Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Perataan Laba Diagram Kerangka Pikir

laba dengan kesimpulan bahwa hanya leverage operasi perusahaan saja yang memiliki pengaruh terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan di Indonesia.

2.12. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Perataan Laba

Teori yang melandasi pengaruh net profit margin terhadap perataan laba adalah Pecking Order Theory Myers, 1984 teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai serta pendanaan yang diambil oleh perusahaan. Teori ini menyatakan bahwa: 1. Perusahaan menyukai internal financing pendanaan dari hasil operasi perusahaan. 2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian dividen yang ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis. 3. Kebijakan dividen yang relatif segan untuk diubah, disertai dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi. 4. Apabila pendanaan dari luar exsternal financing diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling “aman” terlebih dahulu. Husnan, 1996, 324-325 Praktek perataan laba telah dikenal sebagai praktek yang logis dan rasional, perataan laba juga merupakan fenomena yang umum dilakukan di banyak negara. Perataan laba merupakan perilaku yang rasional didasarkan pada asumsi tersebut maka motivasi yang mempengaruhi pilihan manajer atas kebijakan tertentu adalah memaksimumkan kepentingannya. Sedangkan kepentingan manajer tergantung pada nilai perusahaan, dan manajer percaya bahwa pasar mendasarkan pada angka akuntansi. Fluktuasi atas laba dan tidak dapat diprediksinya laba yang akan datang merupakan sebab penentu resiko atas saham. Sesuai pernyataan Beidlman 1973 bahwa perataan laba penghasilan seharusnya memperluas pasar saham perusahaan dan membawa pengaruh yang menguntungkan nilai saham perusahaan Salno dan Baridwan, 1999 : 2 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkam bahwa tingkah laku manajer untuk mendapatkan laba yang baik mendorong manajer melakukan manajemen atas laba atau manipulasi laba.

2.13. Kerangka Pikir

2.13.1. Premis

Penelitian ini merupakan pengembangan terhadap teori-teori dan penelitian yang pernah dilakukan. Hal ini dapat dibahas pada premis-premis berikut ini: Premis 1 : Theory Corporate Finance Keuangan Perusahaan. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana keputusan keuangan yang baik yang akan diambil oleh manager keuangan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Husnan 1996: 15. Premis 2 : Perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba karena mereka menjadi subyek pemeriksaan oleh badan pengawas pemerintah serta masyarakat umum. Demikianlah hasil penelitian Moses dalam Suwito dan Herawaty 2005. Premis 3 : Theory Expectacy Teori Pengharapan Menyatakan bahwa individu mengubah perilaku mereka berdasarkan hasil yang diharapkan dari suatu kejadian. Victor H. Vroom, 1964 dalam Robbins, 2003: 229. Premis 4 : Perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan perataan laba. Ashari et al. dalam Suwito dan Herawaty 2005. Premis 5 : Theory Positive Accounting Teori Akuntansi Positif. Terdapat 3 hipotesis tentang faktor-faktor manager dalam mengatur tingkat keuntungan yang dikenal dengan hipotesis model bonus, hipotesis biaya politis, dan hipotesis rasio hutang terhadap aktiva. Watt and Zimmerman 1978. Premis 6 : Hanya leverage operasi perusahaan saja yang memiliki pengaruh terhadap praktek perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia. Zuhroh 1996. Premis 7 : Pecking Order Theory, menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarkhi sumber dana yang paling disukai serta pendanaan yang diambil oleh perusahaan. Myers 1984. Premis 8 : Secara logis net profit margin dapat merefleksikan motivasi manajer untuk meratakan penghasilan, dengan menggunakan berbagai instrumen laporan keuangan. Ronen dan Sadan 1975.

2.14. Diagram Kerangka Pikir

Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pikir

2.15. Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 29

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 8

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BERTUMBUH DI BURSA PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BERTUMBUH DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur dan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 27

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN KONSENTRASI KEPEMILIKAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15