14
a. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka
semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons. b.
Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pendayagunaan satuan pengantar
conduction unit, dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
c. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons
akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
2.1.1.3. Teori belajar menurut Edwin Guthrie
Stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis. Dijelaskannya bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung
hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon
bersifat lebih tetap. Respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon
tersebut. Guthrie juga percaya bahwa hukuman punishment memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan
mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.
15
2.1.1.4. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Skinner memulai penemuan teori belajarnya dengan kepercayaannya bahwa prinsip-prinsip kondisioning klasik hanya sebagian kecil dari perilaku yang
biasa dipelajari. Banyak perilaku manusia adalah operan, bukan responden. Kondisioning klasik hanya menjelaskan bagaimana perilaku yang ada
dipasangkan dengan rangsangan atau stimuli baru, tetapi tidak menjelaskan bagaimana perilaku operan terjadi. Perubahan perilaku yang dicapai sebagai hasil
belajar tersebut melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul, yang biasanya disebut dengan kondisioning operan operant conditioning.
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus yang ditempatkan dalam sebuah peti yang disebut Skinner Box menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya : a.
Law of operant conditining yaitu jika suatu tingkah laku diiringi dengan stimulus penguat reinforcement, maka tingkah laku tersebut akan meningkat.
b. Law of operant extinction yaitu jika suatu tingkah laku yang diperkuat dengan
stimulus penguat dalam kondisioning, tidak diiringi stimulus penguat maka tingkah laku tersebut akan menurun atau bahkan musnah.
Operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan dekat Syah, 2003. Dalam operan, perilaku dikendalikan
oleh akibatnya, biasanya ini disertai dengan penguatan untuk perilaku yang muncul Atkinson, 1983. Tidak seperti dalam respondent conditioning yang
responsnya didatangkan dari stimulus tertentu, respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang
16
ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun
tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
2.1.2. Teori belajar kognitif