Sasaran Kegiatan Pokok Terapi dan Rehabilitasi Ketergantungan Narkotika

Rencana Aksi Nasional Penenggulangan HIVAIDS di Lapas dan Rutan 45 • Penyusunan program kerja tahunan; • Mengorganisasikan pelaksanaan layanan TR di lingkungan UPT Pemasyarakatan termasuk rujukan; • Meningkatkan partisipasi aktif WBP dan tahanan dalam pelaksanaan layanan TR; • Pencatatan hasil pelaksanaan dan pelaporan; • Supervisi, bimbingan teknis, serta monitoring dan evaluasi.

3.6. Keluaran

a. 60 dari LapasRutan prioritas menyediakan layanan TR sosial pada akhir tahun 2014; b. 60 dari LapasRutan prioritas memiliki kerjasama dengan sektor terkait dalam layanan TR pada akhir tahun 2014; c. Sedikitnya 20 WBP dan tahanan Narkotika telah mendapatkan layanan TR sosial dan rujukan layanan TR medik sesuai kebutuhan pada akhir tahun 2014; d. 17 UPT Pemasyarakatan membuka layanan PTRM dan 5 WBP dan tahanan narkotika suntik menjadi peserta aktif PTRM pada akhir 2014;

II. Pencegahan, Pengobatan, dan Perawatan HIV-AIDS

Pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS terdiri atas beberapa sub kegiatan, yakni: 1. Komunikasi, informasi dan edukasi KIE tentang pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS dan infeksi oportunistik; 2. Layanan klinis pengendalian penularan melalui kegiatan konseling dan tes HIV VCTPICT, skrining tuberculosis TBC, dan IMS; 3. Membuka akses bagi WBP, tahanan, dan petugas pemasyarakatan terhadap materi pencegahan penularan HIV dan infeksi oportunistik dengan menyediakan alat pelindung diri dan layanan profilaksis paska pajanan; 4. Dukungan, perawatan, dan pengobatan HIV-AIDS serta infeksi oportunistik; Kegiatan pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV-AIDS serta infeksi oportunistik ditujukan bagi WBP, tahanan, dan petugas pemasyarakatan di UPT prioritas RAN 2010-2014 sebagai berikut: Rencana Aksi Nasional Penenggulangan HIVAIDS di Lapas dan Rutan 46

1. Komunikasi, informasi dan edukasi KIE tentang Pencegahan,

Pengobatan, dan Perawatan HIV-AIDS dan Infeksi Oportunistik: KIE adalah media dan pendekatan pelaksanaan layanan pendidikan dan informasi bagi WBP dan tahanan terkait dengan usaha pencegahan penularan HIV dan infeksi oportunistik, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di dalam UPT Pemasyarakatan. KIE harus diintegrasikan ke dalam Pola Pembinaan Pemasyarakatan agar dapat memenuhi hak-hak yang dimaksud dalam UU No. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

1.1. Tujuan:

Terjadinya penerapan pola hidup sehat di kalangan WBP dan tahanan agar memiliki risiko yang rendah terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, penularan HIV dan infeksi TBC dan infeksi oportunistik lainnya.

1.2. Kebijakan Pelaksanaan

a. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas mengintegrasikan kegiatan KIE ke dalam sistem pembinaan dan pendidikan pemasyarakatan; b. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas memberikan tanggung jawab setara kepada semua seksi dalam menjalan kegiatan KIE; c. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas memastikan bahwa kegiatan KIE dimasukkan dalam sistem perencanaan, penggerakan sumberdaya, pembimbingan teknis, supervisi, monitoring dan evaluasi; d. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan KIE mereferensikan pada pedoman teknis pelaksanaan KIE yang ditetapkan oleh Ditjenpas; e. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas bermitra dengan instansi teknis terkait termasuk LSM dalam upaya meningkatkan kinerja pelaksanaan KIE; f. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas memastikan tentang kecukupan ketersediaan material KIE yang diperlukan untuk alat bantuperaga pelaksanaan KIE; g. Semua UPT Pemasyarakatan prioritas mengembangkan pembinaan bagi pendidik sebaya dari WBP dan tahanan untuk membantu penyampaian pesan dan nasihat kepada sesama;

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24