Alasan Remaja Melakukan Perilaku Seksual Pranikah

bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga.

2.5. Alasan Remaja Melakukan Perilaku Seksual Pranikah

Menurut Dianawati 2006, bahwa alasan seorang remaja melakukan hubungan seks di luar pernikahan terbagi dalam beberapa faktor yaitu : 1. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya. Pada umumnya remaja tersebut melakukan seks pranikah hanya sebatas ingin membuktikan bahwa dirinya sama dengan teman-temannya, sehingga remaja tersebut dapat diterima menjadi bagian dari anggota kelompoknya seperti yang diinginkan. 2. Adanya tekanan dari pacar. Karena kebutuhan seseorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang nanti dihadapi. 3. Adanya kebutuhan badaniah. Seks menurut beberapa ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang . 4. Rasa penasaran. Pada masa remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks. Apalagi teman-temannya mengatakan bahwa seks terasa nikmat. Ditambah lagi adanya segala informasi yang tidak terbatas masuknya. Maka, rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan yang diharapkannya. 5. Pelampiasan diri. Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri. Misalnya, karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat bahwa sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya. Maka, dengan pikirannya Universitas Sumatera Utara tersebut ia akan putus asa dan mencari pelampiasan yang akan semakin menjerumuskannya kedalam pergaulan bebas. Menurut pangkahila yang dikutip dari Soetjiningsih 2010, hubungan seksual yang pertama kali dialami oleh remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : 1. Waktu atau saat mengalami pubertas. Saat itu remaja tidak pernah memahami tentang apa yang dialaminya 2. kontrol sosial yang kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar 3. Frekuensi pertemuan dengan pacarnya 4. Hubungan antar pasangan remaja makin romantis 5. Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak memasuki masa remaja dengan baik 6. Kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga perhatian terhadap anak kurang baik 7. Status ekonomi. Remaja yang hidup dengan fasilitas yang berkecukupan akan lebih mudah melakukan pesiar ketempat-tempat rawan yang memungkinkan adanya kesempatan melakukan hubungan seksual. Sebaliknya kelompok ekonomi lemah tapi banyak tuntutankebutuhan, mereka mencari kesempatan untuk memanfaatkan dorongan seksnya demi mendapatkan sesuatu 8. Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain sering mempergunakan kesempatan yang rawan misalnya pergi ketempat-tempat sepi 9. Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling ingin menunjukkan penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kematangannya, Universitas Sumatera Utara misalnya remaja ingin menunjukkan bahwa mereka sudah mampu membujuk seorang perempuan untuk melayani kepuasan seksualnya 10. Penggunaan obat-obat terlarang dan alkohol 11. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya 12. Penerimaan aktivitas seksual pacarnya.

2.6. Risiko Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja