Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas VII-H yang diberi perlakuan untuk diteliti tingkat perkembangan kesadaran sejarah, jika diajar dengan metode ceramah dengan multi media pembelajaran. Dari skoring variabel tingkat kesadaran sejarah kelas eksperimen dapat dideskripsikan bahwa nilai median 95,00 artinya ada separuh responden 20 orang total nilainya di atas 95,00 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh modus 80 jadi kebanyakan responden mendapat total nilai 80. 2. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Kontrol Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas VII-B yang diberi perlakuan untuk diteliti sebagai pembanding tingkat perkembangan kesadaran sejarah, jika diajar dengan metode ceramah tanpa multi media pembelajaran. Dari skoring variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol dapat dideskripsikan bahwa nilai median 93,50 artinya ada separoh responden 20 orang total nilainya di atas 93,50 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh modus 87 jadi kebanyakan responden mendapat total nilai 87. 3. Hubungan Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dilihat dari hasil output SPSS yang terdapat dalam lampiran 4 nilai signifikansi pada deretan equal variances assumed menunjukkan sig = 0,899 = 89,9 lebih dari 5 artinya Ho diterima, jadi tidak terdapat perbedaan rataan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rataan kesadaran sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak begitu berbeda dapat dilihat tabel 4.3. tabel itu memperlihatkan semua prosentase, perbandingan naik turunnya data dan besar kecilnya kenaikan atau penurunan data yang terjadi setelah dilakukan eksperimen, yaitu metode ceramah dengan menggunakan multi media dan metode ceramah tanpa multi media. 4. Perbedaan Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari hasil perhitungan uji hipotesis uji final hasil penelitian diperoleh harga t hitung sebesar 2,743 dan harga t tabel sebesar 1,994 diperoleh dari hasil interpolasi nilai tabel antara dk 60 dan 120. Berarti harga t hitung t tabel. Untuk itu dapat dijelaskan bahwa hipotesis alternatif H a yang diajukan, yang berbunyi ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media dalam pembelajaran sejarah terhadap tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri I Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006, diterima. Sedangkan hipotesis nol H o yang berbunyi Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media dalam pembelajaran sejarah terhadap tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri I Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006, ditolak. Pembuktian tersebut pada taraf signifikan 5 sehingga cukup meyakinkan. Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah dengan menggunakan multi media hasilnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media. Ada perbedaan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri Mranggen kabupaten Demak yang diajar metode ceramah tanpa multi media. Hal itu ditunjukkan dengan diterimanya hipotesis alternative yang diajukan. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh harga t ≥ t 1- αn1+n2-2, hasil yang diperoleh adalah 2,743 ≥ 1,994. hal tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran metode ceramah dengan multi media hasilnya lebih baik dibandingkan dengan siwa yang mendapat pembelajaran metode ceramah tanpa multi media. Hasil pengamatan langsung terhadap pelaksanaan eksperimen bahwa pembelajaran sejarah dengan multi media lebih menarik perhatian siswa. Suasana pembelajaran lebih interaktif dengan melihat banyak siswa yang bertanya dibanding dengan pembelajaran tanpa multi media. Sikap aktif, penghargaan, perhatian terhadap materi sejarah yang diajarkan merupakan bagian dari sikap kesadaran bersejarah. Tabel 4.3. Perbedaan kesadaran sejarah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perlakuan Kategori Tingg i Cuku p Rendah Kurang Kelas Eksperime n Ceramah Dengan Multimedia pembelajara n 12 30 3 7,5 3 7,5 22 55 Kelas Kontrol Ceramah Tanpa Multimedia pembelajara n 9 22,5 6 15 0 0 25 62,5 Selisih 3 7,5 3 7,5 3 7,5 3 7,5 Dari tabel 4.3 terjadi kenaikan pada kategori tinggi 7, dan penurunan kesadaran sejarah karena kategori kurang 10. Hal ini dapat dilihat bahwa pembentukan kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP mengalami kenaikan. Karena dalam penelitian ini merupakan suatu eksperimen pembentukan kesadaran sejarah melalui media pembelajaran, maka peningkatan kesadaran sejarah yang terjadi dan diteliti pada siswa SMP Negeri 1 Mranggen Demak masih memerlukan faktor-faktor lain untuk tingkat perkembangannya. Pembentukan kesadaran sejarah dipengaruhi oleh berbagai faktor pribadi yaitu: lingkungan etnis, sosiokultural, politik, edukasi, disamping faktor yang lain. Aktualisasi kesadaran sejarah pada proses kehidupan berlangsung melalui proses sosialisasi, edukasi, kulturisasi, enkulturasi dari kanak-kanak hingga dewasa. Dua pengalaman simbolis dan empiris berperan penting dalam pembentukan kesadaran sejarah, terutama dilingkungan anak didik Djoko Soeryo, 1989:7. Pembelajaran dengan multi media pada dasarnya menitik beratkan keaktifan siswa. Siswa dituntut untuk aktif mencari, menentukan dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar mengajar dikelas. Materi sejarah yang luas dan banyak kadang- kadang menimbulkan kejenuhan siswa, hal dapat diatasi dengan pembelajaran berbantuan multi media. Penyajian multi media berupa multi media pembelajaran ternyata dapat di atur sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Multimedia dapat membantu mempertajam pesan tersebut, karena kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer. Yaitu computer technology reseach CTR, menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 dari yang dilihat dan 30 dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 dari yang dilihat dan didengar dan 80 dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik Davies, Crowther. Program multi media adalah media pembelajaran berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan mengsinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi dan interektivitas yang diprogram berdasarkan teori pembelajaran. Pembentukan kesadaran sejarah dipengaruhi oleh berbagai faktor pribadi yaitu: lingkungan etnis, sosiokultural, politik, edukasi, disamping faktor yang lain. Aktualisasi kesadaran sejarah pada proses kehidupan berlangsung melalui proses sosialisasi, edukasi, kulturisasi, enkulturasi dari kanak-kanak hingga dewasa. Dua pengalaman simbolis dan empiris berperan penting dalam pembentukan kesadaran sejarah, terutama dilingkungan anak didik Djoko Soeryo, 1989:7. 84

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Metode ceramah dengan multi media pada pembelajaran sejarah dapat memberikan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 dengan prosentase tinggi 30, cukup 7,5, rendah 7,5 dan kurang 55. Hal ini memperlihatkan bahwa metode pembelajaran dengan multi media dapat menaikkan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005 – 2006. 2. Metode ceramah tanpa multi media pada pembelajaran sejarah dapat memberikan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 dengan prosentase 62,5 dalam kategori kurang, cukup 15 dan tinggi 22,5, hal ini memperlihatkan bahwa metode ceramah biasa masih menghasilkan tingkat kesadaran yang rendah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006. 3. Dilihat dari hasil perhitungan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap antara siswa yang mendapatkan pengajaran melalui metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media. Hasil uji hipotesis diperoleh harga t hitung sebesar 2,743 dan t tabel sebesar 1,994 dengan taraf signifikan 5 berarti t hitung t tabel, yang berarti hipotesis alternatif Ha diterima.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATANMETODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET DENGAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 2 16

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 14

SKRIPSI Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 18

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 3 4

PENDAHULUHAN PERBEDAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SLTP N I NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 5

PERBEDAAN PENGETAHUAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SETELAH DIBERI PENDIDIKAN DENGAN METODE CERAMAH TANPA MEDIA DAN CERAMAH DENGAN MEDIA BUKU CERITA Azizah Nur Rohim

0 0 13

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

Perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 158