pendidikan tinggi yaitu Universitas, Stikes, STIE, dan sebagainya.
c. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Fuad Ihsan 2003: 18 mendefiniskan Tingkat pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan menurut jenjang
pendidikan yang telah ditempuh, melalui pendidikan formal di sekolah berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat
yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
Hasil penelitian yang dilakukan Arifa Nisrina Ayuni 2015 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan pada
kematangan karir siswa kelas XI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua dan keadaan ekonomi keluarga.
6. Pendapatan Orang Tua
Menurut Yuliana Sudremi 2007: 133 “Pendapatan merupakan
semua penerimaan seseorang sebagai balas jasanya dalam proses produksi. Balas jasa tersebut bisa berupa upah, bunga, sewa, maupun
laba tergantung pada faktor produksi apa yang diberikan dalam proses produksi.”
T. Gilarso 2008: 62 berpendapat bahwa pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau
balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Secara konkritnya pendapatan keluarga berasal dari :
a. Usaha sendiri wiraswasta : misalnya berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan perusahaan sendiri.
b. Bekerja pada orang lain : misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau karyawan baik swasta maupun
pemerintah. c. Hasil dari milik : misalnya mempunyai sawah disewakan, punya
rumah disewakan, punya uang dipinjamkan dengan bunga. Menurut Moch Faid 2014: 11 pendapatan keluarga dapat diterima
dalam bentuk uang, dapat juga dalam bentuk barang misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah atau pekarangan sendiri, atau
fasilitas-fasilitas misalnya rumah dinas, pengobatan gratis. Selain pendapatan balas jasa dan hasil milik masih ada penerimaan uang
masuk lain, misalnya berupa : a. Uang pensiun bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu
bekerja pada pemerintah atau instansi lain. b. Sumbangan atau hadiah misalnya sokongan dari saudara family,
warisan dari nenek, hadiah, tabungan, dan lain sebagainya. c. Pinjaman atau hutang.
Pendapatan menurut Sumardi 1982: 93 dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai
balas jasa atau kontraprestasi. b. Pendapatan berupa barang, yaitu segala penghasilan yang sifatnya
reguler dan biasa, akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan orang tua adalah seluruh pendapatan yang diterima
oleh orang tua, bisa berasal dari proses produksi maupun tidak, dapat berupa uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga dalam periode satu bulan. Besarnya tingkat pendapatan tergantung dari pendapatan riil yang
diterima. Pendapatan riil tersebut akan menentukan golongan sosial ekonomi suatu keluarga. Aristoteles dalam Ahmadi 1997: 204
membagi golongan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat suatu negara menjadi tiga, yaitu:
a. Mereka yang sangat kaya golongan sosial ekonomi tinggi b. Mereka yang kaya golongan sosial ekonomi menengah
c. Mereka yang miskin golongan sosial ekonomi rendah. Berdasarkan golongan tersebut dapat diketahui bahwa adanya
tingkatan golongan sosial ekonomi masyarakat berdasarkan tingkat