Uji Independensi Analisis Regresi Logistik Univariate

4.3.2. Uji Independensi

Uji ini dilakukan sebagai saringan pertama untuk menyeleksi variabel. Uji independensi yang digunakan adalah uji Pearson Chi-Square. Hipotesis: H : Tidak ada hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y H 1 : Ada hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y Kaidah pengambilan keputusan: H ditolak jika p-value sig  = 5 dan H diterima jika p-value sig  = 5 Tabel berikut ini adalah hasil pengujian Pearson Chi-Square: Tabel 4.9: Hasil Uji Pearson Chi-Square No Variabel Bebas X Pearson Chi- Square p-value sig Keterangan 1. 2. 3. 4. Ukuran Perusahaan X 1 Rasio Profitabilitas X 2 Rasio Leverage X 3 Net Profit Margin X 4 38,118 44,000 44,000 20,472 0,329 0,429 0,429 0,429 Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan perataan laba. Namun, untuk mengetahui penerapan analisis regresi logistik dalam penelitian ini, variabel ukuran perusahaan X 1 , rasio profitabilitas X 2 , rasio Leverage X 3 dan Net Profit Margin X 4 tetap dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik.

4.3.3. Analisis Regresi Logistik Univariate

Analisis regresi logistik univariate digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas X dengan variabel terikat Y dan untuk memilih variabel yang potensial yang akan dimasukkan kedalam model regresi logistik multivariate regresi logistik secara bersama.

4.3.3.1. Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan X

1 Terhadap Perataan Laba Y Hipotesis: H :  1 = 0 Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba H 1 :  1  0 Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba Tingkat kesalahan untuk menolak H atau α sebesar 5 0.05, sehingga kriteria penolakan H jika p-value α . Tabel 4.10: Hasil Uji Parsial Variabel X 1 Variables in the Equation -.756 .737 1.055 1 .304 .469 10.765 9.557 1.269 1 .260 47334.509 x1 Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x1. a. Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa konstanta tidak signifikan sig = 0,260, sehingga konstanta tidak akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya, maka hasil pengujian parsial setelah konstanta dihilangkan adalah seperti pada Tabel 4.11. Tabel 4.11: Hasil Uji Parsial Variabel X 1 Tanpa Konstanta Variables in the Equation .075 .026 8.221 1 .004 1.078 x1 Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x1. a. Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan hasil pada Tabel 4.11, maka diketahui p-value sig pada variabel ukuran perusahaan X 1 adalah sebesar 0,004 5, maka keputusan yang diambil adalah tolak H artinya ukuran perusahaan X 1 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba Y. Model logit yang dihasilkan sebagai berikut : gx = 0,075 X 1 Fungsi probabilitas yang dihasilkan adalah: e 0,075  = 1 + e 0,075 = 0,5187 Berdasarkan variabel ukuran perusahaan X 1 , maka dapat disimpulkan bahwa sebuah perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan laba adalah sebesar 0,5187 atau 51,87.

4.3.3.2. Pengaruh Variabel Rasio Profitabilitas X

2 Terhadap Perataan Laba Y Hipotesis: H :  2 = 0 Rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba H 1 :  1  0 Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba Tingkat kesalahan untuk menolak H atau α sebesar 5 0.05, sehingga kriteria penolakan H jika p-value α . Tabel 4.12: Hasil Uji Parsial Variabel X 2 Variables in the Equation .005 .039 .018 1 .894 1.005 .904 .667 1.836 1 .175 2.469 x2 Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x2. a. Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa konstanta tidak signifikan sig = 0,175, sehingga konstanta tidak akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya, maka hasil pengujian parsial setelah konstanta dihilangkan adalah seperti pada Tabel 4.13. Tabel 4.13: Hasil Uji Parsial Variabel X 2 Tanpa Konstanta Variables in the Equation .054 .022 6.134 1 .013 1.056 x2 Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x2. a. Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan hasil pada Tabel 4.13, maka diketahui p-value sig pada variabel rasio profitabilitas X 2 adalah sebesar 0,013 5, maka keputusan yang diambil adalah tolak H artinya rasio profitabilitas X 2 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba Y. Model logit yang dihasilkan sebagai berikut : gx = 0,054 X 2 Fungsi probabilitas yang dihasilkan adalah: e 0,054  = 1 + e 0,054 = 0,5135 Berdasarkan variabel rasio profitabilitas X 2 , maka dapat disimpulkan bahwa sebuah perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan laba adalah sebesar 0,5135 atau 51,35.

4.3.3.3. Pengaruh Variabel Rasio Leverage X

3 Terhadap Perataan Laba Y Hipotesis: H :  3 = 0 Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba H 1 :  3  0 Rasio leverage berpengaruh terhadap perataan laba Tingkat kesalahan untuk menolak H atau α sebesar 5 0.05, sehingga kriteria penolakan H jika p-value α . Tabel 4.14: Hasil Uji Parsial Variabel X 3 Variables in the Equation .024 .024 .994 1 .319 1.024 -.069 1.085 .004 1 .950 .934 x3 Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x3. a. Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa konstanta tidak signifikan sig = 0,950, sehingga konstanta tidak akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya, maka hasil pengujian parsial setelah konstanta dihilangkan adalah seperti pada Tabel 4.15. Tabel 4.15: Hasil Uji Parsial Variabel X 3 Tanpa Konstanta Variables in the Equation .023 .008 8.843 1 .003 1.023 x3 Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x3. a. Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil pada Tabel 4.15, maka diketahui p-value sig pada variabel rasio leverage X 3 adalah sebesar 0,003 5, maka keputusan yang diambil adalah tolak H artinya rasio leverage X 3 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba Y. Model logit yang dihasilkan sebagai berikut : gx = 0,023 X 3 Fungsi probabilitas yang dihasilkan adalah: e 0,023  = 1 + e 0,023 = 0,5057 Berdasarkan variabel rasio leverage X 3 , maka dapat disimpulkan bahwa sebuah perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan laba adalah sebesar 0,5057 atau 50,57.

4.3.3.4. Pengaruh Variabel Net Profit Margin X

4 Terhadap Perataan Laba Y Hipotesis: H :  4 = 0 Rasio Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba H 1 :  4  0 Rasio Net Profit Margin berpengaruh terhadap perataan laba Tingkat kesalahan untuk menolak H atau α sebesar 5 0.05, sehingga kriteria penolakan H jika p-value α . Tabel 4.16: Hasil Uji Parsial Variabel X 4 Variables in the Equation -.009 .044 .046 1 .830 .991 1.167 .938 1.549 1 .213 3.212 x4 Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x4. a. Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa konstanta tidak signifikan sig = 0,213, sehingga konstanta tidak akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya, maka hasil pengujian parsial setelah konstanta dihilangkan adalah seperti pada Tabel 4.17. Tabel 4.17: Hasil Uji Parsial Variabel X 4 Tanpa Konstanta Variables in the Equation .043 .017 6.816 1 .009 1.044 x4 Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: x4. a. Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan hasil pada Tabel 4.17, maka diketahui p-value sig pada variabel Net Profit Margin X 4 adalah sebesar 0,009 5, maka keputusan yang diambil adalah tolak H artinya Net Profit Margin X 4 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba Y. Model logit yang dihasilkan sebagai berikut : gx = 0,043 X 4 Fungsi probabilitas yang dihasilkan adalah: e 0,043  = 1 + e 0,043 = 0,5107 Berdasarkan variabel Net Profit Margin X 4 , maka dapat disimpulkan bahwa sebuah perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan laba adalah sebesar 0,5107 atau 51,07.

4.3.4. Analisis Regresi Logistik Multivariate

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 29

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 8

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BERTUMBUH DI BURSA PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BERTUMBUH DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur dan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 27

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN KONSENTRASI KEPEMILIKAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15