Teori belajar konstruktivisme Teori belajar kognitif

23 analisis, kurang mengembangkan kemampuan berpikir intuitif. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan discovery learning. Model pemahaman konsep dari Bruner, menjelaskan bahwa pembentukan konsep dan pemahaman konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori meliputi mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh objek-objek atau peristiwa-peristiwa ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu. Dalam pemahaman konsep, konsep-konsep sudah ada sebelumnya. Sedangkan dalam pembentukan konsep adalah sebaliknya, yaitu tindakan untuk membentuk kategori-kategori baru. Jadi merupakan tindakan penemuan konsep.

2.1.2.5. Teori belajar konstruktivisme

Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis. Teori konstruktivis menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentranformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. 24 Teori konstruktivis satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Teori ini berkembang dari kerja piaget, Vigotsky, teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner Trianto, 2007 : 13. Konstruktivisme yang berakar pada psikologi kognitif, meenjelaskan bahwa siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman. Peran utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa yang yang dipelajari dan apa yang sudah diketahui siswa. Bila prinsip-prinsip konstruktivisme benar-benar digunakan di ruang kelas, maka guru harus mengetahui apa yang telah diketahui dan diyakini siswa sebelum mulai unit pelajaran baru. Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivisme Abruscato:1999 dalam http: akhmadsudrajat.wordpress.com. a seseorang tidak pernah benar- benar memahami dunia sebagaimana adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenarnya, b keyakinan atau pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau mengubah informasi yang diterima oleh seseorang , c siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang 25 dimiliki, kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa untuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati. Pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa setiap siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi hakikat social dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.

2.2. Model-Model Pembelajaran

Pemilihan model dan metode pembelajaran yang digunakan menyangkut pada strategi pembelajaran. Srategi pembelajaran ialah suatu perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai suatu kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai. Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antar guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Jadi pada prinsipnya strategi pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada para siswa. Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam. Model pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut Kasmadi: 2001: 1 Model pembelajaran Pengajuan