Tahap-tahap Pertumbuhan Loyalitas Pelanggan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

38 pemasar ini disebabkan pengaruh-pengaruh faktor non sikap yang sama kuat atau bahkan cenderung lebih kuat dari pada faktor sikap dalam menentukan pembelian ulang. Contohnya, seseorang yang bersikap positif terhadap restoran tertentu, namun tetap saja berusaha mencari variasi karena pertimbangan harga atau preferensi terhadap berbagai variasi makanan. 4. Loyalty Situasi ini merupakan situasi yang ideal yang paling diharapkan oleh para pemasar. Dimana konsumen bersikap positif terhadap suatu produk atau produsen dan disertai dengan pembelian ulang yang konsisten..

2.6.4. Tahap-tahap Pertumbuhan Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin 2004:35 ada tujuh tahap pertumbuhan seseorang menjadi pelanggan yang loyal, yaitu : 1. Seseorang yang mempunyai kemungkinan pembeli Suspect Setiap orang mempunyai kemungkinan untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan. 2. Seseorang mempunyai potensi untuk menjadi konsumen Prospect Seseorang yang telah mempunyai kebutuhan akan barang dan mempunyai kebutuhan untuk membeli dari perusahaan dan telah ada seseorang yang merekomendasikan tentang perusahaan, membaca tentang perusahaan, prospect mungkin tahu siapa perusahaan, dan apa yang perusahaan jual tapi masih belum membeli dari perusahaan. 39 3. Seseorang yang mempunyai potensi yang tidak jadi menjadi konsumen Disqualifed Prospect yang telah cukup perusahaan pelajari dan mereka tidak membutuhkan atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli produk perusahaan. 4. Pelanggan baru First Time Customer Mereka yang baru pertama kali membeli dari perusahaan. Mereka mungkin pelanggan perusahaan tapi masih menjadi pelanggan pesaing perusahaan. 5. Pelanggan yang melakukan pembelian berulang Repeat Customer Mereka yang pertama kali membeli dari perusahaan dua kali atau lebih, mereka mungkin telah membeli produk yang sama atau membeli dua produk yang berbeda dalam dua kali atau lebih kesempatan. 6. Mitra Client Seorang klien membeli semua yang perusahaan jual mungkin dapat ia gunakan. Orang ini membeli secara regular. Perusahaan harus terus berusaha menciptakan hubungan yang akan membuat dia tidak tertarik pada pesaing. 7. Pelanggan yang memajukan Advocate Seperti mitra, seorang advocate membeli semua yang perusahaan jual yang mungkin dapat dia gunakan dan membeli secara regular. Tambahannya seorang advocate akan berusaha menjadi orang lain untuk membeli dari perusahaan. Seorang advocate berbicara dengan 40 perusahaan, melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa pelanggan kepada perusahaan.

2.6.5. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Tujuh langkah kunci untuk mewujudkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan menurut Tjiptono 2000:117-119, yaitu : 1. Komitmen dan keterlibatan manajemen puncak Bagaimanapun juga, majanemen puncak memainkan peranan penting dalam keputusan strategik organisasi. Dukungan, komitmen, kepemimpinan, dan partisipasi aktif manajer puncak dibutuhkan dalam rangka melakukan transformasi budaya organisasi, struktur kerja, dan praktik manajemen SDM dari paradigma tradisional menuju paradigma pelanggan. 2. Patok duga internal Apabila komitmen untuk mewujudkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan telah tercapai, langkah selanjutnya adalah melakukan studi patok duga internal guna mengetahui status atau posisi terkiri. Proses patok duga internal meliputi pengukuran, dan penilaian atas manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem, pemasaran, dan jasa pendukung perusahaan. Adapun ukuran-ukuran yang digunakan meliputi, loyalitas pelanggan jumlah persentase, dan kelangganannya, nilai tambah bagi pelanggan inti, dan biaya akibat loyalitas yang jelek. 41 3. Mengidentifikasi customer requirements Identifikasi customer requirements dapat dilakukan menggunakan beberapa metode mutakhir seperti value research, customer windows model, analisis sensitivitas, evaluasi multi atribut, dan QFD Quality Fuction Deployment . 4. Menilai kapabilitas persaingan Untuk memenangkan persaingan, kapabilitas persaingan harus diidentifikasi dan dinilai secara cermat. Sejumlah teknik dapat digunakan untuk menilai kemampuan pesaing dan menentukan gap kepuasan dan loyalitas pelanggan antara perusahaan dengan mereka, diantara QFD, competitive bench marking, generic bench marking, sistem intelijen pemasaran dan lain-lain. 5. Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan Kepuasan pelanggan menyangkut apa yang diungkapkan oleh pelanggan, sedangkan loyalitas pelanggan berkaitan dengan apa yang dilakukan pelanggan. Oleh karena itu, parameter kepuasan pelanggan sulit diukur. Loyalitas pelanggan dapat diukur melalui ukuran-ukuran seperti defection rate , jumlah dan komunitas pelanggan inti, dan lain-lain. 6. Menganalisis umpan balik dari pelanggan, mantan pelanggan, non pelanggan, dan pesaing. Lingkup analisis perusahaan perlu diperluas dengan melibatkan pula mantan pelanggan dan non pelanggan, selain itu tentunya pelanggan saat ini dan pesaing, dengan demikian perusahaan dapat memahami secara 42 lebih baik faktor-faktor yang menunjang kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta faktor negatif yang berpotensi menimbulkan customer defections. Atas dasar pemahaman ini, tindakan antisipatif dan korektif dapat ditempuh secara tepat, akurat, dan efisien. 7. Perbaikan berkesinambungan Loyalitas pelanggan merupakan perjalanan yang tidak ada akhirnya. Tidak ada jaminan bahwa bila itu terwujud lantas dapat langgeng dengan sendirinya. Pada prinsipnya perusahaan harus selalu aktif mencara berbagai inovasi dan terobosan dalam merespon setiap perubahan. Indikator dari loyalitas konsumen adalah minat pembelian berulang, melakukan pembelian konsisten dan konsumen tidak beralih pada produk lain.

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

2 74 96

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang)

2 17 130

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

0 4 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI WARUNG ANGKRINGAN LOMBOK ABANG

0 5 92

Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening.

0 3 20

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada Konsumen UD. Agung Chicken di Boyolali).

0 3 13

(ABSTRAK) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Kurnia Futsal Stadium Boyolali).

0 0 2

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN(STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PURI MEDITERANIA SEMARANG) ipi23078

0 0 10

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA UNITED FUTSAL STADIUM KUDUS)

0 0 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI)

2 4 15