Dasar akrual Dasar kelangsungan usaha Neraca Laporan Laba Rugi

2.2.3.5. Asumsi Dasar Laporan Keuangan

Menurut Standat Akuntansi Keuangan 2007:5, penyusunan dan penyajian laporan keuangan mendasarkan diri pada dua asumsi dasar, yaitu dasar akrual dan kelangsungan hidup usaha.

a. Dasar akrual

Dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

b. Dasar kelangsungan usaha

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.

2.2.3.6. Jenis Laporan Keuangan

Menurut Darsono dan Ashari 2005:18-25, jenis-jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Neraca

Neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca. Biasanya neraca dibuat per 31 Desember, atau tiap akhir bulan. Neraca terdiri atas hak atau sumber daya perusahaan dan kewajiban perusahaan Darsono dan Ashari, 2005:18. Terdapat dua bentuk penyusunan neraca yang umum digunakan, yakni bentuk rekening account form dan bentuk laporan report form. Dalam bentuk rekening, aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan utang beserta modal sendiri disebut pasiva ditempatkan di sebelah kanan. Neraca dalam bentuk laporan, aktiva ditempatkan di bagian atas serta utang beserta modal sendiri ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal Djarwanto, 2004:21.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Laporan laba rugi memberikan gambaran kinerja operasional perusahaan Darsono dan Ashari, 2005:20. Menurut Kieso 2002:150 laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Menurut SAK 2007:25.1 laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi digunakan sabagai alat untuk mengetahui Gambar 1 : Neraca bentuk rekening PT ABC NERACA Per 31 Desember 20xx AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar : Utang lancar : Kas xxx Utang Wesel xxx Piutang Usaha xxx Utang Usaha xxx Dikurangi : Cadangan Utang Gaji dan Upah xxx Piutang Tak Tertagih xxx Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha xxx Bahan Habis Pakai xxx Jumlah Aktiva Lancar xxx Jumlah Utang Lancar xxx Investasi Jangka Pangjang: Utang Jangka Panjang : Investasi pada Saham Biasa Utang Obligasi xxx PT Halilintar xxx Aktiva Tetap Berwujud : Modal Pemilik : Tanah xxx Modal Tuan Raharjo xxx Gedung xxx Akumulasi penyusutan Gedung xxx Nilai Buku Gedung xxx Peralatan xxx Akumulasi penyusutan Peralatan xxx Nilai Buku Peralatan xxx Jumlah Aktiva Tetap xxx Aktiva Tak Berwujud : Merek Dagang xxx Aktiva lain-lain : Gedung Masih Dalam Proses Pembangunan xxx TOTAL AKTIVA xxx TOTAL UTANG MODAL xxx Sumber : Akuntansi Pengantar 1, edisi kelima Sugiri, 2004:32 Gambar 2 : Neraca bentuk laporan PT ABC NERACA Per 31 Desember 20xx AKTIVA Aktiva Lancar : Kas xxx Piutang Usaha xxx Dikurangi : CadanganPiutang Tak Tertagih xxx Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha xxx Bahan Habis Pakai xxx Jumlah Aktiva Lancar xxx Investasi : Investasi pada Saham Biasa PT Halilintar xxx Aktiva Tetap berwujud : Tanah xxx Gedung xxx Akumulasi penyusutan gedung xxx Nilai Buku Gedung xxx Peralatan xxx Akumulasi penyusutan Peralatan xxx Nilai Buku Peralatan xxx Jumlah Aktiva Tetap xxx Aktiva Tak Berwujud : Merek Dagang xxx Aktiva lain-lain : Gedung Masih Dalam Proses Pembangunan xxx TOTAL AKTIVA xxx UTANG DAN MODAL SENDIRI Utang Lancar : Utang wesel xxx Utang Usaha xxx Utang Gaji dan Upah xxx Jumlah Utang Lancar xxx Utang Jangka Panjang : Utang Obligasi xxx Modal Pemilik : Modal Tuan Raharjo xxx TOTAL UTANG MODAL xxx Sumber : Akuntansi Pengantar 1, edisi kelima Sugiri, 2004:31 kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam bentuk rekening account form atau dalam bentuk laporan report form. Dalam bentuk rekening, biaya-biaya dan kerugian ditempatkan di sebelah kiri penghasilan-penghasilan ditempatkan di sebelah kanan, sedangkan saldonya menunjukkan adanya laba atau rugi. Dalam bentuk laporan, data penghasilan dan biaya disusun secara vertikal. Dalam bentuk laporan ini terdapat lagi dua bentuk penyusunan laporan laba rugi yakni langkah tunggal single step dan langkah berganda multiple step Djarwanto, 2004:47. Menurut Baridwan 2004:33 bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi di mana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :  Laba bruto, hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.  Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurang pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya diluar usaha.  Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.  Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa. Menurut Baridwan 2004:33 bentuk single step tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :  Pendapatan-pendapatan dan laba  Biaya-biaya dan kerugian-kerugian Pada langkah tunggal, semua penghasilan dari manapun sumbernya dijumlahkan menjadi satu, jumlah ini kemudian dikurangi dengan harga pokok penjualan dan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi. Sedangkan pada langkah berganda, terdapat beberapa tahap yang perlu diikuti sebelum diperoleh angka besarnya pendapatan bersih Djarwanto, 2004:47. Gambar 3 : Laporan Laba Rugi all inclusive, single step Perusahaan Transportasi Wisanggeni Laporan Laba Rugi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20xx Pendapatan : Jasa Angkutan xxx Bunga xxx Total pendapatan xxx Biaya-biaya : Sewa Garasi xxx Sewa Kantor xxx Gaji Sopir dan Kernet xxx Bahan Bakar xxx Total beban xxx Laba bersih xxx Sumber : Akuntansi Pengantar 1, edisi kelima Sugiri, 2004:39 Gambar 4 : Laporan Laba Rugi all inclusive, multiple step Perusahaan Transportasi Wisanggeni Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20xx Pendapatan Usaha : Jasa Angkutan xxx Biaya-biaya Usaha : Sewa Garasi xxx Sewa Kantor xxx Gaji Sopir dan Kernet xxx Bahan Bakar xxx Reparasi dan Pemeliharaan xxx Retribusi dan Parkir xxx Penyusutan Gedung dan peralatan xxx Premi Asuransi xxx Total biaya-biaya usaha xxx Laba dari operasi xxx Untung dan Pendapatan di Luar Usaha Biaya Bunga xxx Rugi Pelepasan Peralatan Kantor xxx xxx Rugi Bersih di Luar Usaha xxx Laba bersih xxx Sumber : Akuntansi Pengantar 1, edisi kelima Sugiri, 2004:37

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor ketepatan waktu penyampaian laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur yang go publik di Indonesia (studi empiris di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012).

0 3 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN GO PUBLIK DI Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Go Publik Di Pasar Modal: Bukti Empiris Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 154

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONTRUKSI BANGUNAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PENYJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 133

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR – FAKTOR YANG MENENTUKAN KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA  

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 50

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONTRUKSI BANGUNAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 29