Kerangka Pikir Hipotesis KESIMPULAN DAN SARAN

Pengertian tenaga kerja yaitu Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam analisa penyediaan tenaga kerja, tidak cukup dengan hanya memperhatikan jumlah orang yang bekerja, akan tetapi juga perlu diberikan perhatian kepada jumlah jam kerja dan usaha produktif yang diberikan oleh setiap pekerja serta perbedaan tingkat pendidikan dan latihan pekerja tersebut.

2.3 Kerangka Pikir

Pendapatan perkapita Surabaya X 1 adalah pendapatan rata-rata tiap jiwa dalam satu wilayah Kota Surabaya yang diperoleh dengan membagi jumlah total produk barang dan jasa yang dihasilkan penduduk dalam satu wilayah tertentu dalam satu tahun yang bersangkutan. Apabila pendapatan perkapita masyarakat naik, maka permintaan kebutuhan akan barang dan jasa akan meningkat juga. Sehingga hal itu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan industri kecil di Kota Surabaya. Nilai Produksi X 2 adalah suatu kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan barang dan jasa dengan memanfaatkan faktor – faktor produksi yang tersedia..Yang dipakai pengukuran adalah nilai produksi di sektor industri di Kota Surabaya yang dinyatakan dalam satuan juta rupiah. Apabila nilai produksi naik maka laba akan naik. Sehingga jumlah industri kecil di Kota Surabaya ini juga akan meningkat. Investasi industri kecil X 3 adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang – barang dan perlengkapan – perlengkapan produksi industri kecil guna meningkatkan kapasitas produksi pada masa yang akan datang. Apabila investasi industri kecil naik, maka modal otomatis juga akan bertambah. Sehingga jika modal bertambah, maka jumlah industri kecil akan meningkat. Jumlah tenaga kerja X 4 adalah banyaknya orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat dengan batasan minimal usia tenaga kerja adalah 15 tahun atau lebih. Apabila jumlah tenaga kerja bertambah, maka jumlah produksi industri kecil juga akan naik. Sehingga membuat jumlah industri kecil akan meningkat. Gambar 3: Paradigma Pendapatan Perkapita, Nilai Produksi, Investasi, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Industri Kecil di Kota Surabaya.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan pokok – pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun suatu hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang masih harus dibuktikan secara empiris sebagai berikut : Permintaan Barang Jasa Pendapatan Perkapita Surabaya X 1 Laba Nilai Produksi X 2 Modal Investasi Industri Kecil X 3 Jumlah Produksi Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 4 Jumlah Industri Kecil Y Sumber : Peneliti 1. “ Diduga bahwa pendapatan perkapita, nilai produksi, investasi industri kecil, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kecil di Kota Surabaya “. 2. “ Diduga bahwa investasi industri kecil adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan industri kecil di Kota Surabaya “. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel