Siklus I Tabel 11. Kategori Penilaian Kompetensi Siswa Siklus I

97 Tabel 14. Peningkatan Kompetensi Pemilihan Bahan Baku Busana Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Keterangan Jumlah siswa Pra siklus Siklus I Siklus II Tuntas 22 55 30 75 40 100 Belum tuntas 18 45 10 25 00 Peningkatan kompetensi 36,3 33,3 Berdasarkan tabel di atas kompetensi pemilihan bahan baku busana meningkat, yaitu mencapai 100 siswa mencapai nilai diatas KKM. Hal ini membuat penerapan metode NHT dapat meningkatkan kompetensi pemilihan bahan baku busana siswa SMK Ma’arif 2 Sleman.

B. Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengamatan dan penilaian kompetensi yang telah diuraikan pada tiap siklus, maka penerapan metode Number Head Together NHT dalam pencapaian kompetensi pemilihan bahan baku busana dapat ditafsirkan sebagai berikut: 1. Penerapan Metode Number Head Together Pada Mata Pelajaran Pemilihan Bahan Baku Busana Kelas X Program Keahlian Tata Busana SMK Ma’arif 2 Sleman. Penerapan metode Number Head Together pada mata pelajaran pemilihan bahan baku busana sebagai tindakan dalam penelitian ini dilakukan mulai pada siklus I hingga siklus II. Adapun pelaksanaan metode Number Head Together pada materi pemilihan bahan baku busana sesuai kesempatan pakai yaitu sebagai berikut: 98 a. Tahap Pendahuluan Pada siklus I kegiatan yang ada pada tahap pendahuluan beberapa telah terlaksana dengan baik sesuai rencana pembelajaran. Guru melakukan salam pada saat membuka KBM dan mempimpin doa bersama siswa sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan selanjutnya guru mengabsen siswa, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pemilihan bahan baku busana sesuai kesempatan pakai. Setelah tujuan disampaikan, kemudian guru memberikan apersepsi diawal materi tentang pemilihan bahan baku busana. Beberapa kegiatan pada tahap pendahuluan di atas telah terlaksana namun respon siswa mengenai tindakan yang telah guru lakukan pada siswa masih kurang. Hanya sedikit siswa yang berani menyampaikan pendapat dan bertanya kepada guru. Hal ini disebabkan siswa masih malu dan kurang termotivasi untuk belajar siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran yang baru dimana siswa dituntut untuk lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II guru memberikan penguatan motivasi dan reward berupa hadiah alat tulis untuk kelompok yang terbaik dan reward penambahan skor nilai pada siswa yang aktif. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini mulai diterapkan metode Number Head Together.