Rencana Aksi Nasional Penenggulangan HIVAIDS di Lapas dan Rutan
44
b. Membangun kerjasama dengan sektor terkait RS, RSJ,
dan RS Ketergantungan Obat untuk pelaksanaan TR di UPT Pemasyarakatan;
c. Diperlukan adanya pedoman khusus pelaksanaan
berbagai TR ketergantungan narkotika di UPT Pemasyarakatan;
d. Pelaksanaan layanan TR di UPT Pemasyarakatan
berada di bawah pengendalian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
3.4. Sasaran
a. UPT Pemasyarakatan dimana terdapat WBP dan tahanan
dengan kasus narkotika dan memiliki akses ke RS,RSJ, dan RS Ketergantungan Obat;
b. UPT Pemasyarakatan yang menjalankan layanan TR
didukung oleh tenaga medis dan perawat terlatih; c.
Sedikitnya 50 dari Lapas, Rutan, dan Bapas prioritas memberikan akses layanan terapi dan rehabilitasi sosial
bagi seluruh WBP dan tahanan narkotika pada akhir tahun 2014.
d. Setidaknya seluruh Lapas Khusus Narkotika prioritas
memberikan akses layanan rujukan terapi dan rehabilitasi medik bagi WBP dan tahanan sesuai kebutuhan.
3.5. Kegiatan Pokok
a. Advokasi dan membangun kerjasama guna memperkuat
kualitas dan kuantitas layanan TR di semua tingkat; b.
Memperkuat kapasitas teknis petugas UPT Pemasyarakatan untuk pelaksanaan layanan TR psiko-
sosial dan ketergantunganadiksi Narkotika;
c. Memperkuat sarana dan prasarana pendukung layanan
TR; d.
Setiap UPT Pemasyarakatan prioritas memiliki jejaring layanan TR dengan RSJKO atau RS masing-masing
wilayah.
e. Pengumpulan data dasar WBP dan tahanan kasus
narkotika oleh masing-masing UPT Pemasyarakatan untuk dasar penyusunan program kerja;
f. Pengelolaan program di masing-masing UPT
Pemasyarakatan, yang meliputi:
Rencana Aksi Nasional Penenggulangan HIVAIDS di Lapas dan Rutan
45
•
Penyusunan program kerja tahunan;
•
Mengorganisasikan pelaksanaan layanan TR di lingkungan UPT Pemasyarakatan termasuk rujukan;
•
Meningkatkan partisipasi aktif WBP dan tahanan dalam pelaksanaan layanan TR;
•
Pencatatan hasil pelaksanaan dan pelaporan;
•
Supervisi, bimbingan teknis, serta monitoring dan evaluasi.
3.6. Keluaran
a. 60 dari LapasRutan prioritas menyediakan layanan
TR sosial pada akhir tahun 2014; b.
60 dari LapasRutan prioritas memiliki kerjasama dengan sektor terkait dalam layanan TR pada akhir tahun
2014;
c. Sedikitnya 20 WBP dan tahanan Narkotika telah
mendapatkan layanan TR sosial dan rujukan layanan TR medik sesuai kebutuhan pada akhir tahun 2014;
d. 17 UPT Pemasyarakatan membuka layanan PTRM dan
5 WBP dan tahanan narkotika suntik menjadi peserta aktif PTRM pada akhir 2014;
II. Pencegahan, Pengobatan, dan Perawatan HIV-AIDS
Pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS terdiri atas beberapa sub kegiatan, yakni:
1. Komunikasi, informasi dan edukasi KIE tentang pencegahan,
pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS dan infeksi oportunistik; 2.
Layanan klinis pengendalian penularan melalui kegiatan konseling dan tes HIV VCTPICT, skrining tuberculosis TBC, dan IMS;
3. Membuka akses bagi WBP, tahanan, dan petugas pemasyarakatan
terhadap materi pencegahan penularan HIV dan infeksi oportunistik dengan menyediakan alat pelindung diri dan layanan profilaksis
paska pajanan;
4. Dukungan, perawatan, dan pengobatan HIV-AIDS serta infeksi
oportunistik; Kegiatan pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS serta
infeksi oportunistik ditujukan bagi WBP, tahanan, dan petugas pemasyarakatan di UPT prioritas RAN 2010-2014 sebagai berikut: