5
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh
Big Five Personality Traits
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Sanglah Denpasar.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh
Neuroticism trait
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Sanglah
Denpasar. b.
Untuk mengetahui pengaruh
Extraversion trait
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Sanglah
Denpasar. c.
Untuk mengetahui pengaruh
Openness to Experience trait
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di
RSUP Sanglah Denpasar. d.
Untuk mengetahui pengaruh
Agreeableness trait
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Sanglah
Denpasar. e.
Untuk mengetahui pengaruh
Conscientiousness trait
dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Sanglah
Denpasar.
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Akademik
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
6
a. Menambah pengetahuan dalam upaya penatalaksanaan
pasien dengan dispepsia fungsional
b. Mendapatkan informasi tentang pengaruh
Big Five personality traits
pada pasien dispepsia fungsional
c. Menambah literatur mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dispepsia fungsional
1.4.2. Manfaat Klinis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang aktual tentang pengaruh
big five personality
dengan dispepsia fungsional sehingga keluhan atau gejala yang muncul serta penatalaksanaannya melibatkan berbagai disiplin
khususnya Ilmu Penyakit Dalam, dan Ilmu Kesehatan Jiwa atau yang lebih dikenal dengan CLP
Consultation-Liaison Psychiatry
yang akan menjembatani ilmu kedokteran medik dengan aspek biopsikososiobudaya dan spiritual dengan
tujuan akhir terapi yaitu memulihkan kualitas hidup pasien.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Dispepsia
Kata dispepsia berasal dari Bahasa Yunani
dys bad
= buruk dan
peptein digestion
= pencernaan. Jika digabungkan dispepsia memiliki arti
indigestion
yang berarti sulit atau ketidaksanggupan dalam mencerna. Jadi dispepsia didefinisikan sebagai kesulitan dalam mencerna yang ditandai oleh rasa nyeri
atau terbakar di epigastrium yang persisten atau berulang atau rasa tidak nyaman dari gejala yang berhubungan dengan makan rasa penuh setelah makan atau
cepat kenyang – tidak mampu menghabiskan makanan dalam porsi normal
Talley Holtmann, 2008. Pada dispepsia organik ditemukan adanya suatu kelainan struktural setelah dilakukan pemeriksaan endoskopi, Sedangkan definisi
dispepsia fungsional berdasarkan konsensus kriteria Roma III, harus memenuhi satu atau lebih gejala tersebut, serta tidak ada bukti kelainan struktural melalui
pemeriksaan endoskopi, yang berlangsung sedikitnya dalam 3 bulan terakhir, dengan awal gejala sedikitnya timbul 6 bulan sebelum diagnosis Brun Kuo,
2010. Definisi lain dari dispepsia fungsional adalah penyakit yang bersifat kronik, gejala yang berubah-ubah, mempunyai riwayat gangguan psikiatrik, nyeri
yang tidak responsif dengan obat-obatan, dapat ditunjukkan letaknya oleh pasien, serta secara klinis pasien tampak sehat, berbeda dengan dispepsia organik yang
gejala cenderung menetap, jarang mempunyai riwayat gangguan psikiatri, serta secara klinis pasien tampak kesakitan Abdullah Gunawan, 2012.
7