Uji coba instrumen penelitian

Kisi-kisi yang telah dibuat kemudian dibuat instrumen angketnya. Instrumen angket kesadaran sejarah terdapat dalam lampiran 3.

G. Uji coba instrumen penelitian

Setelah perangkat angket disusun, maka dilakukan uji coba try out untuk mengetahui validitas, indeks kesukaran soal, daya pembeda soal, dan reliabilitas. Perangkat angket ini diujicobakan terhadap siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian dan siswa yang sudah mendapatkan materi pokok bahasan yang akan diujikan. Subyek yang digunakan untuk test uji coba adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri I Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006, sejumlah 40 siswa. Alasan kelas VII-A SMP Negeri I Mranggen Demak digunakan untuk uji coba perangkat test adalah: a. Kelas tersebut tidak termasuk dalam sampel, sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kebocoran soal terhadap kelas yang dipakai untuk sampel penelitian. Apalagi kelas tersebut ada pada unit yang berbeda sehingga kemungkinan kebocoran soal sangat kecil. b. Kelas tersebut sudah mendapatkan materi pokok bahasan yang diujicobakan yaitu Proses Islamisasi di Indonesia. Setelah perangkat tes diuji cobakan, langkah selanjutnya dilakukan analisis. Tujuannva agar supaya instrumen yang dipakai untuk memperoleh data benar-benar dapat diandalkan dan dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi: a. Uji Validitas Data Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto 1990:63, sebuah angket dikatakan valid apabila angket tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penyusunan angket perlu diperhatikan validitas butir soal. Sebuah butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, karena skor pada butir angket menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan demikian skor butir angket mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat dikatakan korelasi, sehingga untuk menentukan validitas masing-masing soal pada angket, digunakan rumus korelasi product moment, yaitu: } Y Y }{N X X {N Y X XY N r 2 2 2 2 XY Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan : X = skor soal yang dicari validitasnya Y = skor total N = jumlah peserta tes Suharsimi Arikunto, 1993:138 Secara statistik data hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran 4, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r Effendi, 1989:139. Tabel ini dapat dilihat dalam lampiran 4. Cara melihat angka kritik ini digunakan derajad kebebasan N-1. Dan hasil perhitungan validitas untuk instrumen kesadaran bersejarah dari 40 item angket, ternyata didapatkan 39 item angket yang valid, yaitu soal nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 33, 35, 37, 38, 39, 40. Sedangkan item angket yang tidak valid adalah nomor : 36, seperti pada lampiran 5. b. Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika alat tersebut dapat dipercaya, konsisten, stabil, dan produktif Purwanto, 1986 : 136. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah K - R21. Rumus ini memiliki spesifikasi untuk mengukur reliabilitas perangkat angket obyektif pilihan ganda dengan altematif jawaban lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut: r 11 = ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − 1 V . k M k M 1 k k Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan pada angket M = Skor rata rata V = Varians total, besarnya dicari dengan rumus V = N N Y Y 2 2 Σ − Σ Dengan: ΣY 2 = jumlah skor kuadrat ΣY 2 = kuadrat jumlah skor N = jumlah peserta test Suharsimi Arikunto, 1992 : 157 Hasil perhitungan r 11 dikonsultasikan ke table r product moment dengan N adalah jumlah siswa peserta test uji coba dan taraf nyata 5. Bila r 11 dihitung lebih besar dari r tabel, maka dipat dikatakan bahwa perangkat test adalah reliabel. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas dengan Cronbachs Alpha lihat lampiran 5, dapat dijelaskan sebagai berikut: nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,932 ternyata diperoleh r 11 sebesar 0,3611 sedangkan r kritik product moment untuk N = 40 dengan derajad kebebasan N-2 = 38 dan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai kritik sebesar 0,312. Karena r 11 = 0,932 lebih besar dari r tabel = 0,312, maka dapat dikatakan bahwa perangkat test yang diujicobakan adalah reliabel. Dari hasil perhitungan validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas, didapatkan angket yang terpilih sebagai alat pengambilan data. Dari 40 soal yang diujicobakan, didapat soal yang memenuhi syarat sebanyak 39 item angket. Secara lengkap hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 KISI-KISI ANGKET KESADARAN SEJARAH Indikator Ranah Jumlah Soal Prosen tase Kognitif Afektif Psikomotor Memiliki perspektif waktu 6 2,14,12,28, 40, 26 12,5 Mengenal mengerti dan dapat melokasikan obyek sejarah 4 9,15,27, 33 10 Menghayati prinsip sebab akibat yang berhubungan dengan waktu 6 3, 24, 25, 39, 21, 19 15 Bersikap arif dan bijaksana 6 1,10,12,32, 34, 30, 15 Menghormati para pahlawan 4 13,16,20, 26 15 Menerimamemelihara dan menyempurnakan dan melestarikan peninggalan sejarah 6 4,5,6,8,18,38 15 Mengembangkan sikap keteladanan 7 7,11,17,29, 30,31,37 17,5 Jumlah Soal 10 16 13 39 100 Hasil uji validitas dan reliabilitas membuat nilai dari kisi-kisi yang telah diujikan kemudian dibuat disesuaikan instrumen angketnya. Instrumen angket kesadaran sejarah terdapat dalam lampiran 5.

H. Tahap-tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATANMETODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET DENGAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 2 16

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 14

SKRIPSI Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 18

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 3 4

PENDAHULUHAN PERBEDAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SLTP N I NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 5

PERBEDAAN PENGETAHUAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SETELAH DIBERI PENDIDIKAN DENGAN METODE CERAMAH TANPA MEDIA DAN CERAMAH DENGAN MEDIA BUKU CERITA Azizah Nur Rohim

0 0 13

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

Perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 158