29
G. Teknik Pengumpulan Data Pendukung
Selain  mengumpulkan  data  melalui  instrumen  kuesioner  dan  soal  tes,  dalam penelitian  ini  juga akan didukung dengan  metode wawancara dan observasi. Hal
ini ditujukan untuk  mendukung penelitian  yang bersifat deskriptif. Menurut Paul Suparno  2010:  62  wawancara  adalah  semacam  kuesioner  lisan,  suatu  dialog
yang  dilakukan  oleh  peneliti  untuk  memperoleh  informasi  yang  diperlukan. Sedangkan observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indera Suparno, 2010: 63. Jenis  wawancara  yang  akan  dilakukan  adalah  wawancara  bebas  terpimpin,
yaitu  gabungan  antara  wawancara  bebas  dan  wawancara  terpimpin  Suparno, 2010:  62.  Jenis  observasi  yang  akan  dilakukan  adalah  observasi  nonsistematis,
yaitu observasi  yang tidak  menggunakan  instrumen pengamatan Suparno, 2010: 63.  Wawancara  dilakukan  secara  terbuka  di  dalam  kelas  setelah  pengambilan
data  dengan  penyebaran  kuesioner  dan  soal  selesai  dilakukan.  Sedangkan observasi  dilakukan  sekilas  dengan  cara  mengamati  kondisi  ruang  kelas  selama
siswa mengerjakan soal dan kuesioner yang disebarkan.
H. Metode Analisis Data
Kuesioner  tentang  kebiasaan  belajar  terdiri  dari  34  pernyataan  yang  berisi pernyataan tentang 5 aspek kebiasaan belajar. Setiap pernyataan akan diberi skor
minimal  bernilai 1 dan  maksimal  bernilai 4, kecuali untuk pernyataan  nomor 15, 16, 19, 21 dan 24 yang bertujuan untuk menggambarkan profil kebiasaan belajar
siswa.  Untuk  pernyataan  positif  nomor  1  sampai  dengan  26,  pilihan  „Sangat Setuju‟  bernilai 4 poin,  „Setuju‟  bernilai  3 poin,  „Tidak Setuju‟  bernilai  2 poin,
30 dan  „Sangat  Tidak  Setuju‟  bernilai  1  poin.  Sedangkan  untuk  pernyataan  negatif
nomor  27  sampai  dengan  34,  pilihan  „Sangat  Setuju‟  bernilai  1  poin,  „Setuju‟ bernilai 2 poin, „Tidak Setuju‟ bernilai 3 poin, dan „Sangat Tidak Setuju‟ bernilai
4  poin.  Skor  total  kuesioner  minimal  adalah  28  dan  maksimal  adalah  112.  Skor total kuesioner setiap siswa akan dicatat sebagai skor kebiasaan belajar siswa X.
Soal  tes  terdiri  dari  20  soal  pilihan  ganda  tentang  kinematika.  Jika  siswa menjawab benar maka akan diberi nilai 1 satu dan 0 nol jika salah untuk setiap
soalnya. Skor total soal tes minimal adalah 0 dan maksimal adalah 20. Skor total soal tes akan dicatat sebagai skor prestasi belajar siswa Y.
Variabel  kebiasaan  belajar  X  dan  prestasi  belajar  Y  akan  dikorelasikan. Hasil dari dua variabel yang dikorelasikan adalah koefisien korelasi Emzir, 2009:
42.  Penelitian  korelasional  bertujuan  untuk  mengungkapkan  hubungan antarvariabel melalui penggunaan statistik korelasional Emzir, 2009: 46. Dalam
penelitian ini, data hasil penelitian akan dianalisis menggunakan korelasi Pearson two-tailed  menggunakan  program  SPSS  untuk  melihat  korelasi  antara  kebiasaan
belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk  mengetahui tingkat kebiasaan  belajar dan  prestasi  belajar siswa SMA
kelas  XI  jurusan  IPA  di  kota  Tanjungpinang  dan  kota  Metro,  hasil  penelitian untuk prestasi belajar dan kebiasaan belajar di setiap daerah akan dikelompokkan
ke  dalam  5  kategori.  Kelima  kategori  untuk  kebiasaan  belajar  adalah  “sangat baik”, “baik”, “cukup”, “tidak baik”, dan “sangat tidak baik”. Sedangkan kelima
kategori  untuk  prestasi  belajar  fisika  adalah  “sangat  tinggi”,  “tinggi”,  “cukup”, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 “rendah”,  dan  “sangat  rendah”.  Pengelompokkan  tingkat  kebiasaan  belajar  dan
prestasi belajar masing-masing ditampilkan seperti pada tabel 11 dan tabel 12. Tabel 11. Klasifikasi Tingkat Kebiasaan Belajar
No Interval Skor
Kategori
1 85  x
≤ 100 Sangat Baik
2 70  x
≤ 85 Baik
3 55  x
≤ 70 Cukup
4 40  x
≤ 55 Tidak Baik
5 x
≤ 40 Sangat Tidak Baik
Tabel 12. Klasifikasi Tingkat Prestasi Belajar
No Interval Skor
Kategori
1 85
y ≤  100 Sangat Tinggi
2 65
y ≤  85 Tinggi
3 50
y ≤  65 Cukup
4 40
y ≤  50 Rendah
5 y ≤  40
Sangat Rendah
Selain  pengklasifikasian  seperti  tabel  11,  kebiasaan  belajar  juga  dianalisis dengan  melihat  persentase  skor  kebiasaan  belajar  berdasarkan  aspek-aspek
kebiasaan  belajar.  Dan  prestasi  belajar  dianalisis  dengan  melihat  persentase  skor prestasi  belajar  untuk  masing-masing  materi  kinematika  dan  masing-masing
tingkatan prestasi belajar yang diujikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA, HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  SMA  yang  ada  di  Kota  Tanjungpinang,  Propinsi Kepulauan Riau, dan Kota Metro, Propinsi Lampung. Penelitian dilakukan secara
kerja  sama  dengan  Katarina  Arum  Kusumaning  Putri,  dimana  sampel  yang digunakan peneliti adalah sama dengan judul penelitian yang berbeda. Semua data
diperoleh dengan penyebaran kuesioner tentang kebiasaan  belajar dan soal  fisika tentang kinematika kepada siswa kelas XI IPA SMA di enam sekolah yang ada di
Kota Tanjungpinang dan di tujuh sekolah yang ada di Kota Metro. Rincian teknik sampling  yang  digunakan  seperti  yang  dijelaskan  pada  bab  III.  Penelitian  ini
dilaksanakan  pada  bulan  Februari  sampai  dengan  bulan  Maret,  semester  genap tahun ajaran 20162017. Jumlah responden secara keseluruhan adalah  646 siswa,
yang terdiri dari 352 responden dari Kota Tanjungpinang dan 294 responden dari Kota Metro.
Ada  2  tahap  yang  dilakukan  peneliti  selama  pelaksanaan  penelitian,  yaitu tahap  perijinan  dan  tahap  pengambilan  data.  Berikut  ini  adalah  rincian  deskripsi
tahap penelitian: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI