Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hasil Penelitian Terdahulu

Dengan semakin bertambahnya dan pertumbuhan industri yang ada di Surabaya, maka industri kecil perlu untuk lebih mendapatkan pembinaan agar dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya, dan juga diberi kemudahan baik dalam permodalan, perizinan, maupun pemasaran. Dalam proses pengembangan sektor industri kecil ini memerlukan pembangunan di berbagai sektor untuk mendorong memperbaiki kualitas produk industri kecil guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Pertumbuhan industri kecil di Kota Surabaya pada tahun 1993 sebesar 3,86 , sedangkan pada tahun – tahun berikutnya mengalami penurunan hingga tahun 2007 sebesar 6,33 . Pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2003 sebesar 10,94 . Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2000 sebesar -75,39 Anonim, 2008 : 71 Dari uraian di atas, maka saya sebagai peneliti tertarik untuk mengetahui besar pengaruh dari beberapa faktor berikut yang diduga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya, yaitu pendapatan perkapita, nilai produksi, investasi industri kecil, dan jumlah tenaga industri kecil.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka perumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut : 1. Apakah pendapatan perkapita, nilai produksi, investasi industri kecil, dan jumlah tenaga kerja industri kecil berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya? 2. Manakah diantara faktor – faktor tersebut yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan industri kecil di Kota Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan perkapita Surabaya, nilai produksi, investasi industri kecil, dan jumlah tenaga kerja industri kecil terhadap pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya. 2. Untuk mengetahui manakah dari beberapa faktor yang ada di atas yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan, terutama bagi para pembaca yang ingin mengetahui pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya. 2. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil keputusan decision maker yang berkenaan dengan pertumbuhan industri kecil di kota Surabaya. 3. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi para peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan masalah ini. 4. Sebagai pelengkap perbendaharaan Perpusatakaan Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berkaitan dengan pertumbuhan industri kecil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pertumbuhan industri kecil banyak dimuat di literatur surat kabar dan majalah dimana selama ini banyak dibahas oleh para ahli ekonomi. Penulis juga memperoleh informasi kepustakaan dari para peneliti sebelumnya tentang penulisan yang berhubungan dengan pertumbuhan industri kecil, antara lain : 1. Novianto 2005 Dengan judul penelitian “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri kecil di Tajur Kabupaten Bogor. ” Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Bogor selama kurun waktu 15 tahun mulai dari tahun 19881989 – 2003. Data yang dianalisis menggunakan model regresi linier berganda yaitu suatu analisis untuk mengetahui pengaruh masing – masing dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y baik secara simultan maupun secara parsial. Dengan variabel dependent Pertumbuhan Industri Kecil Y dan variabel independent Produk Domestik Regional Bruto PDRB Industri X 1 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 2 , dan Nilai Produksi X 3 . 6 Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diperoleh hasil F hitung sebesar 13,549 F tabel sebesar 3,59 yang berarti secara simultan ketiga variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan industri kecil di Tajur Kabupaten Bogor. Pengujian secara parsial diperoleh t hitung untuk X 1 sebesar 2,772 t tabel sebesar 2,201 yang berarti variabel X 1 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y. Untuk X 2 t hitung sebesar -4,343 t tabel sebesar -2,201 yang berarti variabel X 2 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y. Untuk X 3 t hitung sebesar -3,083 t tabel -2,201 yang berarti variabel X 3 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y. Untuk meningkatkan pertumbuhan industri kecil, pemerintah berusaha mengembangkan potensi – potensi yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri kecil di Tajur Kabupaten Bogor. Selain itu perlu meningkatkan produk domestik regional bruto untuk menaikkan pertumbuhan industri kecil di Tajur Kabupaten Bogor. 2. Nuryanto 2004 Dengan judul penelitian “Pengaruh perkembangan industri kecil terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung”. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan cara mengambil data – data, laporan – laporan, dan tanya jawab yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung, selama 15 tahun terakhir dari tahun 1989 – 2003. Model analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang menggunakan uji secara simultan dengan menggunakan uji F. Dengan variabel dependent Penyerapan Tenaga Kerja Y, dan variabel independent Investasi X 1 , Unit Usaha X 2 , dan Nilai Produksi X 3 . Hasil analisa data menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung Y. Hal ini dapat diketahui dari uji F, yaitu F hitung F tabel = 3,59. Sedangkan secara parsial menunjukkan Investasi X 1 , dan Unit Usaha X 2 berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung Y, dimana t hitung X 1 = 3,962 dan t hitung X 2 = 3,529 t tabel = 2,201, sedangkan Nilai Produksi X 3 tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung Y, dimana t hitung X 3 = -0,192 t tabel = 2,201. 3. Kuningsih 2002 Dengan judul penelitian “Pengaruh perkembangan industri kecil pakaian jadi dalam kaitannya terhadap penyerapan tenaga kerja di Kotamadya Surabaya” Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi Badan Pusat Statistik Jawa Timur dan Kantor Wilayah Depperindag JawaTimur. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang menunjukkan pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan variabel dependent Penyerapan Tenaga Kerja Y dan variabel independent Jumlah Investasi X 1 , Jumlah Unit Usaha X 2 , Permintaan Produk Industri X 3 , dan inflasi X 4 . Melalui analisa uji regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan uji F untuk regresi secara simultan, jumlah investasi, jumlah unit usaha, permintaan produk industri, dan inflasi. Berpengaruh secara nyata terhadap penyerapan tenaga kerja dengan nilai F hitung = 15,902 F tabel = 4,76 menggunakan level of significant sebesar α = 0,05. Sedangkan dari pengujian secara parsial, menggunakan uji t dapat diketahui bahwa variabel bebas Jumlah Investasi berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan t hitung = -2,756 t tabel -2,447 dengan α = 0,05. Sedangkan untuk variabel Permintaan Produk Industri berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan t hitung = 2,463 t tabel = 2,447 dengan α = 0,05. 4. Wibowo 2005 Dengan judul penelitian “ Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan industri kecil di Kabupaten Bojonegoro”. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu time series yaitu data tahunan yang diambil pada 1 periode 15 tahun dimulai dari tahun 1989 – 2004 yang diperoleh dari Badan Pusat Statisik Jawa Timur, Bank Rakyat Indonesia Kabupaten Bojonegoro, serta Depperindag Kabupaten Bojonegoro. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan pengujian simultan uji F dan parsial uji t. Dengan variable dependent Perkembangan Industri Kecil Y dan variable independent Kredit Usaha Kecil X 1 , Pendapatan perkapita Regional X 2 , dan Jumlah Kantor Bank X 3 . Hasil penelitian dalam menguji secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan adanya pengaruh secara nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat, terbukti oleh karena F hitung sebesar 257,071 F tabel sebesar 3,59. Nilai koefisien determinasi R 2 dimana hasil perhitungan dari lampiran 2 sebesar 0,986 atau 98,6 yang berarti variable bebas kredit usaha kecil yang disalurkan, pendapatan perkapia regional dan jumlah kantor bank dapat menjelaskan variable terikat Y sebesar 98,6 . Sedangkan keeratan hubungan variable bebas dengan variable terikat diketahui R multiple sebesar 99,3 yang berarti bahwa hubungan variable bebas dengan variable terikat adalah sangat kuat. Secara parsial kredit yang disalurkan mampu secara signifikan mempengaruhi perkembangan industri kecil di Kabupaten Bojonegoro, tidak berpengaruhnya kredit yang disalurkan. Secara parsial pendapatan perkapita regional mampu secara signifikan mempengaruhi perkembangan industri kecil di Kabupaten Bojonegoro, berpengaruhnya pendapatan perkapita regional. Secara parsial jumlah kantor bank mampu secara signifikan mempengaruhi perkembangan industri kecil di Kabupaten Bojonegoro, berpengaruhnya jumlah kantor bank. Kendati studi terhadap industri kecil telah banyak dilakukan, namun tetap saja relevan untuk diteliti. Alasan logisnya adalah bahwa industri kecil di berbagai daerah mempunyai karakteristik yang tidak sama, meskipun secara umum profil mereka tidak berbeda Handrimurtjahyo, 2007:1. Perbedaan dengan penelitian saya sekarang adalah Penelitian sekarang berjudul “ Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Industri Kecil Di Kota Surabaya ” berbeda dengan keempat penelitian terdahulu yang ada di atas. Perbedaan itu terletak pada tahun penelitian, tempat penelitian, dan variabel yang dipergunakan. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Industri