Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa

55 Tabel 23 menunjukkan skor prestasi belajar siswa di kedua daerah berdasarkan 4 tingkatan prestasi belajar yang diujikan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa responden dari kota Tanjungpinang memiliki skor prestasi paling tinggi pada tingkatan mengetahui yang tergolong „cukup‟, dan skor prestasi paling rendah pada tingkatan menganalisis yang tergolong „sangat rendah‟. Sedangkan untuk tingkatan memahami dan mengaplikasi, responden dari kota Tanjungpinang memiliki skor prestasi yang tergolong „rendah‟. Untuk responden dari kota Metro, siswa memiliki skor prestasi tertinggi pada tingkat menganalisis yang tergolong „cukup‟ dan memiliki skor terendah pada tingkat memahami yang tergolong „rendah‟. Sedangkan untuk tingkat mengetahui dan mengaplikasi, responden dari kota Metro memiliki skor prestasi yang tergolong „cukup‟. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hampir untuk setiap tingkatan responden dari kota Metro memiliki skor yang lebih tinggi dari pada responden dari kota Tanjungpinang, kecuali pada tingkat prestasi memahami.

3. Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa

Tujuan ketiga dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar siswa tentang kinematika. Ada tidaknya korelasi yang signifikan antara kedua variabel dianalisis menggunakan dengan program SPSS. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson two-tailed test. Data yang ada dianalisis dengan melihat korelasi kedua variabel pada masing-masing daerah dan kedua daerah. Berikut ini adalah tabel hasil analisis korelasi kedua variabel menggunakan program SPSS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Tabel 24. Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa di Kota Tanjungpinang kebiasaan Prestasi kebiasaan Pearson Correlation 1 .151 Sig. 2-tailed .005 N 352 352 prestasi Pearson Correlation .151 1 Sig. 2-tailed .005 N 352 352 Tabel 24 merupakan tabel korelasi kebiasaan belajar dan prestasi belajar tentang kinematika dengan responden adalah siswa kelas XI IPA SMA yang ada di Kota Tanjungpinang. Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar fisika dengan koefisien korelasi Pearson senilai 0,151 dan level signifikan adalah 0,05. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik juga memiliki prestasi belajar yang baik, khususnya prestasi belajar pada bidang kinematika fisika, begitu pula sebaliknya. Tabel 25. Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa di Kota Metro kebiasaan prestasi kebiasaan Pearson Correlation 1 .119 Sig. 2-tailed .041 N 294 294 prestasi Pearson Correlation .119 1 Sig. 2-tailed .041 N 294 294 57 Tabel 25 merupakan tabel korelasi kebiasaan belajar dan prestasi belajar fisika dimana respondennya adalah siswa kelas XI IPA SMA yang ada di Kota Metro. Uji korelasi menggunakan program SPSS di atas menunjukkan adanya korelasi positif antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar fisika siswa. Koefisien korelasi Pearson adalah 0,119 dengan level signifikan sebesar 0,05. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik cenderung memiliki prestasi belajar yang baik pula, dalam hal ini prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar fisika khususnya kinematika. Tabel 26. Korelasi Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa di Kota Tanjungpinang dan Kota Metro kebiasaan prestasi kebiasaan Pearson Correlation 1 .150 Sig. 2-tailed .000 N 646 646 prestasi Pearson Correlation .150 1 Sig. 2-tailed .000 N 646 646 Tabel 26 merupakan tabel korelasi kebiasaan belajar dan prestasi belajar fisika dari seluruh responden penelitian yaitu siswa kelas XI IPA SMA yang ada di Kota Tanjungpinang dan Kota Metro. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar fisika siswa dengan koefisien korelasi Pearson sebesar 0,150 dan level signifikansi sebesar 0,05. 58 Berdasarkan hasil uji korelasi antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar seperti yang ditunjukkan pada tabel 24, tabel 25 dan tabel 26 didapatkan bahwa terdapat korelasi positif antara kedua variabel. Artinya adalah antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar terdapat hubungan yang sejalan. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang kebiasaan belajarnya tidak baik cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang diacu seperti pada Bab II dan penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar seorang siswa adalah dengan membangun kebiasaan belajar yang pada diri siswa. Kebiasaan belajar yang dimaksud adalah tentang jadwal belajar siswa, persiapan belajar siswa, suasana saat siswa belajar, aktivitas siswa saat belajar, dan penyelesaian tugas dan kewajiban siswa.

4. Rangkuman

Dokumen yang terkait

Kebiasaan Menonton Televisi, Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 101791 Patumbak.

1 62 79

KORELASI ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Korelasi Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2

0 2 10

KORELASI ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Korelasi Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kartasu

0 2 16

PENGARUH KEMAMPUAN LOGIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Kemampuan Logika Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen Tah

0 1 16

PENGARUH KEMAMPUAN LOGIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS Pengaruh Kemampuan Logika Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen Tahun

0 1 14

PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI Pengaruh Konsep Diri Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Jurusan Akuntansi Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun A

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Kebiasaan Jajan Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di SDN Banyuanyar III Surakarta.

0 1 17

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 3 39

Korelasi antara sumber belajar fisika dengan prestasi belajar fisika dalam bidang kinematika pada siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian timur tahun ajaran 2016 2017

1 5 216

147761893 Prestasi Belajar Kebiasaan Belajar Dan Motif Berprestasi

0 0 31