Penegasan Istilah PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I BATANG TAHUN AJARAN 2008/2009 (Studi Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Bentuk – Bentuk Muka Bumi).

7 2 Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah tersebut dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar di sekolah. 3 Manfaat bagi siswa Dengan penelitian ini diharapkan terjadinya perubahan pada diri siswa baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik sehingga bermanfaat bagi peningkatan hasil belajarnya.

1.5. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian mengenai judul skripsi ini, perlu ditegaskan pengertian istilah-istilah dalam penelitian ini. Hal ini untuk mendapatkan makna yang jelas, tegas, dan memperoleh kesatuan penelitian dalam memahami judul penelitian. 1.3.1 Pembelajaran 1. Pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah lebih baik Darsono 2000 : 24. 2. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik Suyitno, 2004: 4. 8 Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. 1.3.2 Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran Kooperatif cooperative learning adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri Solihatin, 2008: 4. 2. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang menginttegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik Nur, 1996. Pembelajaran kooperatif adalah pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. 1.3.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1. Jigsaw adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tim-tim heterogen beranggotakan 4 sampai 5 orang, materi pelajaran yang diberikan kepada siswa dalam bentuk teks, setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu, dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim lain Budiningrat, 1998 : 29. 9 2. Jigsaw adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa dengan karakteristik yang heterogen. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tersebut Ibrahim dkk, 2000 : 21. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran dengan siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang, heterogen dan bekerjasama saling membantu. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan bagian bahan pelajaran yang mesti dipelajari dan menyampaikan bahan tersebut kepada anggota kelompok asal. Setiap kelompok mendapat tagihan laporan diskusi kelompok dan dipresentasikan di depan kelas. 1.3.4 Prestasi belajar 1. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport Poerwanto 1996:28 dalam http:wordpress.com. 2. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuaio dengan bobot yang dicapainyai Winkel, 1996:162 dalam http:wordpress.com. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas ataupun kegiatan pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam 10 proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Belajar