Besar Sampel Penentuan Sampel Definisi Operasional Variabel

39 2 2 2 2. Penderita dispepsia yang mengalami gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia, Retardasi Mental Berat 3. Penderita dengan penyakit kronik seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Gagal Ginjal, Sirosis Hepatis, dan penyakit keganasan 4. Penderita dispepsia yang terganggu fungsi panca indra terutama pengeliatan dan pendengaran 5. Penderita yang tidak tercatat no HP atau telepon rumah pada komputer registrasi RSUP 6. Menolak ikut dalam penelitian

c. Besar Sampel

Penghitungan besar sampel pada penelitian ini memakai rumus besar sampel untuk penelitian analitik korelatif sebagai berikut Dahlan, 2009: n = nn n n n 2 = 1,96 × 0,20 × 1 ,20 , 1 2 n = nn n n n 2 = 3 ,84× 0,20 × 0,8 , 1 2 n = ,614 ,01 n = 61,4 dibulatkan menjadi 62orang Keterangan: Zα =Kesalahan tipe I ditetapkan 5 = 1, 96 d =Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki ditetapkan sebesar 10 Q =1 – P P =Proporsi dispepsia sebesar 20 Harahap, 2010 40

d. Penentuan Sampel

Pasien rawat jalan yang tercatat di register poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. Sampel penelitian memenuhi syarat berdasarkan kriteria inklusi, dan dipilih secara simple random sampling : dimulai dengan membuat daftar identitas pasien yang memenuhi syarat sebagai sampel, kemudian pemilihan diawali dengan menjatuhkan pensil untuk menentukan sampel pertama, sedangkan untuk sampel berikutnya dengan kelipatan tiga, sampai besar sampel terpenuhi. Sampelnya adalah yang telah dilakukan pemeriksaan endoskopi oleh dokter Penyakit Dalam dan didiagnosis dispepsia fungsional dan dispepsia organik

3.4. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel merupakan karakteristik sampel penelitian yang diukur baik secara numerik maupun nominal Sastroasmoro, 2011. dan disusun menurut rancangan penelitian cross sectional analytic.

4.4.1. Variabel Bebas

Variabel bebas yang diteliti adalah Big Five Personality Traits terdiri dari : Neuroticism trait, Extraversion trait, Openness trait, Agreeableness trait, dan Conscientiousness trait

4.4.2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah dispepsia fungsional

4.4.3. Variabel Perancu

Variabel perancu pada penelitian ini adalah : kecemasan, depresi, stress, jenis kelamin, umur, pendidikan, status pernikahan, dan pekerjaan 41

4.5. Definisi Operasional Variabel

Untuk keseragaman dan agar tidak terjadi kerancuan maka variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini perlu didefinisikan. Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut. a. Big five personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima dimensi personality traits tersebut adalah neuoriticism, extraversion, agreeableness, openness dan conscientiousness Friedman Schustack, 2008. Data disajikan dalam bentuk numerik. b. Dispepsia fungsional adalah bagian dari gangguan gastrointestinal fungsional dan memiliki karakteristik umum yang ditandai oleh adanya gejala gastrointestinal dan tidak adanya kelainan struktural memenuhi salah satu gejala atau lebih gejala rasa penuh setelah makan yang mengganggu, rasa cepat kenyang, nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium dan tidak ada bukti kelainan struktural termasuk hasil endoskopi saluran cerna bagian atas yang mungkin dapat menjelaskan timbulnya gejala. Kriteria terpenuhi selama minimal 3 bulan, dengan onset gejala minimal 6 bulan sebelum diagnosis dan didiagnosis oleh Dokter Penyakit Dalam. Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal dikotomi Abdullah Gunawan, 2012 . 42 c. Dispepsia organik adalah kelainan struktural pada organ gastrointestinal, dimana penyebabnya sudah jelas setelah dilakukan pemeriksaan endoskopi serta didiagnosis oleh Ahli Penyakit Dalam. Misalnya adanya ulkus peptikum atau duodenum, karsinoma lambung, atau cholelithiasis. d. Umur adalah umur yang tertera pada kartu tanda penduduk KTP pasien yang juga dikonfirmasi melalui wawancara saat dilakukan penelitian dan pada rekam medis. Data disajikan dalam bentuk skala non kategorikal. e. Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang tertera di kartu tanda penduduk KTP dan tertera di catatan medik responden. Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal. f. Pendidikan adalah pendidikan yang dapat diklasifikasi kedalam kelompok : Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA atau sederajat, Diploma atau Sarjana g. Pekerjaan adalah dapat diklasifikasi kedalam kelompok : Bekerja, dan Tidak Bekerja h. Status pernikahan meliputi : tidak menikah, menikah, duda, dan janda i. Stres adalah tekanan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan, misalnya tuntutan belajar menjelang ujian, menghadapi masalah keluarga atau hubungan antar teman dengan menggunakan kuesioner DASS 42 Rathus Nevid, 2007. j. Depresi adalah suasana hati afek atau hilang minat atau kesenangan dalam semua aktifitas selama sekurang-kurangnya dua minggu, disertai beberapa gejala berhubungan Maslim, 2001. 43 k. Kecemasan adalah suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif Maslim, 2001. Depresi, kecemasan, dan stres diukur dengan Depression Anxiety Stres Scale DASS 42 Lovibond, 1995; Crawford Henry, 2003; Kholifah, 2013 .  Depresi ada : bila skor DASS 42 untuk depresi 9 Tidak ada : bila skor DASS untuk depresi 0-9  Kecemasan ada : bila skor DASS 42 untuk kecemasan 7 Tidak ada : bila skor DASS 42 untuk kecemasan 0-7  Stres ada : bila skor DASS 42 untuk stres 14 Tidak ada : bila skor DASS 42 untuk stres 0-14 Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal.

4.6. Bahan dan Instrument Penelitian