Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan Temperatur pH Derajat Keasaman DO Disolved Oxygen BOD COD Chemycal Oxygen Demand Kandungan Organik Substrat

Gambar 2.5 Foto areal penelitian pada stasiun 5 kawasan muara sungai

2.3 Pengambilan Sampel Makrozoobenthos

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan surber net yang diletakkan di dasar sungai dan dikeruk substratnya. Sampel yang didapat disortir dari substrat dengan menggunakan Metode Hand Sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air dan dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label, selanjutnya diidentifikasi sampel di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi FMIPA USU dengan menggunakan buku acuan identifikasi seperti Edmonson 1963, Pennak 1978, dan Dharma 1988; 2005.

2.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup:

a. Temperatur

Diukur suhu dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air hingga skala konstan kemudian dibaca skalanya. Universitas Sumatera Utara

b. pH Derajat Keasaman

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan ujung pH meter ke dalam sampel air yang diambil sampai pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

c. DO Disolved Oxygen

Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metode winkler. Sampel air diambil dari perairan dengan menggunakan botol winkler kemudian dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran A.

d. BOD

5 Biologycal Oxygen Demand Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air yang diambil dengan menggunakan botol alkohol. Sampel tersebut diinkubasi selama 5 hari kemudian dilakukan pengukuran kadar oksigennya. Bagan kerja terlampir Lampiran B.

e. COD Chemycal Oxygen Demand

Pengukuran COD dilakukan dengan metoda refluks di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran C.

f. Kandungan Organik Substrat

Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substart yang kering digerus di lumpang dan dimabukkan kembali ke dalam oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditmbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700 C selama 3,5 jam. Kemudian Universitas Sumatera Utara substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus: KO = 100 x A B A − dengan: KO = Kandungan organik A = Berat konstan substrat B = Berat abu Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran D.

g. Kejenuhan Oksigen