Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai adalah salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia di Daerah Aliran Sungai DAS. Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan yang jatuh diatas permukaan bumi dalam perjalanannya sebagian kecil menguap dan sebagian besar mengalir dalam bentuk-bentuk kecil, kemudian menjadi alur sedang seterusnya mengumpul menjadi satu alur besar atau utama. Dengan demikian dapat dikatakan sungai berfungsi menampung curah hujan dan mengalirkannya ke laut Loebis et al., 1993, hlm: 3. Sungai Padang merupakan aliran sungai yang terbentang mulai dari kabupaten Simalungun dengan hulu sungai Gunung Simbolon dengan luas DAS sungai Padang sekitar 126.163 hektar. Wilayah DAS Padang berasal dari empat anak sungai masing- masing sungai padang memiliki beragam penggunaan lahan Bahilang dan sungai Sibaran. Kawasan DAS Padang memiliki beragam penggunaan lahan dimulai dari wilayah Simalungun yang masih ditumbuhi vegetasi hutan dan juga merupakan lahan perkebunan rakyat, perkebunan pemerintah maupun kebun campuran, pengerukan pasir, kawasan pemukiman penduduk, dan juga dermaga perahu nelayan. httpwww.bappenas.go.id. Pada umumnya aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem sungai meliputi kegiatan pertanian, perkebunan pemukiman, industri, dan lain sebagainya, secara langsung atau tidak langsung sampah atau limbah pertanian, pemukiman dan industri yang masuk ke sungai dapat mengakibatkan perubahan terhadap sifat fisika, Universitas Sumatera Utara kimia maupun sifat biologi sungai yang akan berpengaruh terhadap organisme, salah satunya adalah benthos Wargadinata, 1995, hlm: 67. Benthos merupakan organisma air yang hidupnya terdapat pada substrat dasar suatu perairan Odum, 1994, hlm : 394. Berdasarkan ukuran tubuhnya, benthos dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, makrobenthos 2mm, meiobenthos 0,2-2 mm, dan mikrobenthos 0,2 mm. Berdasarkan sifat hidupnya, benthos dibedakan menjadi fitobenthos yang bersifat tumbuhan dan zoobenthos yang bersifat hewan. Umumnya makrozoobenthos yang sering dijumpai di suatu perairan adalah dari taksa Crustacea, Moluska, Insekta, dan sebagainya Barus, 2004, hlm: 33-34. Benthos merupakan komponen yang sangat penting dalam jaring-jaring makanan di suatu perairan, dimanfaatkan sebagai makanan bagi konsumen yang lebih tinggi, misalnya burung, ikan, dan lain-lain. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa bentos yang hidup di daerah estuari memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan ikan di daerah tersebut, karena ikan-ikan muda mengkonsumsi organisme benthos di zona pasang surut. Kehidupan bentos di dasar perairan sudah teradaptasi sedemikian rupa walaupun tekanan lingkungan alamiah sudah cukup menghalangi untuk kehidupan organisme lain Hendrasarie, 2001, hlm : 130-131. Beragamnya aktivitas di Sungai Padang perlu diperhatikan kondisinya terhadap lingkungan dan masyarakat. Aktivitas tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi makrozoobenthos yang selam ini belum pernah diketahui. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukanlah penelitian tentang Keanekaragaman Makrozoobenthos di Hilir Sungai Padang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara. Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan