Dari hasil analisis tabel 4.26 bahwa dari 34 siswa laki-laki paling banyak memiliki peran teman sebaya kurang baik yaitu 23 siswa 67,6, dari 37 siswi
perempuan paling banyak memiliki peran teman sebaya Kurang baik yaitu 31 siswi 83,3.
4.4. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksud untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang mempunyai hasil analisis p0,05.
4.4.1. Hubungan Pengetahuan Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.27. Hubungan Pengetahuan Remaja Dengan Perilaku Seksual
Pranikah
Pengetahuan Tidak
Melakukan Melakukan
Jumlah p
f f
f Baik
3 42,9
4 57,1
7 100,0
0,002
Kurang Baik 1
1,6 63
98,4 64
100,0 Dari hasil analisis tabel 4.27 bahwa dari 7 siswasiswi yang berpengetahuan
baik 4 siswasiswi 57,1 melakukan perilaku seksual pranikah dan 3 siswasiswi 42,9 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 64 siswasiswi yang
berpengetahuan kurang baik 63 siswasiswi 98,4 melakukan perilaku seksual pranikah dan 1 siswasiswi 1,6 tidak melakukan perilaku seksual pranikah. Secara
statistik dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,002.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Hubungan Sikap Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.28. Hubungan Sikap Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah
Perilaku Seksual Pranikah Sikap
Tidak Melakukan
Melakukan
Jumlah p
f f
f Baik
3 20,0
12 80,0
15 100,0
0,028
Kurang 1
1,8 55
98,2 56
100,0 Dari hasil analisis tabel 4.28 bahwa dari 15 siswasiswi yang bersikap baik 12
siswasiswi 80,0 melakukan perilaku seksual pranikah dan 3 siswasiswi 20,0 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 56 siswasiswi yang berpengetahuan
kurang baik 55 siswasiswi 98,2 melakukan perilaku seksual pranikah dan 1 siswasiswi 1,8 tidak melakukan perilaku seksual pranikah. Secara statistik
dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,028.
4.4.3. Hubungan Pelaksanaan Keagamaan Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.29. Hubungan Pelaksanaan Keagamaan Dengan Perilaku Seksual
Pranikah
Perilaku Seksual Pranikah Pelaksanaan
Keagamaan Tidak
Melakukan Melakukan
Jumlah p
f f
f Baik
4 6,0
63 94,0
67 100,0
0,789
Kurang -
- 4
100,0 4
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.29 bahwa dari 25 siswasiswi yang pelaksanaan keagamaannya baik 63 siswasiswi 94,0 melakukan perilaku seksual pranikah dan
4 siswasiswi 6,0 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 4 siswasiswi
Universitas Sumatera Utara
yang pelaksanaan keagamaannya kurang baik seluruhnya melakukan perilaku seksual pranikah. Secara statistik dibuktikan tidak ada hubungan yang bermakna
antara pelaksanaan keagamaan dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,789.
4.4.4. Hubungan Paparan Media Pornografi Remaja Dengan Perilaku Seksual Tabel 4.30. Hubungan Paparan Media Pornografi Remaja Dengan Perilaku
Seksual Pranikah Pada Remaja
Paparan Media
Pornografi
Perilaku Seksual Pranikah
p
Tidak Melakukan
Melakukan
Jumlah
f f
f TidakTerpapar
Terpapar 4
- 12,5
- 28
39 87,5
100,0 32
39 100,0
100,0 0,037
Dari hasil analisis tabel 4.30 bahwa dari 32 siswasiswi yang tidak terpapar media pornografi 28 siswasiswi 87,5 melakukan perilaku seksual pranikah dan 4
siswasiswi 12,5 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 39 siswasiswi 100,0 seluruhnya melakukan perilaku seksual pranikah. Secara statistik
dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara paparan media pornografi dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,037.
4.4.5. Hubungan Peran Ayah Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.31. Hubungan Peran Ayah Dengan Perilaku Seksual Pranikah
Perilaku Seksual Pranikah Peran Ayah
Tidak Melakukan
Melakukan
Jumlah p
f f
f Baik
2 5,0
38 95,0
40 100,0
0,591
Kurang baik 2
6,5 29
93,5 31
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis tabel 4.31 bahwa dari 40 siswasiswi dengan peran ayah kategori baik 38 siswasiswi 95,0 melakukan perilaku seksual pranikah dan 2
siswasiswi 5,0 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 31 siswasiswi dengan peran ayah kategori kurang baik 29 siswasiswi 93,5 melakukan perilaku
seksual pranikah dan 2 siswasiswi 6,5 tidak melakukan perilaku seksual pranikah. Secara statistik dibuktikan tidak ada hubungan yang bermakna antara peran
ayah dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,591.
4.4.6. Hubungan Peran Ibu Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.32. Hubungan Peran Ibu Dengan Perilaku Seksual Pranikah
Peran Ibu Perilaku Seksual Pranikah
p
Tidak Melakukan
Melakukan Jumlah
f f
f Baik
4 7,3
51 92,7
55 100,0
0,351
Kurang Baik -
- 16
100,0 16
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.32 bahwa dari 55 siswasiswi dengan peran ibu kategori baik 51 siswasiswi 92,7 melakukan perilaku seksual pranikah dan 4
siswasiswi 7,3 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 16 siswasiswi dengan peran ibu kategori kurang baik seluruhnya melakukan perilaku seksual
pranikah. Secara statistik dibuktikan tidak ada hubungan yang bermakna antara peran ibu dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,351.
Universitas Sumatera Utara
4.4.7. Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Seksual Pranikah Tabel 4.33. Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Seksual
Pranikah
Peran Teman
sebaya
Perilaku Seksual Pranikah Tidak
Melakukan Melakukan
Jumlah p
f f
f Baik
3 17,6
14 82,4
17 100,0
0,040
Kurang Baik 1
1,9 53
98,1 54
100,0 Dari hasil analisis tabel 4.33 bahwa dari 17 siswasiswi dengan peran teman
sebaya kategori baik 14 siswasiswi 82,4 melakukan perilaku seksual pranikah dan 3 siswasiswi 17,6 tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 54
siswasiswi dengan peran teman sebaya kategori kurang baik 53 siswasiswi 98,1 melakukan perilaku seksual pranikah dan 1 siswasiswi 1,9 tidak melakukan
perilaku seksual pranikah. Secara statistik dibuktikan ada hubungan yang bermakna
antara peran ibu dengan perilaku seksual pranikah siswasiswi p=0,040. 4.5.
Hasil Analisis Multivariat
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terdiri dari : pengetahuan
p=0,002, sikap p=0,028, paparan media pornografi p=0,037, peran teman sebaya p=0,040 terhadap variabel dependen perilaku seksual pranikah secara bersamaan
dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda Multiple Logistic Regression. Untuk mencari faktor yang paling dominan terhadap
perilaku seksual pranikah, melalui beberapa langkah yaitu : 1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel
yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dimasukkan secara bersama-sama,
kemudian variabel yang memiliki nilai p0,25 akan dikeluarkan Backward
Selection.
3. Pada uji regresi logistik ganda tahap pertama dipilih nilai signifikan p0,25 pada uji bivariat uji Chi Square. Penggunaan kemaknaan statistik 0,25 untuk
memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung sesungguhnya penting
dimasukkan kedalam model multivariat.
4. Selanjutnya dilakukan pengujian secara bersamaan dengan metode Backward LR untuk mengidentifikasi faktor paling berpengaruh terhadap perilaku seksual
pranikah remaja putra-putri. Tabel 4.34. Hasil Uji Analisis Multivariat Uji Regresi Logistik
Variabel B
Sig Exp B
OR 95 CI for
Exp B
Pengetahuan 3,828
0,007 45,989
2,796 - 756,384 Konstanta
-1,111 0,352
0,329 Berdasarkan hasil uji regresi logistik diperoleh bahwa nilai sig= 0,007 α=0,05
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan terhadap perilaku seksual pranikah sehingga Ho ditolak menunjukkan adanya korelasi positif
yang signifikan. Artinya, bahwa pengetahuan remaja putra putri sangat berpengaruh dalam perilaku seksual pranikah. Sedangkan nilai Exp B= 45,989 artinya remaja
putra putri yang memiliki pengetahuan kurang baik mempunyai kemungkinan 45,989 kali melakukan perilaku seksual pranikah daripada remaja yang memiliki
pengetahuan baik.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat dibuat model regeresi logistik ganda yaitu :
,111 + 3 ,828
PENGETAHUAN
Sedangkan nilai probabilitas remaja putra putri yang melakukan perilaku seksual pranikah sebagai berikut :
Dengan model persamaan regresi yang diperoleh, kita dapat membuat ramalan tentang probabilitas remaja putra putri yang melakukan perilaku seksual pranikah
sebagai berikut :
Tabel 4.35. Nilai Probabilitas Remaja Putra Putri Melakukan Perilaku Seksual Pranikah
Variabel
Prediktor Proporsi
Persentase
Pengetahuan 1
0,94 94
Pengetahuan 0,25
25 1. Misalkan remaja putra putri memiliki pengetahuan kurang baik 1, maka nilai
probabilitas remaja putra putri yang melakukan perilaku seksual pranikah sebesar 94.
2. Sebaliknya, misalkan remaja putra putri memiliki pengetahuan baik 0, maka nilai probabilitas remaja putra putri yang melakukan perilaku seksual pranikah
sebesar 25.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di SMA YAPIM Namorambe Tahun 2013
Pengetahuan merupakan hasil tahu dari proses penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan tersebut terjadi sebagian besar dari penglihatan dan
pendengaran. Pengetahuan tersebut bersumber dari pengalaman, guru, orang tua teman, buku-buku, media massa Notoatmodjo, 2003.
Berdasarkan hasil penelitian dari 7 siswasiswi yang berpengetahuan baik 4 siswasiswi 57,1 melakukan perilaku seksual pranikah dan 3 siswasiswi 42,9
tidak melakukan perilaku seksual pranikah, dari 64 siswasiswi yang berpengetahuan kurang baik 63 siswasiswi 98,4 melakukan perilaku seksual pranikah dan 1
siswasiswi 1,6 tidak melakukan perilaku seksual pranikah. Secara statistik dibuktikan ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual
pranikah siswasiswi p=0,002. Berdasarkan hasil uji regresi logistik diperoleh bahwa nilai sig= 0,007 α=0,05
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan terhadap perilaku seksual pranikah sehingga Ho ditolak menunjukkan adanya korelasi positif
yang signifikan. Artinya, bahwa pengetahuan remaja putra putri sangat berpengaruh dalam perilaku seksual pranikah. Sedangkan nilai Exp B= 45,989 artinya remaja
putra putri yang memiliki pengetahuan kurang baik mempunyai kemungkinan 45,989 kali melakukan perilaku seksual pranikah daripada remaja yang memiliki
pengetahuan baik.
Universitas Sumatera Utara