97
Tabel 14. Peningkatan Kompetensi Pemilihan Bahan Baku Busana Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Keterangan Jumlah siswa
Pra siklus Siklus I
Siklus II
Tuntas
22 55 30 75
40 100
Belum tuntas 18 45
10 25
00
Peningkatan kompetensi
36,3 33,3
Berdasarkan tabel di atas kompetensi pemilihan bahan baku busana meningkat, yaitu mencapai 100 siswa mencapai nilai diatas
KKM. Hal ini membuat penerapan metode NHT dapat meningkatkan kompetensi pemilihan bahan baku busana siswa SMK Ma’arif 2
Sleman.
B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan dan penilaian kompetensi yang telah diuraikan pada tiap siklus, maka penerapan metode Number Head Together
NHT dalam pencapaian kompetensi pemilihan bahan baku busana dapat ditafsirkan sebagai berikut:
1. Penerapan Metode Number Head Together Pada Mata Pelajaran Pemilihan Bahan Baku Busana Kelas X Program Keahlian Tata
Busana SMK Ma’arif 2 Sleman. Penerapan metode Number Head Together pada mata pelajaran
pemilihan bahan baku busana sebagai tindakan dalam penelitian ini dilakukan mulai pada siklus I hingga siklus II. Adapun pelaksanaan
metode Number Head Together pada materi pemilihan bahan baku busana sesuai kesempatan pakai yaitu sebagai berikut:
98 a. Tahap Pendahuluan
Pada siklus I kegiatan yang ada pada tahap pendahuluan beberapa telah terlaksana dengan baik sesuai rencana pembelajaran. Guru
melakukan salam pada saat membuka KBM dan mempimpin doa bersama siswa sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan selanjutnya
guru mengabsen siswa, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pemilihan bahan baku busana sesuai kesempatan pakai. Setelah tujuan
disampaikan, kemudian guru memberikan apersepsi diawal materi tentang pemilihan bahan baku busana.
Beberapa kegiatan pada tahap pendahuluan di atas telah terlaksana namun respon siswa mengenai tindakan yang telah guru lakukan pada
siswa masih kurang. Hanya sedikit siswa yang berani menyampaikan pendapat dan bertanya kepada guru. Hal ini disebabkan siswa masih
malu dan kurang termotivasi untuk belajar siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran yang baru dimana siswa dituntut untuk
lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II guru memberikan penguatan motivasi dan reward berupa hadiah alat tulis
untuk kelompok yang terbaik dan reward penambahan skor nilai pada siswa yang aktif.
b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini mulai diterapkan metode
Number Head Together.