Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

From Linearity. Jika nilai sig F 0,05 maka hubungannya bersifat linear Ali Muhson, 2015: 38. c. Uji Homodastisitas Uji homosedasitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians error untuk setiap nilai variabel bebas. Uji homosedasitas yang digunakan adalah uji Park. Jika nilai sig 0,05 maka tidak terjadi homosedastsitas Ali Muhson, 2015: 44. d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang kuat antar variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan uji Variance Infaltion Factor VIF karena variabel bebas lebih dari dua. Kriteria nya adalah jika VIF 4 maka tidak terjadi multikolinieritas Ali Muhson, 2015: 41. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat variabel dummy. Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kualitatif data kualitatif tidak memiliki satuan ukur agar data kualitatif dapat digunakan dalam analisis regresi maka harus lebih dulu ditransformasikan ke dalam bentuk kuantitatif. Persamaan Regresi berganda sebagai berikut: Y= + Keterangan: Y : Kesiapan Kerja Siswa : Nilai Konstanta : Koefisien Regresi X1 : Prestasi Belajar Siswa X2 : Gender Mahasiswa, 1 =Laki-laki dan 0 = Perempuan X3 : Keaktifan Organisasi, 1 = Aktif dan 0 = Tidak Aktif X4: Pendidikan Orang Tua X5: Pendapatan Orang Tua a. Uji Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-samasimultan terhadap variabel terikat. Hubungan yang signifikan berarti hubungan tersebut dapat diberlakukan untuk populasi. Menurut Ali Muhson, 2015: 30 jika nilai sig F 0,05 maka hipotesis ditolak. b. Uji Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial sendiri. Uji t ini akan menggambarkan seberapa signifikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai sig t 0,05 maka hipotesis ditolak Ali Muhhson 2015: 31. c. Menghitung Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan berapa besar persentase variabel bebas secara bersama-sama menerangkan variansi variabel terikat . 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian berupa hasil dari data yang diperoleh melalui angket dari variabel terikat berupa kesiapan kerja siswa Y dan variabel bebas yang berupa data mengenai prestasi belajar X1, gender X2, keaktifan organisasi X3, pendidikan orang tua X4 dan pendapatan orang tua X5. Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari tiap-tiap variabel meliputi skor tertinggi, skor terendah, mean, standar deviasi, frekuensi data dan kecenderungan data.

1. Kesiapan Kerja Siswa

Data variabel kesiapan kerja diperoleh melalui angket yang terdiri dari 15 butir pertanyaan. Skor maksimal yang diberikan adalah 5 dan skor minimal adalah 1. Berdasarkan data penelitian, variabel kesiapan kerja skor tertinggi sebesar 74 dan skor terendah 45, mean 59,3256 dan standar deviasi sebesar 5,58480. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus k = 1+3,33 log 129 maka diperoleh 8,02826 yang kemudian dibulatkan menjadi 8 kelas untuk memudahkan dalam perhitungan. Rentang data 74-45=29. Sedangkan panjang kelas diperoleh dengan membagi rentang kelas dengan jumlah kelas yaitu 298 = 3,625 yang kemudian dibulatkan menjadi 4. Distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel 7 dan diagram batang pada gambar 2. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja No Interval Frekuensi Persentase 1 45-48 1 0,8 2 49-52 12 9,3 3 53-56 31 24 4 57-60 35 27,1 5 61-64 26 20,2 6 65-68 15 11,6 7 69-72 7 5,4 8 73-76 2 1,6 Jumlah 129 100 Gambar 2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa skor paling tinggi pada interval 73-76 sebanyak 2 responden 1,6, interval 69-72 sebanyak 7 responden 5,4, interval 65-68 sebanyak 15 Interval responden 11,6, interval 61-64 sebanyak 26 responden 20,2, interval 57-60 sebanyak 35 responden 27,1, interval 53-56 sebanyak 31 responden 24, interval 49-52 sebanyak 12 responden 9,3 dan interval terendah yaitu pada skor 45-48 sebanyak 1 responden 0,8. Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian dibuat juga tabel kecenderungan kesiapan kerja, yaitu untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang masuk pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan perhitungan di peroleh rata-rata Mi sebesar 45 dan standar deviasi SDi sebesar 10. Tabel 8. Kategori Kecenderungan Kesiapan Kerja No Kelas Frekuensi Persentase Kategori 1 55 96 74,4 Tinggi 2 35-55 33 25,6 Sedang 3 35 Rendah Jumlah 129 100 Berdasarkan perhitungan tersebut maka ditemukan batas skor tiap kelas dan frekuensi masing-masing kelas, maka dstribusi kecenderungan variabel kesiapan kerja dapat dilihat pada diagram lingkaran pada gambar 3.