Analisis Deskriptif Analisis Jalur Path Analysis

57 scale , lalu pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,6 Nunnally dalam Ghozali, 2007:44. Tabel 3.5. Uji Reliabilitas Kuesioner Kurnia Futsal Stadium No. Variabel Cronbach Alpha Cronbach Alpha yang disyaratkan Kesimpulan 1. Kualitas Pelayanan 0,794 0.6 RELIABEL 2,. Atribut Produk 0,890 0,6 RELIABEL 3. Kepuasan Konsumen 0,778 0,6 RELIABEL 4. Loyalitas Konsumen 0,822 0,6 RELIABEL Koefisien reliabilitas yang terlihat dalam Tabel 4. nilainya lebih dari 0.6 sehingga menunjukkan pertanyaan yang digunakan reliabel.

3.8. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif persentase merupakan analisis data yang bertujuan untuk mengkatagorikan responden dalam kelompok-kelompok yang bersifat kualitatif, digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan, atribut produk, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Adapun rumus yang digunakan adalah : Keterangan : : Persentase nilai yang diperoleh. n : Jumlah skor yang diperoleh 58 N : Jumlah seluruh nilai ideal, dicari dengan cara jumlah item dikalikan nilai ideal tiap item dan dikalikan jumlah responden Muhammad Ali dalam Miftah Ussurur, 2009 : 68. Hasil kuantitatif dari perhitungan dengan rumus diatas selanjutnya diubah atau ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Dalam hal ini tingkat kualitas pelayanan, atribut produk, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen ditafsirkan secara kualitatif kedalam 5 kriteria. Menurut Ali dalam Ussurur 2009 : 68, langkah-langkah untuk menentukan besarnya rentang skor kriteria tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menetapkan persentase maksimal yaitu 100. 2. Menetapkan persentase minimal yaitu 25. 3. Menetapkan rentangan persentase. Rentangan presentase diperoleh dengan cara mengurangi persentase tertinggi 100 dengan persentase terendah 25 yaitu : 100 - 25 = 75. 4. Menetapkan interval persentase. Interval persentase diperoleh dengan cara membagi rentangan persentase dengan jenjang kriteria yaitu = 75 : 5 = 15 . 5. Menetapkan jenjang kriteria. Dalam jenjang kriteria ini dikelompokkan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah Ali ,dalam Ussurur 2009 : 68. 59 Tabel 3.6 Jenjang Kriteria No Interval Persentase Kriteria 1 85,01 100 Sangat Tinggi 2 69,01 85,00 Tinggi 3 53,01 69,00 Sedang 4 38,01 53,00 Rendah 5 23,00 38,00 Sangat Rendah 6. Persen perolehan skor yang didapat selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel kriteria diatas yang dikelompokkan dalam 5 kriteria, yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.

3.9. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik dalam ekonometrika yaitu

3.10.1 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen Ghozali, 2007: 91. Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikolinearitas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut, a. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel tertentu. 60 b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c. Multikolineritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinieritas.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada gejala heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi adanya heteroskedastisitas, dan cara untuk mengetahuinya menggunakan Scatter plot . Apabila titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol dan tidak membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas didapat dari grafik normal probability plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari 61 residualnya. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas Ghozali,2007:112 : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagoanal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.10.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali, 2007:96 : Tabel 3.7 Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tolak No desicion Tolak No decision Tdk ditolak 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl du d 4 - du 62

3.11 Analisis Jalur Path Analysis

Dalam analisis jalur tidak digunakan istilah variabel bebas dan variabel tergantung, sebagai gantinya digunakan istilah variabel exogenous penyebab dan variabel endogenous akibat. Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasar pada teori, didalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan arah anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi dan anak panah berkepala dua adalah hubungan korelasi. Jika didalam model terdapat lebih dari satu variabel exogen, maka antar variabel exogen ini harus dihubungkan dengan anak panah berkepala dua korelasi, Ghozali, 2005: 161. Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur Path Analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model causal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Ghozali 2007:174. Persamaan dalam model ini terdiri dari dua tahap, yaitu: 1 Persamaan pertama: X 3 = b 1 X 1 + b 2 X 2 +e 1 Keterangan: X 3 : Variabel intervening Kepuasan konsumen b 1 : Koefisien Regresi X 1 : Kualitas pelayanan X 2 : Atribut produk 63 e 1 : Variance variabel kepuasan konsumen yang tidak dijelaskan oleh kualitas pelayanan dan Atribut produk 2 Persamaan kedua: Y = b 1 X 1 + b 2 X 2 +b3P+ e 2 Keterangan: Y : Loyalitas konsumen b 1 , b 2 : Koefisien Regresi X 1 : kualitas pelayanan X 2 : Atribut produk e 2 : Variance variabel loyalitas konsumen yang tidak dijelaskan oleh kualitas pelayanan, atribut produk, dan kepuasan konsumen. Gambar 3.1 Model Analisis jalur Path Analisis.Gozhali 2007: 182 Persamaan regresi : X 3 = b1X 1 + b2 X 2 + e1 Y = b1 X 1 + b2 X 2 + b3P + e2 Atribut Produk X 2 Kepuasan Konsumen X 3 Loyalitas KonsumenY 1 e 2 e Kualitas Pelayanan X 1 P2 P4 P1 p3 P5 64 Total effect Total effect Kualitas Pelayanan = p5+p1 p3 Total effect Atribut Produk = p4+p2p3 Total effect Kepuasan Konsumen = p3

3.12 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

2 74 96

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang)

2 17 130

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

0 4 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI WARUNG ANGKRINGAN LOMBOK ABANG

0 5 92

Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening.

0 3 20

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada Konsumen UD. Agung Chicken di Boyolali).

0 3 13

(ABSTRAK) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Kurnia Futsal Stadium Boyolali).

0 0 2

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN(STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PURI MEDITERANIA SEMARANG) ipi23078

0 0 10

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA UNITED FUTSAL STADIUM KUDUS)

0 0 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI)

2 4 15