54
3.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikutisebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut
mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah uji normalitas, metode Kolmogrov Smirnov Sumarsono,
2002 : 40 a.
Hipotesis: H
: Data berdistribusi normal H
1
: Data tidak berdistribusi normal b.
Daerah keputusan:
Tingkat signifikan 5 maka H diterima dan H
1
ditolak Tingkat signifikan 5 maka H
ditolak dan H
1
diterima Ghozali, 2002: 36
3.4.2. Uji Independensi
Sebelum dilakukan analisis regresi logistik terlebih dahulu ditetapkan mana variabel bebas yang ada hubungannya dengan variabel tak bebas. Uji
statistik yang digunakan adalah uji Pearson Chi-Square. Adapun langkah-langkahnya adalah:
Hipotesis: H
: Tidak ada hubungan antara X dan Y H
1
: Ada hubungan antara X dan Y
55
Pengambilan keputusan: 1. Jika tingkat signifikan probabilitas 5 maka H
diterima dan H
1
ditolak 2. Jika tingkat signifikan probabilitas 5 maka H
ditolak dan H
1
diterima Daniel, 1989: 214
3.4.3. Regresi Logistik
Metode regresi logistik digunakan untuk mencari pengaruh satu atau lebih variabel bebas ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit
Margin yang berskala rasio terhadap variabel terikat perataan laba yang berskala nominal.
Bentuk model regresi logistik adalah sebagai berikut:
= πx
p j
ij j
p j
ij j
X β
exp 1
X β
exp
dimana :
p = banyaknya variabel prediktor Dengan menggunakan transformasi logit dari
, maka model regresi logistik dapat ditulis berikut :
πx
gx =
x π
1 x
π ln
=
+
1
X
1
+
2
X
2
+ … +
p
X
p
Hosmer, 1989
56
3.4.3.1. Regresi Logistik Univariate
Regresi logistik tunggal digunakan untuk menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit Margin
secara parsial terhadap perataan laba yaitu dengan membandingkan dugaan
koefisien regresi dengan penduga standart errornya dan hipotesa pengujiannya adalah:
1. Hipotesis
H :
i
= 0 ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net
Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba
H
1
:
i
0 ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit Margin berpengaruh terhadap perataan laba
dimana i = 1, 2, …., k 2.
Statistik Uji:
W =
2 2
j j
SE
3. Daerah
Kritis: Tolak Ho jika tingkat signifikan p-value lebih kecil
5 artinya variabel bebas ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit
Margin berpengaruh terhadap variabel terikat perataan laba. Hosmer,
1989
57
3.4.3.2. Regresi Logistik Serentak
Regresi logistik serentak digunakan untuk menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit Margin
secara serentak terhadap perataan laba, dan hipotesa pengujiannya adalah:
Hipotesis:
Ho :
=
1
=…..=
k
= 0 H
1
: paling sedikit ada satu
k
yang tidak sama dengan nol
Statistik uji :
iable with
likelihood iable
withoutthe likelihood
G var
var ln
2
n
i i
i i
i
n n
n n
n n
y y
G
1 1
1
] ln
ln ln
[ ]
ˆ 1
ln 1
ˆ ln
[ 2
Daerah kritis:
Tolak H jika tingkat signifikansi p-value lebih kecil
5 artinya bahwa paling tidak terdapat satu atau lebih variabel bebas ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, Net Profit Margin yang berpengaruh terhadap variabel terikat perataan laba.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia BEI
Penggabungan PT. Bursa Efek Surabaya BES ke dalam PT. Bursa Efek Jakarta BEJ yang kemudian menjadi PT. Bursa Efek Indonesia
BEI, telah efektif mulai tanggal 30 November 2007. Bursa hasil merger tersebut telah memulai operasional pertamanya pada tanggal 3 Desember
2007. Bursa saat ini memfasilitasi perdagangan ekuitas, surat utang, dan perdagangan derivatif. Dengan penggabungan, kapitalisasi pasar Bursa Efek
Indonesia meningkat menjadi Rp 2.538 triliun yang terdiri dari Rp 1.982 triliun kapitalisasi ekuiti, Rp 79,065 triliun obligasi korporasi, dan Rp 477
triliun Surat Utang Negara SUN. Hadirnya Bursa Efek tunggal ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi industri Pasar Modal di Indonesia
dan menambah daya tarik masyarakat untuk berinvestasi. Sinergi merger ini diharapkan akan semakin meningkatkan pertumbuhan Pasar Modal kita,
baik dalam kapitalisasi pasar, jumlah emiten, dan jumlah investor baik lokal maupun asing. Harapan kedepan Pasar Modal Indonesia akan menjadi salah
satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia sangat memahami peran Surabaya sebagai salah
satu basis utama penggerak perekonomian di wilayah Indonesia Timur. BEI kemudian melalui Sentra Informasi dan Edukasi SIE di Surabaya akan