Analisis Data METODE PENELITIAN

b. Guru menyampaikan materi seperti yang terdapat dalam satuan pelajaran, diselingi dengan memberikan beberapa pertanyaan pada siswa. c. Selama KBM siswa memperhatikan dan mencatat materi penting yang disampaikan guru. d. Bersama-sama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan. e. Pada menit terakhir pelaksanaan proses belajar mengajar guru menyampaikan pada siswa materi pelajaran yang akan diberikan dengan menggunakan media media pada pertemuan yang akan datang.

J. Analisis Data

1. Analisis Diskriptif Untuk menguji kedua kelas homogen atau tidak pada saat sebelum diberi perlakuan sehingga dapat melakukan uji banding t atu t’. Pengujian tingkat kesadaran siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan masing- masing dengan ubahan mencari analisis deskriptif berupa harga rerata, simpangan baku, modus, median, serta distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi data dibuat dengan cara membuat kelas interval. Untuk itu berdasarkan nilai mean idean M 1 dan standart deviasi SD maka dapat dibuat pengelompokkan data dalam empat kategori sebagai berikut: M+1,5 SD Ke atas = Tinggi M sampai dengan M+1,5 SD = Cukup M-1,5 SD sampai dengan M = Kurang M-1,5 SD Ke bawah = Rendah Dengan menggunakan norma seperti di atas, maka dapat ditentukan kecenderungan masing-masing ubahan penelitian. Kecenderungan tersebut ditentukan dengan membandingkan nilai rerata observasi dengan norma yang telah ditentukan. Nilai tertinggi akan diperoleh jika responden menjawab dengan alternatif jawaban tertinggi pada semua jawaban ins trumen, sedangkan nilai terendah akan diperoleh jika responden menjawab dengan alternatif jawaban terendah pada semua jawaban instrumen. 2. Uji Hipotesis a. Uji Normalitas Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data nilai post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat: χ 2 = fh fh fo 2 − Σ Keterangan: fo = frekuensi yang diperoleh fh = frekuensi yang diharapkan χ 2 = Chi Kuadrat Kriteria: Jika χ 2 hasil perhitungan lebih kecil dari χ 2 tabel dengan taraf signifikan 5, dan derajad kebebasan k - 1, maka disimpulkan data-data terdistribusi secara normal Sutrisno Hadi, 1990 : 346. Sedangkan dalam Sudjana 2001: 467 uji normalitas dengan statistik uji Lilliefors diperlihatkan tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors, disana terlihat bahwa sampel yang mempunyai ukuran lebih dari 30 telah terdistribusi normal. Tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors dapat dilihat pada lampiran tabel uji Lilliefors. Dalam penelitian ini digunakan perhitungan dengan menggunakan SPSS 15.00 for Windows untuk mengetahui lebih jelas tentang normalisasi data kelas kontrol dan kelas eksperimen. b. Uji Homogenitas Untuk menguji kedua kelas homogen atau tidak, kelas diberi perlakuan sehingga dapat melakukan uji banding t. Rumus uji statistik : Mean of Error dart S x x t tan 2 1 − = Sedangkan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut. Ho diterima jika t ≤ t 1-12 α,n-1 Pengujian hipotesis kesadaran sejarah setelah dikenai perlakuan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berupa nilai hasil pengisian angket. Adapun rumus Standart Error Of Mean tersebut adalah: Standart Error Of Mean = 1 2 2 1 2 2 1 − − − − ∑ ∑ n n n X X X X Keterangan: Mk = mean kelompok kontrol Me = mean kelompok eksperimen SD 2 M k = varians kelompok kontrol SD 2 M e = varians kelompok eksperimen r 2 xy = koefisien korelasi antara skor matched faktor dengan skor treatment Sutrisno Hadi, 1994 : 484. Pada penelitian ini skor matched faktor adalah nilai pelajaran sejarah yang diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan skor treatment adalah skor yang diperoleh dari nilai post test dalam pengisian angket kesadaran sejarah untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara skor matched faktor dengan skor treatment adalah: r xy = [ ][ ] 2 2 2 2 Y Y N X X N Y . X XY . N Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y XY = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y X = Jumlah nilai variabel X nilai post test Y = Jumlah nilai variabel Y nilai matched faktor X 2 = Jumlah kuadrat skor X y 2 = Jumlah kuadrat skor Y N = Jumlah subyek Suharsimi Arikunto, 1993 : 138. Jika harga t observasi atau t hitung sudah diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai t. Derajat kebebasannya n1 + n2 - 2 = 40 + 40 - 2 = 78, karena jumlah subjeknya masing-masing 40 siswa. Pada taraf signifikansi 5 tidak terdapat db 78, maka dicari dengan teknik interpolasi nilai dari taraf signifikansinya, yaitu antara db 60 dengan 120. dari hasil perhitungan interpolasi diperoleh nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5 adalah 1,994. Kriteria pengujian adalah : 1 Jika harga t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan t tabel, berarti t hitung sudah signifikan. Hal ini berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 2 Jika harga t hitung yang diperoleh lebih kecil dibanding, dengan t tabel, berarti t hitung tidak signifikan. Hal ini berarti hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Pada penelitian ini digunakan SPSS sebagai alat bantu pengolahan data. Output dari hasil pengolahan akan digunakan untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATANMETODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET DENGAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 2 16

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 14

SKRIPSI Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 18

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 3 4

PENDAHULUHAN PERBEDAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SLTP N I NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 5

PERBEDAAN PENGETAHUAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SETELAH DIBERI PENDIDIKAN DENGAN METODE CERAMAH TANPA MEDIA DAN CERAMAH DENGAN MEDIA BUKU CERITA Azizah Nur Rohim

0 0 13

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

Perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 158