamping pengukuran konsentrasi, biasanya dilakukan pengukuran terhadap tingkat kejenuhan oksigen dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui apakah nilai tersebut merupakan nilai maksimum atau tidak Barus, 2004, hlm: 58-59. Universitas Sumatera Utara

3.2.5 DO Dissolved Oxygen

Nilai oksigen terlarut DO yang diperoleh dari kelima stasiun penelitian berkisar 6,2- 7,0 mgl. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 7,0 mgl dan terendah pada stasiun 5 sebesar 6,2 mgl. Tingginya DO pada stasiun 3 dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat limbah organik yang tidak terlalu tinggi, sehingga jumlah oksigennya tidak terlalu rendah. Oksigen terlarut sangat dibutuhkan oleh organisme, termasuk juga makrozoobenthos dalam metabolisme tubuh, sehingga daerah yang oksigen terlarutnya tinggi akan mendukung keberlangsungan hidup organisme tersebut. Penentuan oksigen terlarut harus dilakukan berkali-kali di berbagai lokasi. Penentuan yang dilakukan di lokasi pabrik akan lain hasilnya daripada lokasi yang jauh dari pabrik. Sumber pencemar domestik lebih mudah diuraikan daripada pencemar non-domestik, seperti pabrik, industri, pertanian, dan sumber lainnya Kristanto, 2002, hlm: 78;96. Menurut Sinambela 1994 dalam Sinaga 2009, kehidupan makrozoobentos di air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut minimal 2 mgl. Berdasarkan baku mutu air menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 batas minimum DO yang diperbolehkan yang masih layak digunakan adalah 4 mgl.

3.2.6 BOD