dimengerti dan diterima oleh para pembaca, dan memperkenalkan diri penulis kepada pembaca. Dengan menentukan tujuan penulisan, akan diketahui apa
yang harus dilakukan pada tahap penulisan, bahan-bahan yang diperlukan, macam organisasi karangan yang akan diterapkan, atau mungkin juga sudut
pandangan yang akan dipilih.
2.2.1.3 Manfaat Menulis
Menulis merupakan wujud kemahiran berbahasa yang mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Dengan
menulis siswa dapat menuangkan segala keinginan hati, perasaan, keadaan hati di saat susah dan senang, sindiran, kritikan dan lainnya.
Percy dalam Nurudin 2007:26-27 mengemukaan enam manfaat menulis, yaitu 1 suatu sarana untuk pengungkapan diri, 2 suatu sarana
untuk pemahaman, 3 suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri, 4 suatu sarana
untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling seseorang, 5 suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat
dan bukannya penerimaan yang pasrah, 6 suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang keterampilan menggunakan
bahasa. Pendapat berbeda disampaikan oleh Tarigan 2008:22, menurutnya
menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Menulis juga dapat mendorong kita untuk berpikir secara kritis,
memudahkan penulis merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
memperdalam daya tanggap atau apersepsi kita, memecahkan masalah- masalah yang dihadapi, menyusun urutan dari pengalaman.
Berdasarkan dua pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah menggali keterampilan
mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, ide, ilmu pengetahuan, dan
pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Selain itu, menulis juga
sebagai sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang keterampilan menggunakan bahasa.
2.2.1.4 Pembelajaran Menulis
Menulis merupakan keterampilan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan,
ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang dalam
bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan mudah dipahami orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak
dan teratur Tarigan 2008:3-4. Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang menuntut
pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Keterampilan
menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang terprogram Tarigan 2008:9.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menulis. Hal-hal tersebut yaitu pentingnya siswa mendapat kesempatan untuk
saling belajar dari temannya dengan saling membaca hasil tulisan sesama teman; siswa perlu dilatih menemukan kesalahan sendiri, tetapi juga
memperbaiki dan membenahinya; kegiatan menulis akan lebih optimal apabila didukung dengan banyak membaca; kegiatan menulis dapat
dipadukan dengan kegiatan membaca Subyantoro dan Bambang Hartono dalam Usman 2008:22.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis adalah pembelajaran menuangkan gagasan, pikiran, perasaan,
ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang
dalam bahasa tulis yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-
keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis.
2.2.1.5 Tujuan Pembelajaran Menulis