univariate terhadap perataan laba, dan perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan laba sebesar 51,07. Sedangkan hasil uji regresi logisti
multivariate menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio profitabilitas, rasio Leverage dan Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perataan
laba Y, sehingga hipotesis kesatu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh ukuran perusahaan, rasio profitabilitas, rasio Leverage dan net
profit margin terhadap perataan laba pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, tidak teruji kebenarannya.
Berdasarkan fungsi
probabilitas yang dihasilkan menunjukkan bahwa variabel bebas yang paling berpeluang bagi perusahaan untuk melakukan
perataan laba adalah variable ukuran perusahaan, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa variabel rasio Leverage berpengaruh lebih
dominan terhadap perataan laba pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, tidak teruji kebenarannya.
4.4.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan X
1
terhadap Perataan Laba Y Secara Univariate
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara univariate terhadap perataan laba, dan sebuah perusahaan akan berpeluang untuk melakukan
perataan laba sebesar 51,87, hal ini disebabkan ukuran perusahaan tidak menjadi acuan suatu perusahaan dalam melakukan perataan laba, mungkin
keadaan ekonomi dan geografis suatu negara cukup baik, sehingga besar kecilnya suatu perusahaan tidak menentukan dalam melakukan perataan
laba.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Teori Corporate Finance
menyatakan bahwa keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh “manajer keuangan” yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan
kebijakan deviden dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Hal ini diperkuat dengan pendapat Moses 1987 bahwa
perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan-perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan
masyarakat umum. Hasil
penelitian ini tidak didukung penelitian Eddy Suwito dan
Arleen Herawaty 2005 yang menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
jenis usaha, ukuran perusahaan, rasio profitabilitas perusahaan, rasio leverage operasi perusahaan, net profit margin perusahaan terhadap
tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di BEJ.
4.4.2. Pengaruh Rasio Profitabilitas X
2
terhadap Perataan Laba Y Secara Univariate
Variabel rasio profitabilitas berpengaruh secara univariate terhadap
perataan laba, dan perusahaan akan berpeluang untuk melakukan perataan
laba sebesar 51,35 hal ini disebabkan mungkin perusahaan yang dijadikan obyek dalam penelitian ini cenderung memiliki profitabilitas yang kurang
baik sehingga hal tersebut memotivasi perusahaan untuk melakukan perataan laba.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Teori Expectacy Pengharapan
yang menyatakan bahwa individu mengubah perilaku mereka berdasarkan hasil yang diharapkan dari suatu kejadian. Manfaat yang diturunkan dari
suatu hasil yang diharapkan dapat berupa intrinsic seperti penghargaan atau harga diri dan ekstrinsic upah atau promosi. Hasil yang diharapkan
perusahaan yang biasanya diukur dengan rasio-rasio kinerja keuangan salah satunya adalah profitabilitas yaitu perbandingan antara laba setelah pajak
dengan total aktiva perusahaan. Profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan dan mempengaruhi investor
untuk membuat keputusan. Hasil
penelitian ini tidak didukung penelitian Eddy Suwito dan
Arleen Herawaty 2005 yang menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
jenis usaha, ukuran perusahaan, rasio profitabilitas perusahaan, rasio leverage operasi perusahaan, net profit margin perusahaan terhadap
tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di BEJ.
4.4.3. Pengaruh Rasio Leverage X