Pra Siklus Tabel 10. Kategori Penilaian Kompetensi Siswa Pra Siklus

96 Besarnya pencapaian kompetensi siswa pada mata pelajaran pemilihan bahan baku busana dari pra siklus, siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 6. Diagram Peningkatan Kompetensi Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Hasil di atas menunjukkan adanya peningkatan kompetensi siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. Peningkatan kompetensi ditentukan dari peningkatan ketuntasan belajar siswa. Kompetensi pemilihan bahan baku busana siswa pada siklus II meningkat 33,3 dari 75 menjadi 100. Besarnya peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran pemilihan bahan baku busana dari pra siklus, siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: 45 25 55 75 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Siklus Siklus I Siklus II Belum Tuntas Tuntas 97 Tabel 14. Peningkatan Kompetensi Pemilihan Bahan Baku Busana Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Keterangan Jumlah siswa Pra siklus Siklus I Siklus II Tuntas 22 55 30 75 40 100 Belum tuntas 18 45 10 25 00 Peningkatan kompetensi 36,3 33,3 Berdasarkan tabel di atas kompetensi pemilihan bahan baku busana meningkat, yaitu mencapai 100 siswa mencapai nilai diatas KKM. Hal ini membuat penerapan metode NHT dapat meningkatkan kompetensi pemilihan bahan baku busana siswa SMK Ma’arif 2 Sleman.

B. Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengamatan dan penilaian kompetensi yang telah diuraikan pada tiap siklus, maka penerapan metode Number Head Together NHT dalam pencapaian kompetensi pemilihan bahan baku busana dapat ditafsirkan sebagai berikut: 1. Penerapan Metode Number Head Together Pada Mata Pelajaran Pemilihan Bahan Baku Busana Kelas X Program Keahlian Tata Busana SMK Ma’arif 2 Sleman. Penerapan metode Number Head Together pada mata pelajaran pemilihan bahan baku busana sebagai tindakan dalam penelitian ini dilakukan mulai pada siklus I hingga siklus II. Adapun pelaksanaan metode Number Head Together pada materi pemilihan bahan baku busana sesuai kesempatan pakai yaitu sebagai berikut: