Kerangka Berfikir KERANGKA BERFIKIR, KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN

BAB III KERANGKA BERFIKIR, KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Berfikir

Gangguan dispepsia fungsional dan dispepsia organik merupakan bagian dari gangguan gastrointestinal dan memiliki karakteristik umum yang ditandai oleh adanya gejala gastrointestinal dan tidak adanya kelainan struktural melalui pemeriksaan klinik, laboratorium dan pemeriksaan endoskopi. Patogenesis dispepsia meliputi beberapa mekanisme yang mungkin, antara lain: Infeksi Helicobacter pylori H. pylori , ketidaknormalan motilitas, gangguan sensori visceral, perubahan sistem saraf otonom vegetatif, sistem neuroendokrin, sistem imun dan faktor psikososial. Faktor lain yang juga berpengaruh timbulnya dispepsia fungsional antara lain: depresi, kecemasan, stress, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan. Kaitan antara kepribadian seseorang dengan dispepsia merupakan suatu mekanisme yang kompleks antara faktor organobiologi dengan faktor psikososial. Kepribadian adalah pola sifat yang relatif permanen dan mempunyai karakteristik yang unik yang secara konsisten mempengaruhi perilakunya. Kepribadian mempengaruhi kognitif, emosi dan motivasi seseorang dalam menghayati health awareness . Big five Personality traits model dapat digunakan sebagai teori kepribadian yang dikaitkan dengan penyakit dispepsia fungsional. Big five Personality traits model merupakan dimensi kepribadian ke dalam lima dimensi yaitu Neuroticism N Extraversion E, Openness to Experience O, Agreeableness A dan Conscientiousness C. Model personality 31 traits yang dikembangkan secara leksikal ini dikenal dengan Big Five model . Berdasarkan teori Psikoanalisis dari S. Freud mengembangkan suatu konsep struktur kepribadian, yaitu id , ego dan super ego . Struktur kepribadian ego yang paling memegang peranan penting terhadap terbentuknya kepribadian dan munculnya dispepsia fungsional. Ego berkembang dari id , struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego . Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik dan berlangsung lama, maka ego terancam dan muncullah kecemasan anxiety yang selanjutnya akan membentuk suatu Neurotism Personality Trait , atau apabila tuntutan berasil diatasi dengan baik maka ego tidak terancam dan muncullah sikap sabar, mengalah, menerima, yang pada akhirnya membentuk suatu Agreeableness Personality Trait . Pada dimensi trait kepribadian Big Five model yang memiliki skor yang rendah, dimana ego merasa terancam maka ego akan melakukan reaksi defensif atau pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam, salah satunya yang imatur adalah : konversi, dan represi. Bila gejala koversi dan represi terus berlangsung lama, akan memunculkan keluhan-keluhan somatik salah satunya adalah mengenai organ lambung yang dikenal dengan istilah sindrom dispepsia. Bagan di bawah ini menunjukkan hubungan antara Big five Personality traits model dengan gangguan dispepsia Gambar 3.1. Kerangka Berpikir Faktor Penyebab :  Infeksi H. Pylori  Ketidaknormalan motilitas  Gangguan sensori visceral  Faktor psikososial  Faktor sistem saraf otonom, neuroendokrin , sistem imun  Kecemasan,Depresi,Stres, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan Diagnosis setelah endoskopi : fungsional dan organik Gejala Dispepsia :  Rasa penuh setelah makan yang mengganggu.  Rasa terbakar di epigastrium  Nyeri epigastrium  Rasa cepat kenyang. Big Five personality traits:  Extraversion  Openness  Agreeableness  Conscientiesness  Depresi  Kecemasan  Stres  Jenis kelamin  Pendidikan  Pekerjaan  Umur  Status pernikahan Dependent Variables: Dispepsia Fungsional Independent Variables Big Five personality traits:  Neuroticism  Extraversion  Openness  Agreeableness  Conscientiesness

3.2. Kerangka Konsep