Uji Multikolinieritas Pengujian Prasyarat Analisis

pengaruh prestasi belajar, gender, keaktifan organisasi, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua terhadap kesiapan kerja diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 3. Uji Parsial Uji t Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. a. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Siswa Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh prestasi belajar terhadap kesiapan kerja diperoleh koefisien 0,599 bernilai positif dan dapat diketahui t hitung sebesar 6,364 dengan nilai signifikansi ,000 atau 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan bahwa prestasi belajar berpengaruh terhadap kesiapan kerja terbukti. Prestasi belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. b. Pengaruh Gender terhadap Kesiapan Kerja Siswa Hasil perhitungan parsial ditemukan nilai koefisien regresi pada variabel gender sebesar -1,284. Nilai t hitung sebesar -1,507 dengan signifikansi 0,134 atau 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis yang menyatakan bahwa gender berpengaruh terhadap kesiapan kerja tidak terbukti. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tidak ada perbedaan kesiapan kerja pada gender laki-laki dan perempuan dalam kesiapan kerja siswa. Jadi baik gender laki-laki maupun perempuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. c. Pengaruh Keaktian Organisasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Ditemukan nilai koefisien regresi positif pada variabel keaktifan organisasi yaitu sebesar 2,941 dengan nilai t hitung sebesar 3,569 dengan signifikansi 0,001 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa keaktifan organisasi berpengaruh terhadap kesiapan kerja terbukti. Variabel keaktifan organisasi berpengaruh positif terhadap kersiapan kerja. Ditemukan adanya perbedaan kesiapan kerja pada siswa yang aktif mengikuti organisasi baik itu OSIS maupun ekstrakulikuler dengan siswa yang tidak mengikuti organisasi. Siswa yang mengikuti organisasi memiliki kesiapan kerja yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang tidak aktif organisasi. d. Pengaruh Pendidikan Orang tua terhadap Kesiapan Kerja Siswa Berdasarkan hasil analisis ditemukan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif pada variabel pendidikan orang tua yaitu sebesar - 0,391 dengan nilai t hitung sebesar -0,962 dengan signifikansi 0,338 atau 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan orang tua berpengaruh terhadap kesiapan kerja tidak terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan nilai